Year-end Vacation on Belitung Island (25-27 December 2014)

Akhirnya kita tiba di penghujung tahun 2014.. yeaaayyyy!!!
Tanjung Kelayang Beach, Belitung Island

Kali ini kami mencoba berpetualang di Negri Laskar Pelangi, Pulau Belitung. Pulau ini menjadi lebih terkenal setelah ada novel Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata yang difilm-kan lewat layar lebar. Berbondong-bondong orang datang karena penasaran seperti apa pulau yang terlihat indah di film Laskar Pelangi tersebut. Trip kali ini saya bersama orang-orang kantor (Dhea, Mba Asti, Kak Vera, Indri, Mba Dewi) dan dua orang teman saya (Linda dan Putri).

Pulau Belitung (Belitong) ini terletak di sebelah timur pulau Sumatera, Utara Pulau Jawa. Pulau ini terlihat indah dengan hamparan pasir putih dan yang menariknya lagi, terdapat bongkahan-bongkahan besar batu granit di sepanjang pesisir pantai-nya. Bagi yang penasaran kenapa batu granitnya bisa ada disana, silakan cek penjelasannya di http://blog.fitb.itb.ac.id/BBrahmantyo/?p=1714
Tanjung Tinggi Beach, Belitung Island

Kami mengambil tanggal 25-27 des karena ingin liburan bersama dg teman kantor, tapi ternyata itu adalah peak season (libur natal dan sekolah) sehingga banyak sekali orang yang berwisata ke Belitung. Kami menggunakan travel BelitungIsland.com dengan paket fotografer, padahal tidak ada yang berprofesi fotografer. Kenapa? Karena di paket tersebut ada beberapa tempat yang tidak tercakup di paket reguler seperti hunting sunrise dan sunset selain itu, sayang sekali kan kalau sudah jauh-jauh kesana tapi tidak menikmati semua keindahan Pulau Belitung? Kami mengambil paket hotel yang paling murah yaitu di Central City. Hotelnya oke, kamarnya luas dan bersih walaupun kelas melati :D

Harga paket untuk 8 orang 3D2N @Rp.1.500.000,- (sudah termasuk makan, boat, dan di antar kemana-mana selain tempat-tempat inti). Untuk pesawat, kami naik citilink penerbangan pagi jam 05.55 dan kembali dengan Garuda jam 12.15 @Rp 1.200.000,-. Jadi, total pengeluaran keseluruhan kurang lebih @Rp. 3.000.000,-. Walaupun mahal, tapi kami puas karena kami diantar kemana-mana sesuai keinginan kami dan tidak ada batasan waktu dari pihak travel (sepuasnya). Selain itu, memang di Belitung ini tidak ada angkutan umum seperti di Jakarta.
Tanjung Kelayang Beach, Belitung Island
Okay, pendahuluannya banyak banget yaaaa.. ahahahaa.. oke deh, mari bergabung dengan perjalanan kami! Enjoy!


25 Desember 2014
Tanjung Kelayang Bech, Belitung Island
Big clouds on Belitung Island
Kami berkumpul di Bandara Soekarno Hatta jam 05.00 WIB demi mengejar pesawat pagi. Setelah check-in, kami masuk ke gate-1. Shalat subuh, kemudian kami diberitahu bahwa pesawatnya sudah menunggu di Gate-6 dan sepertinya tinggal kami yang belum masuk, Whaaaat??

Agak panik, kami mencari gate-6, yang menurut petugasnya kami harus ke kanan. Kami mencari si Gate-6 itu sambil olahraga pagi (a.k.a LARI) yang ternyata terletak di paaaaliiiiingggggg ujung (setelah kami sadari kemudian, ternyata gate 6 ini bersebrangan dengan gate-1, harusnya kami keluar gate 1 saja tanpa harus memutar, fiuuuhhhhh /sweat ).

Thick Clouds on Belitung Island
Setelah olah raga memutari gate, akhirnya kami menemukan gate tersebut. Sempat protes ke petugas kenapa tidak diberitahukan pindah gate jauh sebelumnya, kami malah dapat sarapan pagi berupa omelan si Mbak dan Mas petugas Citilink yang ngecek tiket ("Kalau mau di gate 1 ya naik Lion aja Mbak!") begitu katanya. Buset jawabannya, lah kalau gitu kenapa waktu check-in disuruh ke gate-1? Hadeeehhh. Dan karena saya paling belakang masuk pesawat di antara rombongan saya,




 saya masih mendengar Mbak dan Mas nya ngomongin temen saya yang di depan (dikira itu bukan temen saya kali yaa.. /hmm ) dalam hati kecewa dengan pelayanan Citilink ini, seharusnya mereka bisa menjawab dengan manner yang lebih baik - sangat disayangkan.

Setelah olah raga dan sarapan pagi gratis, kami masuk pesawat, dan dibelakang kami ternyata masih ada lagi 1 keluarga yang baru masuk, tampak habis olah raga pagi juga. Bedanya, sepertinya mereka nggak dapet sarapan gratis dari petugas cek tiket. Tak lama kemudian, kami take-off dan kurang lebih satu jam kemudian, pramugari mengumumkan kami akan segera mendarat di Bandara Hanandjoedin, Tanjung Pandan. Agak takut juga melihat gumpalan awan besar-besar di atas Belitung, tapi alhamdulillaah kami mendarat dengan selamat :)
One of Historical Monument on Belitung Island

Mie Belitung
Sampai di bandara, sambil menunggu bagasi, kami melihat keluar, ternyata sudah ada papan bertuliskan nama saya dari belitungisland.com. Pak Doni, guide tur kami, ternyata sudah menunggu di luar. Setelah keluar dari bandara, kami sarapan di Mie dan Soto Belitung Mak Jana, di pusat kota Tanjung Pandan, sekitar 20 menit dari bandara.Saya makan mie belitung, tapi saya menyesal pilih itu karena kuah mie-nya terlalu manis untuk ukuran saya. Ketika saya mencoba soto-nya, masyaallah ternyata maknyuuuussss (sesuai lidah saya).
Berpose dulu di tengah kota Belitung
Setelah sarapan, kami check-in di Central City dan berganti pakaian yang bisa basah (ha!). Berbekal topi, sunglasses dan sunblock, hari ini jadwal kami adalah berkeliling pantai di Pulau Belitung. Sempat khawatir jika mendung, tapi alhamdulillaah hari ini sangat cerah, membuat kami juga ikut tersenyum cerah.

First stop kami adalah Kampung Nelayan. Disini adalah pemukiman para nelayan di Belitung, hanya ada dermaga dan perahu-perahu nelayan. Jadi kami tidak berlama-lama disini.
At Kampung Nelayan, Belitung Island

Second stop kami adalah Pantai Tanjung Kelayang. Ketika mendekat, kami semua langsung takjub dengan air yang biru dan pasir putih yang menghampar. Alhasil, kami semua langsung lompat keluar ELF untuk berfoto ria. Kami menghabiskan waktu lama sekali disini. Kami juga berfoto dengan batuan granit yang berada disini.
Tanjung Kelayang Beach, Belitung Island
Linda, Me,and Putri @ Tanjung Kelayang Beach, Belitung Island

Third stop kami adalah Kampung Dedaun. Disini kami makan siang sambil istirahat menikmati indahnya pantai. Bisa juga sambil bersepeda dan bermain kayak. Di pantai ini juga disediakan kursi malas dan tempat charger handphone. Jadi, kami memutuskan untuk bermalas-malasan sejenak disini. By the way, makanan di kampung dedaun ini enak loh! saya menghabiskan 2 ekor ikan bakar besar!! /wahaha
Enjoying ur Life!
Kayak
 
Forth stop kami ke salah satu tempat syuting Laskar Pelangi, yaitu Tanjung Tinggi. Di pantai ini lebih banyak lagi bongkahan batu granit. Sempat berdebat geologi juga sama Linda kenapa batu-batu ini bisa sampai disini. Ternyata tetep yaa geologi sense-nya jalan walau lagi liburan. /XD
Laskar Pelang Movie Syuting Site, Tanjung Tinggi, Belitung Island

Granite Rocks, Tanjung Tinggi Beach, Belitung Island

Granite Rocks, Tanjung Tinggi Beach, Belitung Island
Kami berfoto ria di Tanjung Tinggi ini sambil menunggu sunset. Btw, di pantai ini ramaaaaaaiiiii sekali, karena memang ini adalah pantai yang paling terkenal disini. Yah, walaupun ga dapet full sunset karena mendung, tapi lumayan lah dapet twilight-nya sehingga kami bisa berpose ala Laskar Pelangi.
Sunset View, Tanjung Tinggi Beach, Belitung Island
We are the Laskar Pelangi!!
Lets Kick! haha

The Sunset

Puas berfoto dan main air, kami langsung menuju RM Berage untuk makan malam. Makanan disini juga cukup memuaskan, entah karena kita sedang lapar dan kedinginan habis main air kali yaa..



26 Desember 2015

Subuh, jam 5 pagi, kami sudah berkumpul di lobby untuk mengejar sunrise. Senang deh dengan grup ini karena selalu tepat waktu. Kami menuju danau kaolin untuk melihat sunrise. Lagi-lagi agak mendung, tapi kami berhasil mendapatkan pemandangan sunrise yang cukup memuaskan. Semakin terang, terlihat warna biru cerah dari danau kaolin.
Sunrise on Danao Kaolin, like a mirror

Sunrise at Danau Kaolin

Capek berfoto, khusus saya, capek loncat-loncat demi mendapat foto "flying", kami kembali ke hotel untuk sarapan. Jam 08.00 WIB kami sudah berkumpul kembali di lobby hotel. Rencana perjalanan kali ini adalah berkunjung ke pulau-pulau di sekitar Pulau Belitung. Kami menyebrang dari Pantai Tanjung Kelayang.
Good result altough hard to get, Danau Kaolin, Belitung Island




Tujuan pertama adalah Pulau Lengkuas yang terkenal dengan mercusuarnya. Agak kecewa karena hujan deras dan gelombangnya tinggi, jadi snorkelingnya tidak bagus karena airnya jadi keruh. Kami juga tidak bisa puas berfoto-foto melainkan hanya sibuk berteduh dan menghangatkan diri. Setelah agak reda, kami mengambil beberapa foto dan langsung menuju ke Pulau lain.

Playing after the heavy Rain. altough the water is muddy we still happy!!
The Mercusuar was not so good to capture.. :(
After Linda drenching my clothes!!

Kami mengunjungi batu layar, tapi tidak bisa turun karena memang tidak ada tempat untuk turun. Menurut Mas Doni, guide kami, disana juga banyak terdapat Bulu Babi. Padahal serius Batu Layar itu bagus banget.
Batu Berlayar, Belitung
Next stop, kami mengunjungi sebuah Pulau yang saya tidak tahu namanya dan memuaskan diri berenang dan berfoto. Alhamdulillah, kami mendapatkan matahari siang yang cerah, sehingga kami tidak terlalu merasa kecewa.
Lonely Star Fish on Island
We are still playing with sand! ahaha

That Blue Ocean, Belitung
Take a Picture with StarFish, Pattrick!!

Balik ke hotel, kami membersihkan diri dan bersiap-siap untuk hunting sunset di Tanjung Binga, makan malam dan hunting oleh-oleh. Awan hitam mulai membayangi lagi di atas Pulau Belitung. Kami sudah pasrah, ya sudahlah, akhirnya kami memutuskan untuk tidak menunggu sunset dan memutuskan untuk mencari Mi ayam (*banting setir /wahaha ). Saya senang kami memutuskan untuk mencoba mi ayam Belitung karna rasanya maknyuuuuusssss!! TE O PE BE GE TE deh!! Soal rasa, awalnya saya kira akan mirip dengan Mi Ayam Bangka yang pakai taoge, tapi untungnya tidak. Rasa Mi Ayam Belitung ini sesuai lah dengan lidah saya, dan ternyata juga sesuai dengan lidah teman-teman saya.

Habis makan mi ayam, kami mencari oleh-oleh untuk orang-orang rumah dan teman sekantor. Habis itu kami makan malam (lagi) di Dinasty restaurant. Kami disuguhi berbagai macam seafood termasuk kepiting telur yang besaarrr. Enak lah pokoknya (ga ada yang menyentuh nasi karena kenyang habis makan mi ayam!!)

Hujan semakin deras, tadinya kami ingin melihat sunrise di pantai kota esok hari. Tapi kami membatalkannya melihat cuaca malam ini.



27 Desember 2014

Hari ketika kami akan pulang.Benar saja, ternyata hujan tak kunjung berhenti sejak semalam. Malah, menurut saya justru lebih deras. Banyak orang-orang yang berkumpul di lobi. Ternyata, mereka belum berangkat berwisata karena cuaca yang buruk. Dalam hati saya bersyukur kami berangkat tanggal 25 dan tidak jadi mengambil paket yang 4D3N.
On Rumah Adat Belitung
Kami dijemput jam 08.30, memutar sebentar di Kota Belitung dan mengunjungi rumah adat, kemudian kami langsung menuju Bandara walaupun masih jam 10 pagi karena kami sudah kehujanan dan kedinginan. Sampai di bandara, kami menunggu counter check-in buka. Setelah check-in, kami menuju kantin dan memesan mi rebus /wahaha

Dan ternyataaaaa... pesawat Garuda yg seharusnya berangkat 12.15 baru mendarat di Belitung jam 13.00 karena masalah cuaca sepertinya. Tapi Alhamdulillaah hujan berhenti dan cuaca membaik ketika kami take-off dan kami mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta.

Alhamdulillaah kami menyelesaikan trip ini dg selamat, karena keesokan paginya ada berita Pesawat Air Asia QZ 8501 lost contact di atas Pulau Belitung.

Okay, see u next trip !! /bye
Fly High

Comments