Innocent [ KyuMin FanFiction ] Chapter 2



9 tahun kemudian….

Kamar itu rapi,  bernuansa pink dan kelinci. Queen bed size-nya dilapisi sprei dan bedcover warna putih pink yang juga bermotif kelinci. Di depan meja nakas, seorang yeoja cantik bermata bulat indah dan berbibir cherry sedang menatap pantulan dirinya di cermin. Ia memakai tanktop hitam, kemeja kotak-kotak panjang berwarna merah yang ia buka tiga kancing teratasnya dan ia gulung lengannya sampai siku, celana jeans tiga perempat, serta sepatu snikers kesayangannya. Yeoja itu sudah terlihat cantik walau kini ia tidak memakai make-up apapun. Yeoja itu menyisir rambutnya yang coklat ikal panjang dengan jari-jari tangannya yang lentik. Tidak ada cincin yang terpasang di jarinya, menandakan ia belum menikah. Ia mengumpulkan rambutnya jadi satu dan menguncirnya ke atas.

“Minnieee.. cepat turun sarapan!! Bukankah hari ini kau ada kuliah pagi?? Nanti kau telat!!”  ujar Umma Lee dari lantai bawah.
“Ndee ummaaa… aku segera turuuunn” teriak yeoja cantik, yang bernama Lee Sungmin, tak kalah keras dari ummanya. Ia mengambil tas ranselnya dan menyampirkannya di salah satu bahunya. Ia bergegas menuruni tangga menuju ruang makan.
“Aigooo anak umma.. apakah kau tidak bisa sekali saja pakai dress?” sang umma geleng-geleng kepala melihat penampilan Sungmin.
“Aishh umma.. baju itu tidak nyaman jika dipakai kuliah.. aku kan sudah memakainya jika pergi ke pesta?” sergah Sungmin.
“Aigooo.. bagaimana kau akan mendapatkan pasangan jika penampilanmu seperti itu? Donghae saja sudah mendapat pasangan.. kapan giliranmu hah?” Sang Umma mulai memijit-mijit pelipisnya. Sungmin yang melihat kegeliasahan ummanya segera mendekati ummanya dan memeluknya dari belakang, menciumi pipi ummanya dengan sayang.
“Umma.. aku ingin namja yang menerimaku apa adanya..bukan karena aku feminim ataupun cantik.. memangnya umma mau aku menjadi orang lain? Bukan Sungmin seperti yang selama ini umma kenal?” Sungmin memulai jurus rayuan mautnya.
“Ndee.. arraseooo..kau ini pintar sekali berbicara.. Jjaa.. ayo sarapan” ucap sang umma mengalah dan mengecup pipi Sungmin sayang.

Loh? Tunggu Sebentar readers.. Bukankah Sungmin sudah mempunyai pasangan? Lalu kenapa Umma Sungmin masih ribut tentang itu? Baiklah, sementara Sungmin menghabiskan sarapannya, mari kita naik lagi ke atas, ke kamar Sungmin. Di depan cermin, ada meja rias berwarna putih. Meja rias tersebut mempunyai 3 buah laci di bagian kanannya. Kita buka laci pertama, di sana terdapat buku diary Sungmin, beberapa kunciran, peniti, gelang-gelang kain, koin pecahan, dan barang-barang kecil lainnya yang berserakan. Oke, mari kita buka laci kedua. Oh, di dalamnya ada bermacam-macam kaus kaki dan bandana. Baiklah, kita buka laci terakhir. Benar saja, disana bisa kita temukan gulungan perkamen berwarna merah dan emas dan sebuah kotak berwarna senada beserta perhiasan-perhiasan lain yang sepertinya jarang digunakan. Oh tidak, sepertinya Sungmin kita tidak menganggap serius isi surat tersebut. Lagipula, ini sudah 9 tahun sejak kejadian itu. Sungmin mungkin sudah benar-benar melupakannya. Mengenai cincin, apakah dia memakainya? Mari kita buka kotak merah emas tersebut. Kosong? Bukankah Sungmin tidak terlihat memakai cincin? Apakah cincin itu hilang? Entahlah…

###

“Pagi Hae! Pagi Hyuk! Pagi Wook!” sapa Sungmin pada ketiga sahabatnya. Masih setengah jam sebelum kuliah dimulai.
“Woaa.. tumben kau tidak terlambat Min!” sinis Eunhyuk.
“Chagi.. jangan begitu.. nanti dia terlambat lagi..” ujar Donghae.
“Ya!! Jangan panggil-panggil begitu di depan umum! Memalukan!!” teriak Eunhyuk, wajahnya memerah.
“Arrasseo Hyukie..” ledek Donghae.
“Yaa!!!” 

Sungmin dan Ryeowook menghela napas melihat kedua pasangan ajaib Donghae dan Eunhyuk yang selalu saja bertengkar. Mereka juga heran bahwa kucing dan tikus itu bisa berpacaran. Donghae, Eunhyuk, Sungmin dan Ryeowook mulai dekat sejak hari pertama ospek mahasiswa. Mereka berempat telat di hari pertama, tapi justru itu yang membuat mereka dekat sampai sekarang. Eunhyuk, Ryeowook dan Sungmin sangat terkenal di universitas ini karena kepintaran, kebaikan dan kecantikan mereka. Yah, mungkin sedikit pengecualian untuk Ryeowook yang nilainya dibawah Eunhyuk dan Sungmin. Bahkan ada yang menyebut mereka sebagai Charlie’s angel. Tapi sayang, para lelaki tidak bisa sembarangan mendekati mereka karena ada Donghae. Donghae benar-benar protektif terhadap ketiga yeoja itu. Donghae juga popular dengan ketampanan, kepintaran dan kemahirannya dalam basket. Ia dan Sungmin memilih klub basket sebagai selingan. Sedangkan Eunhyuk dan Ryeowook lebih memilih jurnalistik sehingga sering berperan dalam radio dan majalah universitas. Donghae dan Eunhyuk mulai jadian setelah 6 bulan mereka berteman.

“Yaaaa!! Diamm!! Kalian berisik!!” teriak Ryeowook sebal.
“Kalau kau berteriak begitu, kau malah yang paling berisik Wookie..” celetuk Sungmin.
“Aisshhh.. sudahlah..” sungut Ryeowook yang malah membawa kekehan dari Donghae, Eunhyuk, dan Sungmin. Ryeowook memang selalu bisa membuat mereka tertawa hanya dengan sikap-sikap tak terduganya. Dia selalu bisa menghentikan suasana “panas” di antara mereka.
“Oh ya.. bukankah nanti sore kalian tanding?” Tanya Eunhyuk pada Sungmin.
“Ne.. kalian datang kan?”
“Tentu saja..” sahut Ryeowook.
“Bagaimana hubunganmu dengan Taecyon?” celetuk Eunhyuk.
”Hubungan apa?” sahut Sungmin.
“Tidak usah berpura-pura Min, kami tahu dia sudah sering mendekatimu..” ujar Ryeowook.
“Lagipula sepertinya dia baik.. iya kan Hae?” ujar Eunhyuk, mencari pembelaan Donghae.
“Ne.. dia memang baik kok Min.. kali ini aku setuju..” Donghae menatap Sungmin tajam.
“A.. a.. ah, bagaimana denganmu Wookie? Bukankah Kim Yesung sunbae juga mendekatimu?” ujar Sungmin.
“Jangan mengalihkan pembicaraan Min..” ujar Ryeowook.
“Aisshhh.. kalian ini! Baiklah, aku tahu dia baik, tapi aku tidak merasakan apa-apa dengannya..” jujur Sungmin.
“Min..” lirih Donghae.
“Wae?”
“Kau suka padaku?” tatap Donghae. Eunhyuk dan Ryeowook juga ikut menatapnya serius.
“Ya!!! Apa kau gila??? Aku tidak pernah suka dalam artian seperti itu padamu!! Lagipula bukankah dulu kau yang sudah aku tolak??” teriak Sungmin. Kali ini Eunhyuk melirik tajam pada Donghae, membuat Donghae sedikit salah tingkah.
“Lalu?”
“Lalu apa Hyuk?” Tanya Sungmin heran.
“Apakah.. apakah..”
“Hm? Apa Wookie?” Kali ini Donghae, Eunhyuk dan Ryeowook sudah menatap Sungmin lekat-lekat.
“Apakah kau Lesbi Min?” lirih Ryeowook tapi masih bisa didengar mereka berempat. Sungmin menatap ketiga sahabatnya tidak percaya.
“Mw.. Mwwoooo????” teriak Sungmin, melotot pada ketiga sahabatnya. Donghae, Eunhyuk dan Ryeowook yang melihat bahwa Sungmin sudah siap meledak mengambil ancang-ancang langkah seribu. Sebelum Sungmin sadar, mereka sudah berlari keluar kelas.
“Yaaaaa!!!! Sini kaliaaaaannnnn!!!!!”

###

“Wah, kau langsung sibuk setelah kembali dari London, pangeran” ujar Kim Yesung.
“Ya! Apa-apaan kau memanggilku seperti itu hyung??” sungut Kyuhyun. Dia dan Yesung berbeda 1 tahun. Yesung lebih tua darinya.
“Loh? Kau kan memang pangeran?” ujar Yesung jahil, membuat Kyuhyun merengut.
“Arrasseo arraseo Kyu.. kau sibuk?” Yesung mengalah ketika Kyuhyun tidak juga menjawab.
“Tidak juga, aku hanya membantu sedikit.. lagipula tahun depan aku akan pelan-pelan mengambil alih.. sedikit demi sedikit aku harus mempelajarinya.. Bagaimana kabar Kim Ahjussi?” kekeh Kyuhyun pada sahabatnya.
“Ayahku baik.. sepertinya dia menikmati masa pensiunnya..” senyum Yesung.
“Ahaha.. baguslah.. aku merindukan Kim Ahjussi.. bagaimanapun dulu ia selalu menjagaku..” senyum Kyuhyun.
“Bagaimana skripsimu hyung?” Tanya Kyuhyun.
“Sebenarnya sudah selesai.. tapi aku malas maju sidang..”Yesung mengangkat kedua bahunya.
“Ckckck.. kau ini.. kau harus sudah lulus ketika aku dilantik hyung.. kau harus membantuku..”
“Hei.. aku sedang menikmati masa mudaku.. jika sudah masuk politik aku tidak bisa bersenang-senang. Tenang saja, aku kan sudah berjanji akan membantumu Kyu” jujur Yesung.
“Ahahaa.. aku mengerti.. nikmati saja masa kuliahmu itu hyung” kekeh Kyuhyun.
“Ini fotonya yang kuambil kemarin..” Yesung menyodorkan sebuah foto pada Kyuhyun. Kyuhyun menerimanya dan memperhatikan foto itu. Seorang gadis yang sedang duduk, menunduk membaca di perpustakaan. Rambutnya dikuncir ke atas, dengan beberapa surainya yang lepas dari kuncirannya menutupi sisi wajahnya.
“Dia semakin cantik..” senyum Kyuhyun.
“Aku sudah seperti stalker.. kau harus membayar ini Kyu..” kekeh Yesung.
“Ahaha.. tenang saja hyung, kau memang sahabat terbaikku, dulu aku kaget sekali waktu tahu ternyata kau berkuliah di universitas yang sama dengannya, apalagi kau satu klub dengannya”
“Ya.. yaa.. sungguh kebetulan sehingga kau bisa tenang kuliah di London dengan foto-foto kirimanku..” kekeh Yesung.
“Aku berterima kasih padamu untuk itu hyung..”
“Tapi Kyu..”
“Wae hyung?”
“Sepertinya ada seorang temanku yang mendekatinya.. dan sepertinya sekarang mereka sudah cukup dekat”
“Mwo??” kyuhyun berteriak. Yesung hanya mengangkat pundaknya.
“Apa maksudmu dengan cukup dekat?? Apakah mereka berpacaran?” Tanya Kyuhyun lagi.
“Entahlah, aku tak tahu..” jawab Yesung acuh.
“Ta.. tapi.. tidak bisa begitu, aku kan sudah mengatakan bahwa dia milikku!” panik Kyuhyun.
“Kapan? Suratmu 9 tahun lalu? Tanpa ada kabar lagi darimu? Aku sangat yakin dia sudah melupakannya” ujar Yesung.
“Kau berfikir seperti itu hyung?”
“Ya, tentu saja. Lagipula coba kau pikirkan.. berapa umurnya saat itu? Apakah kau berfikir dia akan mengerti isi suratmu pada umur segitu?” Kyuhyun mengerutkan keningnya. Ia berfikir perkataan Yesung hyung ada benarnya juga.
“Aku akan menjemputnya segera mungkin” tegas Kyuhyun.
“Kyu..”
“Wae hyung?”
“Aku rasa itu tidak bijaksana..”
“Apa maksudmu hyung?”
“Apa yang akan kau lakukan waktu menjemputnya?”
“Maksudmu?”
“Apakah dia mengenalmu?”
“Huh? Ng…” Kyuhyun menggeleng
“Kalian pernah bertemu?”
“Dulu kami pernah bertemu.. dia pasti mengenaliku”
“Kau yakin?”
“Ng..”
“Hhh.. coba pikirkan, apa yang akan kau lakukan jika ada orang asing yang tak pernah kau kenal tiba-tiba datang ke rumahmu dan melamarmu?”
“Hmm.. aku pasti berpikir orang itu gila”
“Nah! Itu maksudku!! Itu yang akan terjadi jika kau melakukannya!” ujar Yesung gemas. Kyuhyun diam, ia memikirkan perkataan Yesung.
“Arrasseo..”
“Nah, sekarang kau mengerti”
“Aku akan berkuliah di tempatmu hyung”
“Mwo? Kau gila?? Kau sudah menyandang gelar S3 dari Oxford!!”
“Semua bisa diatur..” kekeh Kyuhyun.
“Haaahhh.. terserah kau saja” pasrah Yesung.
“Oke! Sudah diputuskan!” Kyuhyun tersenyum lebar.
“Kau harus minta izin pada Raja dan Ratu”
“Mereka akan menyetujuinya”
“Kau yakin?”
“Aku yakin mereka akan langsung setuju jika aku menyebut nama Sungmin. Mereka mengenalnya”
“Mwo? Kau bercerita pada mereka?” tatap Yesung tak percaya.
“Tentu saja. Tidak ada yang pernah aku rahasiakan dari mereka”
“Bagaimana pengawal-pengawalmu?”
“Tentu saja mereka tidak akan ikut hyung. Lagipula memang tidak ada yang tahu identitasku. Mulai sekarang kau sepupuku”
“Mwo? Sepupu? Lagi?”
“Ya, aku akan menjadi sepupumu di sana hyung, seperti dulu” kekeh Kyuhyun.
“Haahhh.. arrasseo.. arraseoo..” Yesung menghela napas, pasrah.

Yesung bersahabat dengan Kyuhyun sejak kecil. Ayahnya, Kim Hyun Joong adalah pengawal Kyuhyun sejak kecil. Jadi, ia sering bermain dengan Kyuhyun. Mereka selalu disekolahkan bersama. Yah, walaupun identitas Kyuhyun selalu disamarkan sebagai sepupu Yesung demi keselamatan mereka bersama. Berkat kejeniusan Kyuhyun, ia berhasil naik tingkat sehingga berada 1 tingkat dengan Yesung. Sebenarnya, Kyuhyun bisa saja belajar private di istana, sebagaimana anggota kerajaan lainnya. Akan tetapi, Raja dan Ratu bersikeras agar Kyuhyun dapat bersosialisasi dengan orang-orang di luar dimana tidak ada yang menghormatinya dan memanjakannya. Hal itu membantu membentuk watak Kyuhyun agar tidak besar kepala. Raja dan Ratu benar-benar memanfaatkan undang-undang tentang kerahasiaan identitas Putra Mahkota sebelum usia 25 tahun. Sebenarnya Yesung juga akan disekolahkan di Oxford bersama Kyuhyun, tapi Yesung menolak. Ia tidak ingin meninggalkan abojinya sendiri. Lagipula ia ingin kuliah dengan santai. Beda dengan Kyuhyun, Yesung tidak mempunyai target yang memburunya agar cepat-cepat lulus. Padahal, tahun ini adalah tahun ke-tujuhnya, tapi ia masih santai-santai saja menyusun skripsinya.

###

“Hei dengar, ada anak ekstensi baru..” tutur Ryeowook semangat. Dia memang ratu gossip. Saat ini mereka berempat sedang berada di kantin menikmati makan siang.
“Eksten?” sahut Sungmin.
“Ya, eksten, dia sudah masuk 3 hari yang lalu dan langsung terkenal, iya kan Hyuk?”
“Ne.. kami diminta untuk meliput anak baru itu..” ujar Eunhyuk.
“Sampai seperti itu?? Memangnya dia seperti apa?”
“Sebenarnya tidak akan seheboh itu jika dia hanya tampan Min, yang kudengar dia sangat kaya dan  dia mahasiswa transfer dari Oxford”
“Mwo?? Apa dia gila?? Untuk apa transfer kesini jika dia sudah berkuliah di Oxford?”teriak Sungmin.
“Gosipnya, ada masalah keluarga..” ujar Ryeowook, mengangkat bahu.
“Sayang sekali..” lirih Sungmin.
“Ya.. memang sayang sekali.. dan dia sepupu Yesung sunbae, makanya aku dan Eunhyuk yang diminta meliputnya karena kami memang kenal Yesung sunbae”
“Oooo..”
“Itu belum semua Min..” celetuk Donghae.
“Mwo? Apalagi??” kali ini Eunhyuk, Ryeowook dan Sungmin ber-koor ria dan menatap Donghae penasaran.
“Kalian tidak tahu? Oh iya, kemarin sore kalian kan menjengukku yang sedang sakit di rumahku.. hehe.. Kudengar ia sangat jago bermain basket, ia membuat histeris para yeoja kemarin sore di lapangan basket, sayang sekali aku tidak ikut. Aku penasaran sekali ingin bertemu dengannya” tutur Donghae.
“Woww..” ujar Ryeowook.
“Luar biasa..” timpal Sungmin.
“Sempurna..” tambah Eunhyuk. Donghae melotot melihat ketiga sahabatnya.
“Ya! Chagi! Kenapa kau ikut-ikutan memujinya??” ujar Donghae tak terima.
“Ehehee.. itu fakta Hae.. kau tak usah iri..” sahut Eunhyuk.
“Mwo??”
“Tenang Hae.. hati Hyukie hanya untukmu, aku yakin itu” ujar Sungmin.
“Benarkah?” Donghae melirik Eunhyuk yang sudah memerah karena perkataan Sungmin.
“Hyukie?” desak Donghae lagi.
“N.. nee.. nee.. puas kau Hae?” sahut Eunhyuk yang dibalas pelukan Donghae.
“Gomawo Hyukie..” ucap Donghae lembut, membuat wajah Eunhyuk semakin memerah.
“Ya! Yaaa!! Pergi dari sini jika kalian mau lovey dovey! Bikin iritasi saja!!” ketus Ryeowook. Kemudian mereka semua tertawa bersama.
“Jadi kau juga mewawancari Yesung sunbae, Wookie?” Tanya Sungmin.
“Huh? Nee..” kali ini wajah Ryeowook yang mulai memerah.
“Bukan hanya wawancara Min.. mereka kencan!! Mana ada wawancara di sebuah romantic cafĂ© dan malam minggu pula??” celetuk Eunhyuk, wajah Ryeowook semakin memerah bak kepiting rebus.
“Mwo? Jadi kau tidak ikut mewawancarai Yesung sunbae, Hyuk?” Tanya Sungmin.
“Kau pikir?”Eunhyuk memutar bola matanya.
“Yaa.. kami hanya punya waktu yang cocok pada malam minggu..” bela Ryeowook.
“Di romantic cafĂ©?” cecar Eunhyuk.
“Itu yang paling dekat di antara rumah kami berdua..”
“Lalu nonton film?” Kali ini Sungmin kaget dengan celetukan Eunhyuk dan menatap Ryeowook.
“Mwo? Kenapa kau tahu?” ujar Ryeowook.
“Mwo?? Jadi benar??” sahut Eunhyuk. Ternyata tadi ia hanya asal bicara.
“Huh? N.. nee..” lirih Ryeowook. Iya menundukkan kepalanya malu.
“Waaa.. selamat Wookie.. aku yakin tak beberapa lama lagi ia akan menembakmu..” ujar Sungmin.
“Se.. sebenarnya.. kami sudah jadian..” lirih Ryeowook, membuat ketiga pasang mata di depannya melotot.
“Mwoooo???? Kenapa kau tidak bercerita kepada kami???” ujar ketiga sahabatnya.
“Loh? Kan aku cerita sekarang?” polos Ryeowook.
“Ya!!! Hari ini kau yang bayar makanannya!!” ujar Eunhyuk sadis.
“Mwooo????”

###

“Hari ini aku akan memperkenalkan anggota baru pada kalian..” ujar Yesung, kapten tim, mengawali latihan basket sore ini diikuti tatapan antusias dari seluruh anggota klub basket, termasuk Sungmin dan Donghae yang berdiri berdekatan.

“Cho Kyuhyun, tolong maju ke depan” ujar Yesung lagi. 

Seorang laki-laki maju ke depan. Ia berpostur tubuh tinggi, berwajah tampan, rahangnya tegas membuatnya tambah tampan. Mata hazelnya yang tajam membuat siapa saja yang ditatapnya seakan-akan masuk ke dalam dunianya, seakan-akan dia bisa tahu semua pikiranmu hanya dengan menatap matanya. Mata itu menyapu semua anggota tim basket yang berjumlah 10 orang putri dan 12 orang putra. Mata itu kemudian berhenti pada satu sosok. Lee Sungmin.

Mata foxy Lee Sungmin yang bulat dan Indah bertemu dengan mata hazel itu. Selama beberapa detik yang terasa panjang, entah mengapa, Sungmin merasa tidak bisa melepaskan pandangannya pada mata hazel itu. Mata hazel itu seakan menariknya dalam, menariknya untuk terjatuh dalam pesonanya. Sungmin mengerutkan dahinya heran, iya menekuk kepalanya bingung, sepertinya mata hazel itu enggan mengalihkan pandangan darinya. Ia kemudian menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, siapa tahu ada sesuatu atau seseorang yang sedang diperhatikan mata hazel itu. Kemudian Sungmin kembali mengarahkan pandangannya kepada Kyuhyun yang sudah menundukkan kepalanya sambil terkekeh geli. Sungmin kemudian menatap Donghae di sebelahnya. Donghae mengerutkan dahinya, Ia menatap tajam Cho Kyuhyun di depan tanpa sekalipun mengalihkan pandangannya. ‘Serius sekali?’ pikir Sungmin.

“Anyeonghaseyo.. Cho Kyuhyun imnida.. mohon bantuan kalian semua..”Kyuhyun membungkukkan tubuhnya.
“Mungkin beberapa dari kalian sudah mengetahuinya, Cho Kyuhyun adalah sepupuku, Ia baru dipindahkan ke sini dari universitas sebelumnya, dan dia akan memperkuat tim kita mungkin selama enam bulan ini” tutur Yesung lagi.
“Kenapa cuma enam bulan?” celetuk Jessica yang diiringi kekehan anggota putri yang lain. Ya, Jessica sudah memulai aksinya. Dia tidak tahan melihat namja tampan.
“Tentu saja, Kyuhyun hanya meneruskan kuliah disini Jess.. dia bukan mahasiswa baru..” ujar Yesung diikuti kekehan seluruh anggota tim.
“Ohh..” Jessica memerah malu dengan kebodohannya. Ia lupa jika Kyuhyun mahasiswa eksten.
“Baiklah.. mari kita mulai latihan hari ini.. seperti biasa, lapangan timur dipakai oleh tim Putri dan lapangan Barat oleh tim putra..”
“Baiiiikkkk..” koor seluruh anggota tim.
“Sungmin, kuserahkan tim putri padamu” ujar Yesung lagi.
“Arraseo sunbae..” jawab Sungmin. Ia melirik Kyuhyun sekali lagi yang ternyata masih saja menatapnya. Sungmin membalikkan tubuhnya menuju lapangan timur sambil mengerutkan dahinya heran.

###

Sungmin menghampiri Eunhyuk dan Ryeowook yang berada di bangku penonton lapangan barat. Ia kemudian duduk di samping mereka, ikut memperhatikan tim putra yang masih latihan. Tim putri sudah menyelesaikan latihannya. Tapi mereka masih akan menunggu Donghae. Besok mereka libur, rencananya mereka akan makan malam dan karaoke bersama, kemudian Ryeowook dan Eunhyuk akan menginap di rumah Sungmin. Sudah lama mereka tidak berkumpul malam hari.

“Minum ini Min..” Ryeowook menyodorkan sebotol pocari yang langsung disambut oleh Sungmin.
“Kita jadi karaoke?” Tanya Sungmin. Ia minum sambil menatap ke lapangan. Tak sengaja, matanya bertemu mata hazel itu lagi. Kyuhyun sedang istirahat di bangku penonton bersama beberapa anggota tim lainnya. Kali ini, Sungmin merasa gugup. Ia menurunkan botolnya dan mengalihkan pandangannya pada kedua sahabatnya dari mata hazel yang masih menatapnya tajam itu. 
‘Kenapa sih dia menatapku seperti itu terus?’ batin Sungmin.

“Tentu saja” jawab Eunhyuk.
“Bagaimana dengan Yesung sunbae Wook? Kau sudah mengajaknya?” Tanya Sungmin lagi, berusaha tidak melirik ke arah Kyuhyun lagi.
“Ia tidak bisa, katanya ia ada acara penting bersama sepupunya itu” kesal Ryeowook.
“Mungin acara keluarga Wook..” ujar Sungmin.
“Nde.. sepertinya begitu..”
Beberapa saat kemudian mereka diam dan memperhatikan Donghae yang sedang latihan. Terkadang diiringi oleh sorakan mereka bertiga.
“Min..” celetuk Eunhyuk tiba-tiba.
“Hum?” sahut Sungmin, iya menenggak minumannya lagi.
“Aku merasa.. sepertinya dari tadi Cho Kyuhyun memperhatikanmu..”
“Uhukkkk.. uhukkk..” Sungmin tersedak, kemudian menatap kedua sahabatnya.
“Iya.. daritadi aku juga merasakannya..” tambah Ryeowook.
“Iya kan? Dia menatapku terus??” jawab Sungmin diiringi anggukan kedua sahabatnya.
“Jadi kau juga merasakannya?” Tanya Ryeowook.
“Ne.. sejak perkenalan tadi..” jawab Sungmin.
“Sejak perkenalan?” Tanya Eunhyuk heran.
“Ne..”
“Apakah kau mengenalnya?” Tanya Ryeowook.
“Ani.. aku baru melihatnya hari ini..” jawab Sungmin.
“Sepertinya ia tertarik padamu Min..” celetuk Eunhyuk.
“Mwo? Mana mungkin? Kenal saja tidak?”
“Yahh.. bisa saja kan?” Eunhyuk mengangkat kedua bahunya.
“Entahlah.. aku sedikit takut dengan tatapannya.. tatapannya itu seakan-akan..”
“Seakan-akan ingin memakanmu. Iya kan?” potong Ryeowook.
“Tepat sekali” jawab Sungmin.
“Kau kan bisa menanyakannya pada Yesung sunbae, Wook..” ujar Eunhyuk.
“Wah! Kau pintar Hyuk!” sahut Ryeowook.
“Aku memang pintar.. ahahaaa…” Eunhyuk tertawa nista, mengundang kekehan Sungmin dan Ryeowook.
“Minnieeeeeee…” tiba-tiba Taecyon sudah berada di samping Sungmin dan merangkul pundak Sungmin. Ternyata latihan sudah selesai.
“Sunbaee.. kau bau sekali!!” ujar Sungmin seraya melepas rangkulan Taecyon.
“Ahahaa.. mian Min.. kalian belum pulang?” Tanya Taecyon.
“Kami menunggu Donghae.. kami ada acara..” sahut Ryeowook.
“Kalian ada acara? Sayang sekali.. padahal aku ingin mengajak Sungmin nonton” ucap Taecyon santai. Sungmin terdiam.
“Sayang sekali sunbae.. mungkin lain kali..” ujar Eunhyuk.
“Baiklah.. selamat bersenang-senang! Kalau begitu aku pamit dulu.. Bye!” ujar Taecyon, menuju kamar ganti.
“Bye sunbae” koor Ryeowook, Eunhyuk dan Sungmin.
“Ya! Kenapa kau berkata seperti itu Hyuk?” cecar Sungmin.
“Apa?”
“Kau membuatnya seperti ada harapan, padahal kau tahu aku tidak tertarik padanya” ucap Sungmin lagi.
“Sudahlah Min, dia baik kok.. tidak ada salahnya kan?” tambah Ryeowook.
“Hah.. terserahlah..” pasrah Sungmin.

Sungmin kembali menatap ke depan. Matanya kembali bertemu dengan mata hazel yang berada di seberang lapangan. Kali ini, Sungmin dapat melihat ada kilat kemarahan di mata hazel itu dan tatapan… menuduh? Entahlah, Sungmin tidak mengerti. Tapi mengapa ia jadi merasa bersalah seakan-akan ia sudah melakukan sesuatu yang kelewat batas? Sungmin benar-benar tidak mengerti. Kali ini, Kyuhyun yang lebih dulu melepas pandangannya dari Sungmin dan menuju ke kamar ganti.

###

Donghae keluar dari kamar bilas. Ruang ganti sudah sepi. Kebanyakan anggota tim akan berganti pakaian saja dan mandi di rumah. Begitu pula Donghae. Akan tetapi, hari ini ia akan jalan-jalan bersama sahabat-sahabatnya. Jadi ia harus mandi di sini. Ia menuju ke lokernya dan menemukan ternyata masih ada seorang selain dirinya. Cho Kyuhyun. Lokernya berada 2 loker setelah loker Donghae. Ia memperhatikan Cho Kyuhyun. Sejak perkenalan tadi, Donghae sudah yakin ia mengenali orang ini. Tapi Donghae ragu, ia juga tidak punya kesempatan berbicara pada Kyuhyun pada saat latihan. 

“Kyuhyun Sunbae..”
“Ya?” Kyuhyun menoleh padanya.
“Aku mengenalimu” ucap Donghae menatap Kyuhyun.
“Ne?” Kyuhyun mengerutkan dahinya.
“Kau Putra Mahkota Dinasti Ming ke IX” ucap Donghae. Itu pernyataan, bukan pertanyaan. Kyuhyun terlihat terkejut, tak lama keterkejutannya berganti senyuman dan kemudian kekehan kecil.

“Kau anak yang bersama Sungmin 9 tahun yang lalu, tak kusangka kau masih mengenaliku” Kyuhyun membalas dengan pernyataan juga. Kali ini Donghae yang terkejut, Kyuhyun mengingatnya dan Sungmin?
“Ne.. nama saya Lee Donghae” jawab Donghae setelah mengatasi keterkejutannya.
“Aku tahu..” jawab Kyuhyun.
“Anda tahu?” Tanya Donghae heran, Kyuhyun terkekeh.
“Tolong jangan seformal itu denganku Donghae-ah..” sejenak Donghae tak tahu harus berkata apa.
“Tapi hyung.. bukankah kau sudah lulus S3 di Oxford? Begitulah yang kudengar” ujar Donghae lagi.
“Hmm.. begitulah.. aku memang sudah lulus..” jawab Kyuhyun acuh.
“Lalu?” kali ini Donghae semakin penasaran.
“Lee Sungmin” jawab Kyuhyun.
“Lee Sungmin??” Donghae mengulangi perkataan Kyuhyun dengan heran. Kyuhyun menatap Donghae dan menganggukkan kepalanya sekali.
“Ya, Lee Sungmin. Apakah Sungmin tidak pernah bercerita tentang surat yang kuberikan padanya?” Tanya Kyuhyun heran.
“Surat?” kali ini Donghae mengerutkan dahinya. Ia memutar otaknya ke Sembilan tahun yang lalu. Surat.. surat.. ‘Ah ya! Surat dari pangeran ketika kami menyangka bahwa kami akan ditangkap!’ batin Donghae.
“Surat permintaan maaf dan terima kasihmu itu?” Tanya Donghae.
“Permintaan maaf dan terima kasih?” Kyuhyun mengerutkan dahinya. Memang sih bagian pertamanya seperti itu, tapi lebih penting bagian akhirnya.
“Ya, surat itu kan?” Tanya Donghae.
“Hmm.. apakah Sungmin hanya menyebut seperti itu?” Tanya Kyuhyun.
“Seingatku ya..” jawab Donghae.
“Apakah ia pernah membicarakan surat itu lagi padamu?”
“Hmm.. tidak, ia hanya membicarakannya denganku saat itu saja, ketika ahjussi berbaju hitam menghampiri kami 9 tahun lalu”
Kyuhyun menghela napas. ‘Yesung benar, sepertinya Sungmin memang tidak mengerti isi sebenarnya surat itu dan sepertinya Sungmin tidak pernah lagi membuka surat itu’ batin Kyuhyun.
“Donghae-ah.. maukah kau membantuku?”
“Huh? Apa itu?” Tanya Donghae.
“Bisakah kau membuat Sungmin membaca surat itu sekali lagi?” Donghae mengerutkan keningnya. Permintaan yang aneh.
“Sepenting itukah suratnya?” Tanya Donghae.
“Ya, sangat penting. Aku rasa Sungmin akan mengerti jika membacanya sekali lagi” ujar Kyuhyun tegas.
“Baiklah, aku akan mencobanya, itupun kalau ia masih menyimpannya” jawab Donghae.
“Mwo?? Apakah ia membuangnya?” Tanya Kyuhyun.
“Entahlah..” Donghae mengangkat kedua bahunya.
“Ohya satu lagi.. apakah ia pernah menyebut-nyebut cincin kerajaan padamu?” Tanya Kyuhyun.
“Huh? Tidak, lagipula seingatku ia tidak pernah menyebut-nyebut cincin..” jawab Donghae. Kyuhyun menghela napas. ‘Lee Sungmin, kau benar-benar…’ batin Kyuhyun gemas.
“Arrasseo..”
“Baiklah hyung.. aku pamit dulu..” ujar Donghae seraya menuju pintu keluar.
“Donghae-ah..”
“Ne?” Donghae yang sudah berada di dekat pintu kembali menoleh ke belakang.
“Bisakah kau merahasiakan identitasku? Termasuk dari Sungmin?” Tanya Kyuhyun.
“Baiklah hyung.. aku akan melakukannya” 

Donghae bergegas ke tribun penonton. Menuju ke ketiga sahabatnya. Pikirannya berkecamuk. Ia benar-benar penasaran dengan isi surat itu. Surat yang akan menjawab mengapa seorang Putra Mahkota rela menyamar demi seorang Lee Sungmin. Ia bertekad akan menanyakannya malam ini pada Sungmin.

To Be Continue...

Comments

  1. ini Kezia lgi.. hehe
    masuk ke chap 2 makin seru critanya (y)
    lunjut baca lagii~

    ReplyDelete

Post a Comment