Imlek Vacation : Camping ala Backpacker ke Pulau Pari 6-8 Februari 2016 (3D2N)

Apa kabar traveler mania!
 
Kali ini aku akan mengajak kalian backpacker ke Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Aku ditemani teman-teman trip Krakatau sebelumnya, yah walaupun nggak full team sih. Awalnya kita mau di guide Bro Dhani (orang travel) ke sini, tapi karena doi berhalangan dengan alasan mencari sesuap nasi, apa boleh buat, tapi kita tetep berangkat, wkwkwk. Trip kali ini, kami mengumpulkan uang masing-masing 300rb kecuali 1 orang yang karena taksinya mahal banget sampai 250rb, kita kurangin patungannya menjadi 150rb. Jadi, total uang kita Rp. 1.950.000 (7 orang)

Welcome to Pari Island


6 Februari 2016

Tiket Kapal
Kami ber-enam, aku, Aini, Tiari, Sari, Heri dan Fian berangkat dari rumah Aini di jembatan Lima pukul 04.00 WIB. Nebeng Grab car (40rb), kami sampai setengah jam kemudian di Dermaga Kali Adem, Muara Angke. Sampai sana kami bertanya kepada petugas dimana tempat pembelian tiket, yang ternyata loketnya baru dibuka jam 5. Sambil menunggu Harry yang  berangkat dari Tanggerang, kami duduk-duduk di depan loket karcis.


Suasana di Kapal
Jam 5 lewat kami sudah mendapatkan tiket ke Pulau Pari menggunakan kapal KM. Ratu Serinding seharga 40rb per orang. Sebenernya ada tiket peron @2rb sih, tapi berhubung loketnya belum buka, jadi kita dibolehkan langsung masuk saja tanpa membayar. Kapal KM Ratu Serinding ini berada di barisan paling depan, dan ketika kami naik, kapal masih sepi jadi kami bisa memilih tempat sesuka hati.
Sambil menunggu keberangkatan, kami menyamankan diri masing-masing dengan kembali tidur (maklum cuma tidur 1 jam tadi malem), sarapan pagi, maupun foto-foto. Sampai keberangkatan kami jam 8 pagi, kapal menuju pulau Pari ini tidak sepenuh kapal- kapal lain yang menuju pulau Harapan maupun Pulau Tidung.

Nyari Pantai Pasir Perawan

2 jam kemudian, kami tiba di Pulau Pari. Awalnya sih aku pikir yang liburan kesana cuma dari kapal yang kita naikin aja, tapi ternyataaaaaa banyak kapal yang lebih penuh dan padat daripada kapal kita. Hahaaa. Jadi, kesan pertama aku disini adalah shock karena rame banget. wkwkwk. Kedua, lautnya biruuuuuu, worth it lah untuk spend time disini. Ketiga, pulaunya bersih. Thats perfect!

Akhirnya ketemu juga Pantai Pasir Perawan
Keluar dari dermaga, kami berjalan ke arah kanan (sekitar.. 600m?) karena kami berniat untuk mendirikan tenda di Pantai Pasir Perawan. Mendirikan tenda di Pantai ini dikenakan tarif @15rb per malam per orang. Sampai di dalam, kami mampir ke warung paling ujung sebelah kanan dan bertanya tentang penyewaan tenda. Akhirnya setelah nego alot yang nggak terlalu berhasil, kami mendapatkan Sewa tenda 2 buah 150rb per malam *udah dipasang rapi sama bapaknya. Hammock yang aku bawa dipasang sama Heri, aku cuma liatin aja karena kayaknya malah buat rusuh dan ribet. Hahahaa. *ehh.. bantu-bantu dikit koo.. (bela diri).

Setelah tenda berdiri, kami langsung beres-beres tas di tenda masing-masing dan menggelar alas buat duduk. Berhubung sudah siang dan lapar, akhirnya kami menitip memasak beras yang kami bawa ke warung dengan harga 10rb per liter dengan lauk seadanya alias telor dadar, sebungkus mi rebus buat rame-rame dan abon yang aku bawa.
Makan Siang Perdana dengan Lauk Seadanya Hahaa

Habis makan, kami istirahat sebentar kemudian ke pantai untuk menyewa sampan. Barang-barang kami ditinggal di tenda kecuali barang-barang berharga. Menurut pemilik warung, disini relatif aman, jarang ada pencurian, tapi tetap saja kalau kemana-mana barang-barang pentingnya dibawa ya guys.

Berhenti di daerah yang dangkal
Disini ada sampan dan kano yang dikenakan biaya 10rb per orang 1 jam (sebenernya) tapi kami nego sama Bapaknya 10rb per orang sepuasnya. Hahaaa. Berbekal 3 buah dayung, kami mengarungi pantai Pasir Perawan yang ditumbuhi mangrove *asik bahasanya :P .
Yaaak.. dayuung teruuusss
 Lautnya tidak dalam sehingga kami bisa berhenti di tengah-tengah untuk mengambil beberapa foto. Walau ada beberapa bagian yang dangkal, tapi ada pula beberapa bagian yang dalam (ada yang 1 m lebih), yup pantainya mempunyai kedalaman yang tidak merata. Jadi hati-hati kalau membawa anak kecil yaa.

Puas bersampan dan main air, kami kembali ke tenda dan bersih-bersih. Di pantai Pasir Perawan ini ada toilet umum yang disediakan untuk para pelancong. Kalau buang air dikenakan harga 2rb, mandi 4rb. Jadi nggak usah sering-sering mandi, uangnya bisa untuk beli es teh 1 gelas. wkwkwkwk. :P

Habis mandi, kami diberitahu Pak Joko *pemilik warung bahwa sunset yang bagus itu ada di Pantai LIPI. Letak pantai LIPI ini sekitar 2 km dari pantai Pasir Perawan, jadi kami harus naik sepeda. Pak Joko menawarkan sewa sepeda 20rb per sepeda per hari yang kami tolak karena kami cuma mau menyewa selama kurang lebih 2 jam. Akhirnya kami berjalan dulu ke luar kawasan Pantai Pasir Perawan dan menyewa di salah satu tempat penyewaan di sana dengan harga 5rb per sepeda. Berempat (Tiari, Aini dan Sari) kami memacu sepeda kami ke arah Pantai LIPI yang hanya lurus saja dari Pantai Pasir Perawan *jalannya emang cuma satu dan selebar 2 m aja siih. Cowo-cowo itu memilih tinggal di tenda sambil menyiapkan BBQ buat nanti malem.
Sunset on LIPI Beach

Sampai disana sudah banyak sepeda yang bertebaran alias penuh banget. Kami memarkirkan sepeda kami jadi satu *biar nggak ketuker kata bapaknya karena memang banyaaak banget sepedanya. Menikmati sunset yang emang bagus, Nggak sia-sia kita keringetan lagi abis mandi. Habis foto-foto dan ngisengin si Bapak Botak plus adek lucu yang kayaknya travelling sendirian, kami beranjak ke parkiran karena hari sudah mulai gelap.


So Sweeeet
Sari dan Aini bersepeda terlebih dahulu di depan. Aku di belakang Tiari, untungnya begitu, karena ternyata sepeda Tiari rusak nggak bisa dikayuh pedalnya. Awalnya Tiari mau jalan kaki menenteng sepeda. Berfikir kalau kita akan kemaleman, akhirnya aku menawarkan bertukar sepeda dan mengendarai sepeda Tiari dengan cara sliding pake kaki ala-ala main skateboard. Ahahaha.

Setengah perjalanan, aku sudah bermandi keringat kayak orang abis lari maraton dan akhirnya menyerah dengan mengembalikan sepeda Tiari ke tangan yg berhak. Lumayan lah udah setengah jalan, setengah lagi akhirnya sepeda itu dituntun dengan jalan kaki karena Tiari nggak sanggup ngikutin gaya ala skateboard-ku tadi.wkwkwk. Aku mengikuti Tiari dari belakang. Aku mencoba menelpon untuk memberitahu bahwa kita balik telat, Sari, HPnya ada di aku, Aini, nggak diangkat *belakangan aku tahu lagi dicharge, akhirnya nelpon Heri dan kaget karena ternyata Aini dan Sari belom balik, padahal mereka jauh ada di depan kita.

Di tengah perjalanan yang ternyata belakangan kita tahu itu udah dekat dengan tempat peminjaman sepeda, aku dan Tiari beristirahat sambil membeli minum dan makan gorengan. Sekalian beli gorengan buat makan malam. Tiba-tiba Sari dan Aini nongol dari arah belakang kita. Ternyata mereka menyusul kita lagi balik karena khawatir. Anehnya adalah, kami tidak berselisih jalan padahal jalan kesana cuma ada 1 dengan lebar 2m an. Hmmmmm.. maghrib :) IUKWIM

Balik ke tenda, ternyata BBQ-nya udah mateng, applause buat cowok2, alhamdulillaah karena kami berempat udah laper banget abis maraton. Kami menggelar kertas nasi dan makan bersama dengan sangaaat nikmat *menurutku sih, heheee.
Trio Libels? ^^

Habis makan malam, kami saling bertukar cerita horror.. lebih banyak ceritanya Harry sih karena dia mendekam di asrama selama 6 tahun. Tapi asli, denger ceritanya dia malah bikin ngakak bukannya takut, wkwkwk. Habis tuker cerita, kami nyanyi-nyanyi (niatnya) pakai gitar yang Harry bawa. Tapi, karena bingung mau nyanyi apa dan terlalu banyak kepala yang request, jadinya malah nggak karuan dan cuma nyanyi reff-nya aja. Mengantuk, akhirnya aku masuk duluan ke tenda dan langsung tidur pulas. Haaaa.


7 Februari 2016
The Lonely Mangrove

Bangun jam 5 pagi, ternyata anak-anak yang lain belum pada bangun. Aku nggak tahu tadi malem mereka tidur jam berapa karena aku udah duluan pergi ke pulau mimpi. Melihat langit sebentar, ternyata masih bertaburan bintang-bintang. Subhanallaah, ini salah satu momen yang aku suka jika berjauhan dengan terangnya lampu-lampu ibukota, penuh polusi cahaya. Bintang dan Suara deburan ombak. Thats perfect untuk membangkitkan mood pagi hari.
Tenda Kitaaa..

Jam 6 anak-anak yang lain bangun dan langsung bersih-bersih karena rencananya kami mau berangkat snorkeling jam 7 pagi. Kami sarapan dengan bubur instan dan pop mi yang sudah kami bawa. Sambil disuapin Tiari, aku beres-beres perlengkapan buat snorkeling kami termasuk makanan yang mau dibawa. Akhirnya kami berangkat jam setengah 8 pagi. Kami bertujuh membayar 200rb untuk snorkeling 2 tempat. Itupun digabung dengan 2 grup lain (10 org).
Nemu Ikaaan

Tempat snorkeling pertama, arus dan ombaknya sangat besar sehingga kami sempat terhempas jauh dari kapal. Energiku terkuras habis disini cuma buat ngejar kapal. Haaa. Istirahat sebentar, aku turun kembali ke laut karena ikan disini memang banyak sekali. Kali ini, aku dekat-dekat kapal saja.

Tempat snorkeling kedua tempatnya lebih tenang dan variasi ikannya lebih banyak sehingga kami bisa lebih menikmati snorkeling maupun berfoto underwater. Dari kedua tempat snorkeling ini, terumbu karangnya kurang bervariasi. Sejauh aku snorkeling selama ini, belum ada yang mengalahkan variasi terumbu karang di Pahawang, bahkan ada anemon tempat tinggal si imut Nemo. Jangan tanya kalau di Raja Ampat atau tempat lain karena aku belum pernah kesana. Nanti kalau ada kesempatan. Insyaallaah.

Jam 12 siang kami sudah kembali ke tenda. Rencananya mau bikin nasi liwet sendiri. Berbekal beras, panci dan kompor, kami meminta bumbu lainnya ke Ibu warung. Heheee. Lauknya berupa sayur asem, ikan goreng (5rb) dan telur pedas (5rb) sudah kami beli sebelumnya dalam perjalanan menuju tenda di tempat Ibu galak yang nggak mau ngasih sambel gratis.

Habis makan, entah karena capek abis snorkeling atau kenyang abis makan, kami semua kompak tidur siang. Jam setengah 3, aku bangun diajak Tiari, Aini dan Sari makan rujak di depan yang aku tolak karena masih ngantuk banget. Sorenya, aku, Sari dan Tiari akhirnya main air di pantai sampai puas.
Tebak Kepala..

Menjelang maghrib, hujan mengguyur lumayan deras. Para cewek menyiapkan makan sementara yang cowok membereskan tenda dan terpal agar tidak kehujanan. Lumayan basah kuyup, akhirnya kami mengobrol saja menunggu nasi matang. Setelah agak reda, sebagian kami membeli lauk untuk menemani nasi. Nggak jadi BBQ-an karena selain hujan, budget juga sudah menipis.

Setelah kenyang makan, kami konser lagi sambil menjadi lagu pengantar tidur. Awalnya kami semua tidur di depan tenda karena di dalam panas sekali, tapi sekitar jam setengah 3 pagi hujan tiba-tiba kembali dengan deras. Akhirnya kami masuk ke tenda masing-masing dan kembali tidur.

Kurang lebih setengah jam kemudian, lagi enak-enaknya berenang di pulau mimpi, dengan seenaknya Heri bangunin aku dan nyuruh aku keluar tenda yang ternyata di luar masih hujan deras. Setengah sadar dan masih ngantuk, nggak tau dia ngomong apa, aku cuma mikir gimana caranya aku bisa tidur lagi. So, entah dia ngomong apa.. Aku jawabnya cuma "emangnya aku bisa tidur disitu?" 😂😂😂

Mencoba tidur lagi di depan tenda dengan lapak yang kecil, ternyata aku malah melek. Dan apa yg terjadi ketika aku melek malem-malem sodara sodaraa? Yuuupp.. Ular naga diperutku juga ikut bangun..Hahahaaa.. Ujung-ujungnya (aku curiga kayaknya karena ngerasa bersalah udah bangunin aku) Heri masakin aku mi rebus. Positif thinking.. Aku makan semuanya sampe titik kuah penghabisan. Apa daya aku orangnya percayaan aja.. Ehh.. Suapan terakhir kok ada bunyi krenyes krenyes.. yg ternyata itu pasiiiiiiiirrr... Ampun dah vitamiin tambahaan 😅


8 Februari 2016

Jam 10 pagi kami sudah siap berangkat. Berbekal tiket kapal yang sudah dibeli di Pak Joko dengan harga 40rb per orang. Foto-foto sebentar, kami langsung menuju dermaga. Sampai di kapal ternyata sudah penuh orang. Beruntung kami masih mendapatkan tempat di atas.


Okeeeee sekian cerita backpacker kamiii..


REKAP KEUANGAN
1. Belanja bekal (Beras, air mineral, dll)                                          250rb
2. Tiket Kapal PP   (7 org)                                                                540rb
3. Grab Car                                                                                          40rb
4. Kontribusi Inap Tenda (2 malem x 7 org x 15rb )                        210rb
5. Sewa tenda (2 malem x 150rb)                                                     300rb
6. Makan dan lauk hari 1                                                                    84rb
7. Sewa perahu 7 orang                                                                      70rb
8. Snorkeling                                                                                     200rb
9. BBQ (ikan dan cumi)                                                                    100rb
10. Lauk makan siang hari kedua                                                        37rb
11. Aqua botol 6 buah plus kertas nasi 2rb                                          50rb
12. Lauk makan malam (telor 25rb, gor 28rb, sambel 2rb)                 55rb

TOTAL                                                                                         1.950.000


Biaya tambahan :
Sewa sepeda        5rb
Mandi                  4rb per mandi
Toilet                   2rb
Gorengan             2 rb per biji
Wudhu                 gratis


Pesan :
  • Bawa air mineral sebanyak-banyaknya karena disini mahal
  • Kalau males bawa kompor dll disini banyak warung kok, tapi ya budget jadi lebih besar
  • Nggak perlu lampu petromax karena di area camping sudah ada lampu penerangan cukup besar, kalau senter mungkin masih perlu
  • Rajin-rajin survei harga jangan tanya sama satu orang saja

Contact Person :
Sewa Tenda (Pak Irwan)  085692237141
Snorkeling, Kapal (Pak Joko) 087773002089


Comments

  1. Ka mau taubya dong. Kapal nya brgkat jam 4pagi atau sore? Untuk jadwal kapal nya ada nya jam brp apa ya kira2. Thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. kapalnya berangkat jam 7-8 pagi.. antri tiketnya yang dari jam 5.. kalau jadwal aku kurang tau

      Delete
  2. Ke Tidung sekarang ada KM Express Bahari 3B dari Sunda Kelapa
    Berangkat dari Sunda Kelapa pukul 07.30, (Tarif: Bisnis 75.500, Executive 100.500, VIP 120.500)
    https://travel.detik.com/domestic-destinations/d-3392843/begini-rasanya-naik-km-express-bahari-3b-tujuan-kepulauan-seribu

    ReplyDelete
  3. Penginapan di pulau pari brp y sekarang? Ada CP nya ga ya? Bagi bagi dong

    ReplyDelete
    Replies
    1. sekitar 250rb per malam.. tanya aja ke
      Sewa Tenda (Pak Irwan) 085692237141

      Delete
  4. Halo , tanya dong kalo di dermaga kali adem kapal kerapu dan lumba lumba masih operasi gak ya ? kalo untuk homestay ada CP nya gak ya ? untuk kapal pulang beli tiket nya dimana ya langsung dari awal (PP) atau disana bisa beli lagi ? Thanks

    ReplyDelete
  5. Infonya bermanfaat bangeet... Thanks yaa

    ReplyDelete

Post a Comment