اِسْم مَنْصُوْب
ISIM MANSHUB
Isim yang terkena I'rab Nashab disebut Isim
Manshub. Yang menjadi Isim Manshub adalah semua Isim selain Fa'il atau Naib
al-Fa'il dalam Jumlah Fi'liyyah.
1) MAF'UL (مَفْعُوْل) yakni Isim yang dikenai pekerjaan (Objek
Penderita).
قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ
|
= Muhammad membaca al-Quran
|
القُرْآنَ (= al-Quran) --> Maf'ul --> Manshub dengan tanda fathah.
2)
MASHDAR ( مَصْدَر ) yakni Isim yang memiliki makna Fi'il dan berfungsi
untuk menjelaskan atau menegaskan (menguatkan) arti dari Fi'il.
قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ تَرْتِيْلاً
|
= Muhammad membaca al-Quran dengan tartil
(perlahan-lahan)
|
تَرْتِيْلاً (= perlahan-lahan) --> Mashdar --> Manshub dengan
tanda fathah.
3)
HAL ( حَال ) ialah Isim yang berfungsi untuk menjelaskan keadaan
Fa'il atau Maf'ul ketika berlangsungnya pekerjaan.
قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ خَاشِعًا
|
= Muhammad membaca al-Quran dengan khusyu'
|
خَاشِعًا (= orang yang khusyu') --> Hal -->
Manshub dengan tanda fathah.
4)
TAMYIZ ( تَمْيِيْز ) ialah Isim yang berfungsi menerangkan maksud dari
Fi'il dalam hubungannya dengan keadaan Fa'il atau Maf'ul.
قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ عِبَادَةً
|
= Muhammad membaca al-Quran sebagai suatu ibadah
|
عِبَادَةً (=
ibadah) --> Tamyiz --> Manshub dengan tanda fathah.
5) ZHARAF ZAMAN (ظَرْف زَمَان) atau
Keterangan Waktu dan ZHARAF MAKAN (ظَرْف مَكَان) atau
Keterangan Tempat.
قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ لَيْلاً
|
= Muhammad membaca al-Quran pada suatu malam
|
لَيْلاً (=
malam) --> Zharaf Zaman --> Manshub dengan tanda fathah.
Diantara Zharaf Zaman: يَوْمَ (=pada hari), اَلْيَوْمَ (=pada
hari ini), لَيْلاً
(=pada malam hari), نَهَارًا (=pada siang hari), صَبَاحًا (=pada
pagi hari), مَسَاءً
(=pada sore hari), غَدًا (=besok), اْلآنَ (=sekarang),
dan sebagainya.
Diantara Zharaf Makan: أَمَامَ (=di depan), خَلْفَ (=di belakang), وَرَاءَ (=di balik), فَوْقَ (=di atas), تَحْتَ (=di bawah), عِنْدَ (=di sisi), حَوْلَ (=di sekitar), بَيْنَ (=di antara), جَانِبَ (=di sebelah), dan sebagainya.
Diantara Zharaf Makan: أَمَامَ (=di depan), خَلْفَ (=di belakang), وَرَاءَ (=di balik), فَوْقَ (=di atas), تَحْتَ (=di bawah), عِنْدَ (=di sisi), حَوْلَ (=di sekitar), بَيْنَ (=di antara), جَانِبَ (=di sebelah), dan sebagainya.
6) Mudhaf yang berfungsi sebagai MUNADA atau
Seruan/Panggilan.
رَسُوْلُ اللهِ (=Rasul
Allah) adalah Mudhaf-Mudhaf Ilaih, bila berfungsi sebagai Munada, maka
kata رَسُوْل (=Rasul) sebagai Mudhaf menjadi
Manshub.
يَا رَسُوْلَ اللهِ
|
= Wahai Rasul Allah
|
Sedangkan bila Munada itu adalah Isim Mufrad
yang bukan merupakan Mudhaf-Mudhaf Ilaih, maka Isim tersebut tetap dalam bentuk
Marfu'. Contoh:
يَا مُحَمَّدُ
|
= Wahai Muhammad
|
7) MUSTATSNA ( مُسْتَثْنَى ) atau Perkecualian ialah Isim yang terletak sesudah ISTITSNA (اِسْتِثْنَى ) atau Pengecuali. Contoh:
حَضَرَ الطُّلاَّبُ إِلاَّ زَيْدًا
|
=
para siswa telah hadir kecuali Zaid
|
إِلاَّ (=kecuali) --> Istitsna
(Pengecuali).
زَيْدًا (=Zaid) --> Mustatsna (Perkecualian) --> Manshub dengan tanda Fathah
زَيْدًا (=Zaid) --> Mustatsna (Perkecualian) --> Manshub dengan tanda Fathah
Kata-kata yang biasa
menjadi Istitsna antara lain:
إِلاَّ - غَيْرَ - سِوَى - خَلاَ - عَدَا - حِشَا
Semuanya biasa diterjemahkan: kecuali, selain.
Semuanya biasa diterjemahkan: kecuali, selain.
Isim yang berkedudukan
sebagai Mustatsna tidak selalu harus Manshub. Mustatsna bisa menjadi Marfu'
dalam keadaan sebagai berikut:
a) Bila berada dalam
Kalimat Negatif dan Subjek yang dikecualikan darinya disebutkan. Maka Mustatsna boleh Manshub dan boleh Marfu'. Contoh:
مَا قَامَ الطُّلاَّبُ إِلاَّ زَيْدًا
|
=
para siswa tidak berdiri kecuali Zaid
|
مَا قَامَ الطُّلاَّبُ إِلاَّ زَيْدٌ
|
=
para siswa tidak berdiri kecuali Zaid
|
Kalimat di atas adalah Kalimat Negatif (ada
kata: tidak) dan disebutkan Subjek
yang dikecualikan darinya yaitu الطُّلاَّبُ (=para siswa) maka Mustatsna boleh
Manshub dan boleh pula Marfu' (زَيْدًا atau زَيْدٌ).
b) Bila Mustatsna berada dalam kalimat Negatif dan Subjek yang
dikecualikan darinya tidak disebutkan sedangkan Mustatsna itu berkedudukan
sebagai Fa'il maka ia harus mengikuti kaidah I'rab yakni menjadi Marfu'.
Contoh:
مَا قَامَ إِلاَّ زَيْدٌ
|
=
tidak berdiri kecuali Zaid
|
Mustatsna menjadi Marfu' karena berkedudukan
sebagai Fa'il (زَيْدٌ) dan berada
dalam Kalimat Negatif yang tidak disebutkan Subjek yang dikecualikan darinya.
Comments
Post a Comment