"SM UNIV! SM UNIV! SM UNIV!"
"Kyaaaaaaaa... Kyuhyun Opppaaaaa.."
"Kyaaaaaa.. Donghae Oppaaaaa.."
"Kyaaaaaaaa.. Yesung Oppaaaaaaa.."
"Kyaaaaa.. Taecyon Oppaaaaa..."
Seluruh
Seoul Indoor Stadium bergemuruh dengan sorak sorai para pendukung SM
University. Ya, saat ini sedang diadakan pertandingan Final National
Basket Competition Putra. Tapi mari kita lihat 3 orang yeoja yang duduk
di bangku VIP paling depan. Bukannya ikut berteriak mendukung, mereka
bertiga malah merengut dan menatap sebal para supporter di belakang
mereka. Ya, Sungmin, Eunhyuk dan Ryeowook sangat kesal karena suara
mereka tenggelam di antara para yeoja fanatik itu. Alhasil, mereka hanya
bisa menatap namja pujaan mereka masing-masing yang masih bertempur di
lapangan. Setelah selesai pertandingan yang dimenangkan oleh SM Univ,
mereka bertiga langsung beranjak ke ruang ganti sebelum para yeoja
stalker itu menyelinap dan menyabotase namja mereka.
Para tim
basket putra belum masuk ke ruang ganti ketika mereka sampai di sana.
Ternyata mereka masih merayakannya di lapangan. Ketiga yeoja itu
akhirnya menunggu di bangku panjang depan kamar ganti. Tak beberapa
lama, tampaklah rombongan tim mendekati ruang ganti. Kyuhyun, Donghae
dan Yesung tampak sumringah melihat ketiga yeoja itu.
"Minnieeeeeee.. kau datang?"
Wah?
Siapa itu? Tidak mungkin Kyuhyun memanggil Sungmin dengan nada seimut
itu kan? Yup, ternyata Taecyon sudah sampai terlebih dahulu di depan
Sungmin dan mencoba merangkulnya. Sungmin, yang merasakan mata hazel di
belakang Taecyon sudah mulai terbakar, mencoba menghindar dari pelukan
Taecyon.
"Yaa! Sunbae! Kau Bau Keringat! Jangan dekat-dekat!"
panik Sungmin. Eunhyuk dan Ryeowook juga membantu Sungmin menjauhkan
Taecyon dengan mendorongnya.
"Aigooo.. Minnie benar sunbae.. hush.. hushh.. mandi sana" ujar Eunhyuk judes.
"Huh? Benarkah aku sebau itu?" Taecyon merengut karena diusir dan langsung masuk ke kamar ganti.
Donghae
dan Yesung menghampiri ketiga yeoja yang telah menanti mereka itu, tapi
di belakang mereka, Kyuhyun langsung masuk ke kamar ganti mengikuti
Taecyon. Melihat Kyuhyun yang langsung masuk tanpa menyapanya, Sungmin
cemberut. Eunhyuk dan Ryeowook melongo melihat Kyuhyun sehingga membuat
Donghae dan Yesung kembali menolehkan kepala mereka ke belakang, dan
baru menyadari Kyuhyun tidak ikut bersama mereka menghampiri ketiga
yeoja tersebut.
"Aigooooo.. dia ngambek lagi..ckckck.." Yesung menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kekanak-kanakan
sekali sepupumu itu sunbae" ujar Eunhyuk judes. Donghae terkekeh,
kemudian menatap Sungmin yang menunduk kecewa.
"Sudahlah Min,
jangan sedih, Kyuhyun hyung tidak akan betah lama-lama ngambek padamu.."
ujar Donghae pada Sungmin. Yesung terkekeh.
"Ya, kau benar sekali Hae.. Gomawo ne kalian semua sudah datang.." Yesung tersenyum.
"Huh?
Aku tidak sedih.." ujar Sungmin, tapi semua orang bisa melihat raut
wajahnya yang benar-benar kecewa dan matanya hampir berkaca-kaca.
"Chukae buat kalian semua neeeeee..." Ryeowook mengalihkan pembicaraan, takut sahabatnya yang satu itu benar-benar menangis.
Sementara itu di ruang ganti..
Kyuhyun
masuk dengan wajah gelap. Ia memang marah sekali melihat Taecyon yang
sembarangan hendak memeluk Sungminnya. Ya, Sungminnya! Sungmin adalah
miliknya dan tidak ada satu orang pun yang boleh menyentuhnya tanpa
seizinnya. Kyuhyun menarik napas panjang, ia tidak boleh memperlihatkan
emosinya kepada siapapun. Biar bagaimanapun, ia adalah seorang Putra
Mahkota, ia harus menjadi panutan untuk semua orang. Astaga, Sungmin
benar-benar bisa mengacaukan emosi dan pikirannya. Ia tidak tahu sejak
kapan ia seperti itu, padahal sebagai Putra Mahkota, ia telah dilatih
secara khusus untuk menjaga emosinya. Tapi dengan sekejap saja, Sungmin
dapat mengacaukannya! Dilihatnya Taecyon yang berada di depan lokernya.
Sekali lagi Kyuhyun menarik napas panjang, dan tanpa berfikir lagi,
Kyuhyun langsung menghampiri Taecyon.
"Taecyon ssi?" ujar Kyuhyun dingin.
"Ya? ada apa Kyuhyun ssi?" Taecyon menoleh ke arah Kyuhyun. Ia sedang mengganti kausnya.
"Kuharap
kau tidak mendekati Sungmin lagi" ucapnya langsung. Taecyon mengangkat
sebelah alisnya, baju yang hendak dipakainya terabaikan di lengannya.
"Huh?
Apa urusannya denganmu?" tanya Taecyon tak kalah dingin. Ia mengangkat
sebelah alisnya. Ia benar-benar tidak suka jika ada yang melarangnya
untuk berhubungan dengan siapapun. Apalagi seseorang yang bukan
siapa-siapa dan tidak ada urusannya seperti ini.
"Sungmin adalah milikku" tegas Kyuhyun. Taecyon tertawa.
"Ahaha.. jangan mimpi. Sejak kapan hal itu terjadi? Ahahaaa.." tawa Taecyon kembali.
"Sungmin
a-da-lah MI-LIK-KU" Kyuhyun tidak tertawa sama sekali. Ia membuat
penekanan di setiap kata-katanya sambil menatap Taecyon tajam dan
dingin. Amat sangat dingin sehingga membuat Taecyon terdiam. Walaupun
Taecyon tahu bahwa tubuhnya lebih besar dari Kyuhyun, entah mengapa ia
merasa bahwa orang di depannya ini bisa berbuat apa saja jika tidak
dituruti, bahkan mungkin bisa saja membunuhnya. Aura yang keluar dari
tubuh Kyuhyun benar-benar menyeramkan.
"Arraseoo.. arrasseoo.. aku
tidak akan mengganggunya lagi" ujar Taecyon seraya mengangkat kedua
tangannya tanda menyerah. Taecyon sedikit bergidik, sunbaenya ini
ternyata bisa mengeluarkan aura semengerikan ini. Sebenarnya, Ia juga
merasa bahwa ada yang berbeda dengan Kyuhyun. Kyuhyun mengeluarkan
kharisma yang terlalu kuat, tapi Taecyon tidak menyangka bahwa Kyuhyun
juga bisa menggunakan kharismanya untuk mengancamnya. Tentu saja Taecyon
tidak bodoh, ia tidak akan mau berurusan dengan tipe orang seperti
Kyuhyun. Toh ia dan Sungmin juga belum terlalu dalam.
"OK" Kyuhyun
menyeringai. Dia lalu kembali keluar dari ruang ganti. Taecyon menghela
napas. Ternyata tanpa sadar ia menahan napasnya sedari tadi.
.
.
.
"Tuh,
apa kubilang, Kyuhyun hyung tidak akan berlama-lama ngambek padamu
Min!" ujar Donghae ketika Kyuhyun keluar ruang ganti dan menghampiri
mereka.
"Huh? Memang siapa yang ngambek?" Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya.
"Loh? Terus kenapa kau langsung masuk tanpa menyapa kami, sunbae?" tanya Eunhyuk.
"Aku ada sedikit urusan saja.." jawab Kyuhyun seadanya seraya mengangkat kedua bahunya.
"Omooo..
kau membuat Sungmin khawatir, sunbae!" ucap Ryeowook tanpa bisa
dicegah. Kyuhyun menyeringai senang dan mendekati Sungmin, merangkul
pundaknya, membuat Sungmin kaget.
"Aigoooo.. kau takut aku marah padamu Minnie chagi?" goda Kyuhyun.
"Ti-tidak..
kata siapa?" gugup Sungmin, wajahnya memerah. Ia berusaha melepaskan
rangkulan Kyuhyun pada pundaknya. Mereka semua tertawa.
***
Sungmin
sedang asyik memasak di dapurnya. Sesekali dahinya berkerut ketika
mencicipi masakannya. Ia mengenakan apron pink dan menguncir rambutnya
jadi satu. Hari ini orang tuanya sedang pergi selama dua hari. Jadi
mereka semua akan menemani Sungmin di rumahnya. Mereka berencana
makan-makan menonton dvd bersama dan kemudian menginap di rumahnya.
Sungmin memutuskan untuk memasak bulgogi, sup kimchi, dan toppoki
ramyeon.
'Huaaaahhh.. banyak sekali yang harus disiapkan'
batinnya. Ia sesekali melirik jam dinding di ruang keluarga yang memang
hanya dibatasi oleh sebuah meja Bar sehingga bisa melihat dengan
leluasa. 'Kenapa mereka lama sekali?' batinnya.
TING TONG
'Huh?
Kenapa tidak langsung masuk saja? Bukankah biasanya Donghae, Ryeowook
ataupun Eunhyuk langsung menyelonong masuk?' batin Sungmin. Sungmin
mengelap tangannya di apron dan kemudian menuju pintu. Ternyata Kyuhyun.
Kyuhyun
agak kaget melihat penampilan Sungmin yang menurutnya seksi ketika
memakai apron seperti itu. Ia tidak melepaskan pandangannya dari
Sungmin. Wajah Sungmin memerah ditatap Kyuhyun seperti itu.
"Oppa? Mana yang lain?" Tanya Sungmin, melongokkan kepalanya ke arah belakang Kyuhyun.
"Yesung
dan Ryeowook sedang meminjam kaset DVD, sedangkan Donghae dan Eunhyuk
mencari cemilan dan minuman. Aku pikir aku langsung kesini saja, siapa
tahu kau butuh bantuan" ujar Kyuhyun.
"Hmm. Aku memang butuh bantuan, oppa. Kajja masuklah" ujar Sungmin. Kyuhyun pun masuk.
"Waahh.. wangi sekali masakanmu Min.." ujar Kyuhyun.
"Gomawo
oppa.. Oh iya oppa, kau tidak lelah kan? Bisa tolong bantu aku
menggeser meja itu ke arah tv? Kita akan makan disana, oh ya, jangan
lupa karpetnya oppa" teriak Sungmin karena kini ia sudah kembali berada
di dapur.
"Oke Min" Kyuhyun segera melaksanakan permintaan
Sungmin. Ia menghampiri meja yang cukup besar untuk mereka berenam dan
mengangkatnya ke arah tv. Tidak lupa ia menggelar sebuah karpet sebelum
meletakkan meja di atasnya.
Kyuhyun tertawa kecil sendirian.
'Bagaimana reaksi Appa dan Ummanya ya saat ia menceritakan bahwa ia
disuruh mengangkat-angkat meja seperti ini? Mereka pasti tertawa
terbahak-bahak, terutama ummanya yang jahil itu' pikir Kyuhyun.
Kyuhyun
memang selalu menceritakan kesehariannya pada appa dan ummanya.
Termasuk keputusannya untuk mendekati Sungmin dan menginap bersama
teman-temannya malam ini. Kyuhyun bersyukur mempunyai orang tua seperti
mereka yang selalu mengerti dirinya. Kedua orang tuanya tidak pernah
melarang selama itu tidak melanggar aturan. Itulah yang membuat Kyuhyun
semakin menghormati kedua orang tuanya. Setelah selesai, Kyuhyun
menghampiri Sungmin di dapur.
"Aku sudah selesai Min.. apa ada lagi?" Tanya Kyuhyun yang sudah bersandar di sebelah lemari piring.
"Humm..
apa ya?" pikir Sungmin, sambil mengamati sekitarnya. Ia meletakkan jari
telunjukknya di bibirnya yang mengerucut imut. Hey Sungmin, tak tahukah
kau kalau singa di depanmu mulai lapar?
"Oh ya oppa! Tolong ambil
talenan, pisau, daun bawang, paprika, serta daging yang disana itu.
Semuanya sudah kucuci. Lalu kau iris ya oppa? Besarnya terserah saja"
pinta Sungmin.
Kyuhyun mengerjap dan tertegun sejenak, tapi ia
tetap mengambil barang-barang yang diminta Sungmin. Ia menaruhnya di
atas meja. Sejenak, ia hanya melipat tangan di depan dada dan diam
memandang benda-benda tersebut. 'Apa yang harus kulakukan dengan ini?
Aku belum pernah mengiris!' batin Kyuhyun nelangsa.
"Wae oppa? Ada
masalah?" Tanya Sungmin, melirik Kyuhyun yang diam saja sambil
memandang benda-benda tersebut. Kini Sungmin sedang menghaluskan bumbu.
"Ani..
gwenchanaa.. kau lanjutkan saja pekerjaanmu" Kyuhyun tersadar dari
lamunannya dan dengan ragu-ragu meraih pisau. Ia mulai memotong-motong
dengan canggung dan dengan amat sangat pelan karena takut pisau itu
malah memotong jarinya alih-alih daun bawang. Ia merasa bahwa ini
benar-benar pekerjaan berat! Melebihi latihan tembaknya di istana!
"Puft..
apa yang kau lakukan oppa?" Sungmin menahan tawanya. Ternyata ia sudah
berada di samping Kyuhyun yang mengiris dengan canggung. Mengintip hasil
pekerjaan Kyuhyun.
"Ya! Jangan tertawa Min! Aku belum pernah melakukan hal ini, kau tahu?" sungut Kyuhyun. Ia merengut.
"Pfftt..
ahahaa.. tampangmu lucu sekali oppaa.. ahahahahaaa.." tawa Sungmin
meledak ketika melihat tampang Kyuhyun. Bagaimana tidak? Tampang Kyuhyun
memang lucu sekali saat ini. Seperti anak kecil yang sedang merajuk.
Akhirnya Sungmin mengetahui kelemahan Kyuhyun. Kyuhyun tidak bisa memasak.
Kyuhyun
mendengus kesal. Ia meletakkan gagang pisaunya di atas talenan dengan
sedikit keras. Sungmin masih terkikik dan bahkan sekarang sambil
menunduk memegangi perutnya. Tiba-tiba tawa Sungmin berhenti karena satu
lengan Kyuhyun sudah memeluk belakang pinggangnya dari depan dan
merapatkan tubuhnya ke tubuh Kyuhyun. Tubuh bagian depan mereka
menempel, sedangkan jJarak wajah mereka kini hanya terpisah 10 cm.
Sungmin kaget dan terdiam, mata indahnya mengerjap lucu menatap mata
hazel Kyuhyun yang menatapnya intens. Ketika sadar dari kekagetannya,
Sungmin panik dan berusaha melepaskan tubuhnya dari Kyuhyun yang jelas
sia-sia karena Kyuhyun lebih kuat darinya. Sungmin tetap meronta, Akan
tetapi, rupanya Kyuhyun masih enggan melepasnya dan malah mengeratkan
pelukannya.
"Kau mau berhenti menertawakanku atau aku yang
menghentikanmu Min?" ujar Kyuhyun pelan seraya tersenyum jahil pada
Sungmin. Ia menatap Sungmin tajam, wajahnya semakin mendekati wajah
Sungmin, seolah-olah ingin menciumnya. Sungmin mengerjap gugup.
"A..
arraseoo.. A..aku akan berhenti" gugup Sungmin. Ia sungguh tidak tahan
ditatap sedekat ini oleh Kyuhyun. Ia memalingkan wajahnya dari Kyuhyun.
"Hm?
Benarkah?" tanya Kyuhyun, masih ingin menggoda Sungmin. Ia memegang
rahang Sungmin dengan satu tangannya yang bebas dan menolehkan wajah
Sungmin agar kembali menatapnya.
.
.
CKLEK
"Miinniiiieeeeee… kami daaaa.." "...tang" Teriakan Ryeowook memelan karena kaget.
Ryeowook,
Eunhyuk, Donghae dan Yesung yang berdiri di ruang keluarga mematung
menatap posisi Kyuhyun dan Sungmin. Sungmin yang sadar akan posisinya
langsung mendorong dada Kyuhyun sekuat tenaga dengan kedua tanggannya
sehingga mereka terlepas. Wajahnya memerah. Kyuhyun terkekeh melihat
Sungmin yang salah tingkah.
"Ha.. haii Semua.."gugup Sungmin.
"Hai semua.." tambah Kyuhyun santai, masih terkekeh kecil.
"Wow, sepertinya kami mengganggu?" celetuk Donghae. Yesung terkekeh. Ryeowook dan Eunhyuk tersenyum jahil menatap Sungmin.
"A.. anii.. silakan kalian duduk disana.." ujar Sungmin gugup.
"Baiklah,
karena para yeoja sudah datang, sepertinya aku sudah tidak dibutuhkan
disini" ujar Kyuhyun pada Sungmin seraya beranjak ke ruang keluarga.
Ryeowook dan Eunhyuk menghampiri Sungmin di dapur dan mulai memakai
apron.
"Apa yang sedang kalian lakukan sebelum kami kesini huh?" Ryeowook berbisik. Eunhyuk menatap Sungmin antusias.
"Tidak seperti yang kalian pikirkan" jawab Sungmin menatap kedua sahabatnya.
"Hum? Jinjja?" goda Eunhyuk.
"Aku
serius!" sergah Sungmin. Wajahnya kembali memerah. Akhirnya selama
acara masak-memasak itu Sungmin habis diledek oleh kedua sahabatnya.
.
.
.
Niga animyeon andwae
Neo ebsin nan andwae
Na ireoke haru handarul tto ilyeonul..
Yesung
melirik telepon genggamnya yang berbunyi dan berdiri. Saat ini mereka
sedang menikmati makanan sambil menonton dan bercakap-cakap.
"Sebentar, aku mau terima telepon dulu.." ujar Yesung sambil menjauh dari mereka.
Kembali
dari menerima telepon, raut wajahnya serius dan tampak sedikit cemas.
Ia menatap mata Kyuhyun, mengisyaratkan sesuatu. Rahang Kyuhyun
mengeras. Ada sesuatu yang terjadi.
"Ada apa oppa? Apakah terjadi sesuatu?" tanya Ryeowook.
"Ani.. tidak ada apa-apa.. temanku kecelakaan, maaf, aku dan Kyuhyun tidak bisa menginap malam ini.." ujar Yesung.
"Omoo.. apakah temanmu tidak apa-apa sunbae?" tanya Eunhyuk.
"Dia
sedang di rumah sakit.. baiklah, kami harus pergi sekarang.. ayo Kyu!"
ujar Yesung buru-buru. Kyuhyun menatap Yesung, ia segera mengerti bahwa
ada yang tidak beres, dengan sigap ia langsung berdiri kemudian pamit
kepada mereka semua.
"Kita pakai mobilmu saja Kyu, lebih aman, besok bisa tolong bawakan mobilku ke kampus Hae?" tanya Yesung.
Sungmin
mengernyit 'apa maksudnya memakai mobil yang aman? Bukankah mereka
hanya akan ke rumah sakit?'. Tapi Sungmin tidak menanyakan keheranannya
tersebut karena Yesung terlihat sangat tergesa-gesa.
"Baik hyung"
jawab Donghae. Ia juga menangkap sesuatu yang tidak beres, wajah Yesung
menampakkan raut yang benar-benar cemas. 'Apakah terjadi
sesuatu?'pikirnya.
"Aku saja yang menyetir" ujar Yesung pada
Kyuhyun ketika ia membuka pintu mobilnya. Kyuhyun mengernyit heran, tapi
tidak berkata apa-apa dan membiarkan Yesung menyetir. Mereka memakai
mobil Kyuhyun dan langsung menuju rumah sakit.
"Apa yang terjadi hyung?" tanya Kyuhyun cemas.
"Raja kecelakaan" ujar Yesung cepat.
"Mwo? Bagaimana bisa? Bagaimana keadaan appa?" kaget Kyuhyun, ia semakin cemas.
"Sepertinya
Pusat informasi kita dibajak, Raja masih diperiksa di rumah sakit, aku
juga belum tahu keadaannya" jawab Yesung, rahang Kyuhyun mengeras.
"Siapa?"
"Aku belum tahu juga, matikan handphonemu Kyu.. nanti pihak IT akan memeriksa handphonemu juga"
"Tapi kan tidak ada yang tahu identitasku?"
"Hanya
berjaga-jaga, saat ini alat komunikasi semua anggota keluarga kerajaan
tidak boleh digunakan sebelum mendapat konfirmasi dari pihak IT"
"Oke" Kyuhyun mengambil telepon genggamnya dan langsung mematikannya.
.
.
.
"Umma!"
Kyuhyun memasuki ruang perawatan khusus di Rumah Sakit Kerajaan dan
menemukan eommanya menangis tertunduk di samping ayahnya yang berada di
atas tempat tidur. Jaejoong menoleh mendengar anaknya memanggil.
"Kyu.. hiks.."
"Umma.. bagaimana keadaan appa?" tanya Kyuhyun cemas. Ia memeluk ummanya.
"A..ani.. ia tidak apa-apa.. dokter memberinya obat penenang agar ia istirahat.." Kyuhyun menarik napas lega.
"Lalu kenapa umma menangis?" tanyanya lagi.
"Umma hanya kaget dan takut Kyu.. hiks.. Um.. umma takut kehilangan appamu.. hiks.."
"Umma.. sudahlah.. bukankah katamu appa baik-baik saja?" ucap Kyuhyun lembut seraya mengusap punggung ummanya.
"Nde..
hiks.." Jaejoong mengeratkan pelukan pada anaknya. Kyuhyun dengan sabar
terus mengusap punggung ummanya sampai ia tenang. Beberapa saat
kemudian Yesung masuk. Tadi Yesung menemui dokter kerajaan yang
memeriksa sang Raja atas permintaan Kyuhyun.
"Bagaimana hyung?" tanya Kyuhyun.
"Apakah Ratu tidak apa-apa?" tanya Yesung sambil mengarahkan kepalanya ke Jaejoong.
"Tidak, Umma tidak apa-apa.. ia hanya kaget dan takut" jawab Kyuhyun. Yesung menganggukkan kepala.
"Aku
sudah bertanya pada dokter. Kondisi Raja baik-baik saja.. hanya sedikit
memar, tidak ada luka yang serius. Kita beruntung walaupun mobilnya
terguling ke jurang, sepertinya mobil yang kita gunakan benar-benar
dapat meminimalisir dampak kecelakaan" Yesung menjelaskan. Kyuhyun
menarik napas lega.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Kyuhyun.
"Aku
juga mengobrol sebentar dengan kepala keamanan tadi, sepertinya ada
yang menebar semacam benda tajam di jalan yang dilalui raja saat
melewati tikungan tajam sehingga ban mobil meletus dan supir kehilangan
kendali.. Kepala keamanan menduga telepon dan jaringan komunikasi kita
dibajak karena mereka benar-benar mengetahui timing yang tepat saat
mobil kerajaan lewat"
"Siapa?"
"Mereka belum tahu..
sepertinya semuanya begitu rapi. Mereka menduga ada hubungannya dengan
perdana menteri yang sepertinya berencana melakukan kudeta. Hhh.. kau
harus hati-hati Kyu.. dia tidak akan tinggal diam, sebentar lagi
pelantikanmu, dan dia juga mengetahui identitasmu"
"Arrasseo
hyung, dia tidak akan berani menggangguku sebelum pelantikan, jika
sebelum pelantikan aku diserang, itu sama saja mengakui bahwa orang
dalam kerajaan yang melakukannya"
"Ya.. aku yakin dia tidak sebodoh itu, tapi kau tetap harus berhati-hati.."
"Baik hyung.. Lalu bagaimana sekarang?"
"Peristiwa
ini sudah ditutupi oleh tim keamanan sehingga tidak akan ada media yang
menyebarluaskan. Mereka sedang me-reset jaringan komunikasi kita, oh
iya, tadi kepala keamanan meminta telepon genggammu Kyu, sekaligus
mereka akan menanamkan alat pelacak baru pada telepon genggammu" Kyuhyun
langsung merogoh kantongnya dan menyerahkan pada Yesung.
"Baiklah.. aku pergi dulu Kyu.. jaga dirimu"
"Baik hyung.. terima kasih banyak, jaga dirimu juga.. "
"Cheonman.."
Kyuhyun
menggertakkan giginya. Ia benar-benar sangat marah. Apa sebenarnya
maksud penjahat-penjahat itu? Jika benar ini adalah ulah sang Perdana
Menteri.. Kyuhyun benar-benar tidak akan memaafkannya.
"Wah.. pagi-pagi begini sudah menjemput Minnie, Kyu?" tanya Leeteuk Umma ketika membukakan pintu untuk Kyuhyun.
"Nde ahjumma.. di rumah tidak ada orang, jadi saya berpikir untuk kesini lebih pagi" sahut Kyuhyun.
"Ohh.. kemana orang tuamu Kyu?"
"Di Jepang ahjumma.. ada pekerjaan di sana" jawab Kyuhyun. Leeteuk mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kajja masuk, kau pasti belum sarapan bukan?"
"Nde ahjumma.." Kyuhyun masuk ke rumah Sungmin.
Wah,
sepertinya Leeteuk sudah sangat mengenal Kyuhyun? Yup, walaupun belum
ada status, belakangan ini Kyuhyun sudah sering menjemput maupun
mengantar Sungmin pulang. Terkadang, ia sarapan ataupun makan malam di
rumah Sungmin. Belakangan ini Kyuhyun juga sering berkumpul dengan
Donghae, Eunhyuk, Yesung dan Ryeowook.
Kyuhyun sengaja tidak
menyatakan perasaannya pada Sungmin. Ia tidak ingin Sungmin merasa
dilema untuk memilih dia atau Putra Mahkota yang sebenarnya adalah orang
yang sama. Akan tetapi, ia menunjukkan rasa sayangnya pada Sungmin
dengan perilakunya sehari-hari. Dari respon Sungmin yang selalu mengelak
godaan Kyuhyun , Kyuhyun mengetahui sepertinya Sungmin juga lebih
nyaman berhubungan tanpa status seperti ini, jadi Kyuhyun tidak akan
merusaknya. Sebenarnya Kyuhyun sudah yakin akan perasaan Sungmin padanya
dan ingin memberitahu Sungmin bahwa ia adalah Putra Mahkota, tetapi
dengan situasi yang sedang berbahaya seperti sekarang, Kyuhyun lebih
memilih diam. Kyuhyun tahu cepat atau lambat Kyuhyun harus memberitahu
Sungmin. Akan tetapi, Ia ingin Sungmin menikmati masa-masa kuliahnya
dengan tenang tanpa harus mengkhawatirkan apapun. Biarlah Sungmin
mengetahuinya saat pelantikannya nanti sesuai rencana sebelumnya.
Kyuhyun
melewati pintu dan masuk ke ruang keluarga, ia berpas-pasan dengan
Kangin Appa yang sedang mengangkut sesuatu di punggungnya. Dengan sigap,
Kyuhyun mengambil beban itu dari punggung Kangin Appa yang ternyata
adalah sekarung gandum. Ya, keluarga Sungmin memang mempunyai sebuah
toko bahan makanan di Namdaemun, salah satu pasar tradisional terbesar
di Seoul.
"Astaga.. apa yang kau lakukan Kyu? Biar aku saja yang membawanya.." ujar Kangin yang kaget.
"Karung ini mau diletakkan dimana ahjussi?" tanya Kyuhyun tanpa berniat melepaskan karung gandum itu.
"Haahh.. Baiklah, tolong kau taruh saja di mobil pick up depan" Kangin appa menghela napas, mengalah.
Kyuhyun
segera beranjak kembali ke luar untuk meletakkan karung tersebut.
Leeteuk Umma tersenyum melihat Kyuhyun yang membantu Kangin appa.
Akhirnya, Kyuhyun bolak balik membantu Kangin mengangkat barang-barang
yang ternyata masih sangat banyak ke pick up.
Kangin dan Leeteuk
sangat suka pada Kyuhyun. Awalnya, mereka ragu saat Sungmin diantar
pulang dengan mobil mewah Kyuhyun. Mereka tidak begitu suka dengan orang
kaya. Orang kaya selalu identik dengan kata sombong dan suka
merendahkan orang lain yang dianggap tidak sederajat dengannya. Mereka
tidak mau Sungmin terpengaruh oleh orang seperti itu.
Seiring
berjalannya waktu, Kangin dan Leeteuk menyadari bahwa Kyuhyun berbeda.
Pemuda itu benar-benar baik. Tutur katanya sopan dan tidak segan-segan
membantu mereka. Pernah sekali, Kyuhyun mengantarkan Kangin dan Leeteuk
ke toko mereka di pasar tradisional karena mobil mereka sedang
diperbaiki sedangkan mereka membawa cukup banyak barang. Mengetahui hal
itu, tanpa berkata apapun, Kyuhyun memasukkan barang-barang mereka ke
bagasi mobilnya (yang untungnya muat) dan mengantar mereka ke pasar
Namdaemun. Kyuhyun tidak peduli dengan mobil mewahnya yang masuk pasar
yang sempit, malah Kangin dan Leeteuk yang merasa malu karena jadi bahan
tontonan orang-orang dari toko-toko sebelah mereka. Mobil Kyuhyun yang
membawa mereka terlihat begitu mencolok diantara mobil-mobil pick-up
butut toko sekitarnya.
"Omooooo.. Appa! Umma! Apa yang kalian
lakukan? Kenapa menyuruh Kyuhyun Oppa mengangkat barang seperti itu?"
Sungmin yang baru turun dari kamarnya terkejut melihat Kyuhyun
menggotong karung beras yang sangat besar sampai menutupi punggungnya.
"Ya! Min! Kenapa kau membentak orangtuamu?! Lagi pula ini aku yang mau.." omel Kyuhyun. Sungmin tersentak.
"Umm.. aku tidak bermaksud membentak appa dan umma.. Mianhae.." lirih Sungmin.
Kangin
dan Leeteuk tersenyum lalu terkekeh kecil, Kyuhyun memang membawa
pengaruh baik pada Sungmin. Pemuda itu terlalu sopan dan tak segan-segan
menegur Sungmin, bahkan di depan mereka.
"Lagipula pagi ini aku belum berolahraga Min" ucap Kyuhyun, nyengir, membuat Sungmin ikut nyengir.
"Arrasseoo.. cepatlah oppa.. aku sudah lapar" Sungmin beranjak ke tempat duduknya.
Tak
beberapa lama, Kyuhyun masuk lagi dengan membawa pakaian ganti. Ia
memang selalu membawa pakaian cadangan. Ia masuk ke kamar mandi dan
langsung menuju meja makan.
"Kata Minnie kau sudah mau lulus Kyu?" tanya Leeteuk.
"Nde ahjumma.. semua persiapan sudah selesai" jawab Kyuhyun.
"Apa yang akan kau kerjakan setelah lulus?" tanya Kangin.
"Dia sudah punya pekerjaan appa, aku sering melihatnya mengetik entah apa di laptopnya" celetuk Sungmin.
"Wah? Benarkah? Kau bekerja di bidang apa?" tanya Kangin lagi.
"Hanya membantu appa saya, ahjussi" jawab Kyuhyun.
"Wah.. hebat sekali.. memang apa pekerjaan ayahmu?" tanya Kangin lagi.
"Ng.. Appa bekerja di kerajaan" jawab Kyuhyun sekenanya. *Hey, ia tidak bohong bukan?
"Omoo? Di Kerajaan? Hebat sekaliii.." sanjung Leeteuk. Wajah Kyuhyun memerah.
"Wah
waahh.. orang tuamu pasti bangga sekali padamu.. tidak seperti
seseorang yang kerjanya main-main saja dengan tetangga sebelah.." sindir
Kangin kepada Sungmin.
"Appaaaaa.. kami mengerjakan tugass!
Tugasss!" bela Sungmin, ia mempoutkan bibirnya sebal. Orangtuanya selalu
saja membangga-banggakan Kyuhyun belakangan ini. Kyuhyun terkekeh.
"Sungmin ingin mendapatkan nilai terbaik agar dapat membanggakan orang tuanya.." bela Kyuhyun, wajah Sungmin memerah.
"Aigoooo.. kalian ini.." Leeteuk tersenyum. Kangin terkekeh.
"Wah..
wahh.. pelantikan Putra Mahkota akan diadakan sebentar lagi.." celetuk
Kangin tiba-tiba, ia menatap layar monitor televisi di ruang keluarga
yang menampilkan berita kerajaan. Kyuhyun dan Sungmin tersedak karena
alasan yang sama sekali berbeda.
"Aigoooo kalian ini! Kalau makan
pelan-pelan.." Leeteuk geleng-geleng kepala sambil menyodorkan segelas
air putih masing-masing kepada Kyuhyun dan Sungmin. Mereka memperhatikan
televisi lagi.
"Wahh.. aku sudah tidak sabar melihat seperti apa
Putra Mahkota, apa seperti sang Raja yang tampan itu? Aigooo.. jika iya,
pasti ia tampan sekaliiii.." celetuk Leeteuk Umma. Kyuhyun terbatuk
kecil.
Kangin melirik istrinya.
"Yeobooo.." protes Kangin, cemburu.
"Aigooo..
kau tetap yang paling tampan bagiku yeobooo" goda Leeteuk kepada
suaminya. Sungmin memeragakan seakan ingin muntah, membuat Leeteuk
mendelik padanya. Kyuhyun terkekeh.
"Kudengar selama ini Putra
Mahkota berada di London, apa kau pernah bertemu dengannya Kyu? Appamu
kan bekerja di kerajaan.." tanya Leeteuk.
"Umm.. .. aku pernah bertemu dengannya.." jawab Kyuhyun gugup. Leeteuk menatap Kyuhyun antusias.
"Benarkah?
Apakah ia setampan Raja?" Leeteuk bertanya lagi. Kangin memutar bola
matanya. Istrinya ini kalau sudah penasaran tidak dapat dihentikan.
"Umm.. kupikir ia mirip dengan Raja" jawab Kyuhyun sekenanya. Keringat dingin sudah mengucur di pelipisnya.
"Aigooo.. sudah kuduga, pasti ia sangat tampan.. Lalu..."
"Umma!
Sudah, Jangan mengintrogasi Kyuhyun oppa lagi, nanti kami terlambat"
potong Sungmin. Ia tahu ummanya akan memberondong Kyuhyun dengan sejuta
pertanyaan tentang Putra Mahkota. Lagipula Sungmin tidak mau membahas
masalah Putra Mahkota, membuatnya berfikir tentang gulungan perkamen
yang tergeletak begitu saja di laci nakasnya. Kyuhyun bersyukur dalam
hati.
"Aigoo.. umma kan hanya penasaran Minnie.."
"Nde..
ndee.. lain kali saja dilanjutkan.. sekarang kami mau berangkat.. kajja
oppa!" Sungmin menarik tangan Kyuhyun lalu berpamitan dengan kedua orang
tuanya.
***
"Bagaimana hubunganmu dengan Sungmin, Kyu?" tanya
Jaejoong, sang Ratu. Kali ini mereka berada di ruang makan istana, juga
Yesung.
"Baik Umma.." Kyuhyun terkekeh.
"Sepertinya berjalan lancar, huh?" timpal Yunho, sang Raja.
"Bagaimana
tidak lancar, Cheona, jika Kyuhyun bersedia melakukan apa saja termasuk
mengangkat sekarung gandum dan mengantar orang tua Sungmin ke pasar
tradisional?" kekeh Yesung.
"Mwo? Benarkah? Kau melakukan itu Kyu?" tanya Jaejoong.
"Nde
Umma.." Kyuhyun menganggukkan kepalanya malu. Yunho terkekeh, dulu ia
juga melakukan apapun untuk Jaejoong. Menuruti semua perilaku manja
Jaejoong. Kyuhyun memang benar-benar menuruni karakternya.
"Bagaimana kuliahmu Yesung?" tanya Yunho pada Yesung.
"Akan kuselesaikan segera, Cheona"
"Baiklah, lekas selesaikan, Kyuhyun akan segera dilantik, sudah cukup main-mainmu"
"Saya mengerti, Cheona" Yesung tersenyum.
"Appa.. aku ingin melamar Sungmin sebelum pelantikan" ujar Kyuhyun tiba-tiba, membuat semuanya terkejut.
"Huh?
Kau yakin akan melamar Sungmin sekarang? Banyak yeoja yang akan
mengantri menikah denganmu setelah pelantikan Kyu, aku yakin itu. Apa
kau tidak mau melihat-lihat dulu? Siapa tahu ada yang lebih cantik atau
seksi?" goda Yunho pada anaknya.
"Yunnie! Kau mengajarkan yang
tidak-tidak pada Kyu! Jangan dengarkan appamu Kyu!" protes Jaejoong.
Yesung terkekeh, ia selalu suka makan dan bercengkrama bersama keluarga
ini. Walaupun terlihat berwibawa pada saat acara kerajaan, keluarga ini
tetap hangat. Ia mengerti mengapa abojinya rela menghabiskan seluruh
hidupnya untuk mengabdi pada keluarga kerajaan.
"Aku sangat yakin
appa. Aku tidak mau jika bukan Sungmin. Aku berharap kalian merestuinya"
ujar Kyuhyun yakin. Tanpa Kyuhyun sadari, sifat keras kepala yang
menurun dari appanya keluar. Yunho dan Jaejoong yang melihat keseriusan
di mata anaknya tersenyum lembut kemudian terkekeh kecil. Yunho jadi
mengingat dirinya semasa muda. Kyuhyun mirip sekali dengannya. Jika
sudah memutuskan atau menyukai sesuatu, akan susah sekali mengubah
pendiriannya.
"Aigooo.. tentu saja kami merestuimu Pangeran Umma
tersayang.. aku sudah mengetahui seberapa besar pengaruh Sungmin
padamu.. aku sudah menduga akan menjadi seperti ini" kekeh Jaejoong.
Yesung ikut terkekeh.
"Umma.. tolong jangan memanggilku seperti itu lagi.. aku sudah besar" protes Kyuhyun.
"Wae? Kau tetap pangeran umma yang paling umma sayangi apapun yang terjadi" sanggah Jaejoong. Kyuhyun menghela napas.
"Arraseeooo.. terserah umma saja.. lagipula anak umma kan memang Cuma satu" sungut Kyuhyun.
"Ehehee.." kekeh Jaejoong.
"Baiklah Kyu, kau atur waktunya. Kita akan berkunjung ke rumah Sungmin" ujar Yunho.
"Baik appa"
To Be Continue...
Okeeeeee... langsung sajaaa..
Mind to Review?
Kamsahamnidaaa... *deep bow
-tebar bunga- Yayy!! bentar lagi KyuMin bersatu /plak/ *lebay *MaapLupakan
ReplyDeleteyosh~ kyu mau ngelamar umin (9^-^)9
semangat ya buat kyuppa semoga diterima xD heheh
btw aku tunggu chap selanjut'nya nee???
Penasaran~
update kilat'nya ditunggu hehehe
Hwaiting author-ssi ^_^
Kapan updatenya lagi?, aku penasaran dengan kelanjutan ceritanya, ini sangat seru!! :) :D
ReplyDeleteceritanya sangat seru, aku penasaran dengan kelanjutannya. Adminnya kapan update lagi tentang fanfiction ini??, aku benar-benar penasaran dengan chapter selanjutnya.... dimohon update lagi ya... :) ^_^
ReplyDeleteKelanjutan cerita bagaimana? jadi penasaran....
ReplyDelete