Tittle : EvilKyu & Pabboya Jangmi
Genre : Romance, Friendship
Pairing : Cho Kyuhyun & Lee Jangmi
DISCLAIMER : Semua tokoh yang ada di dalam ff ini hanyalah milik Tuhan dan kedua orang tuanya. FF ini karya saya dan hanya milik saya. Please comment and Review. DON'T LIKE DON'T READ.
WARNING: Typos, Khayalan author, Gaje
Summary : Jangmi adalah yeoja yang tak tertarik dengan dunia entertainment bertemu dengan Kyuhyun idola terkenal dan tak mengenalinya.. Apakah yang terjadi?
Genre : Romance, Friendship
Pairing : Cho Kyuhyun & Lee Jangmi
DISCLAIMER : Semua tokoh yang ada di dalam ff ini hanyalah milik Tuhan dan kedua orang tuanya. FF ini karya saya dan hanya milik saya. Please comment and Review. DON'T LIKE DON'T READ.
WARNING: Typos, Khayalan author, Gaje
Summary : Jangmi adalah yeoja yang tak tertarik dengan dunia entertainment bertemu dengan Kyuhyun idola terkenal dan tak mengenalinya.. Apakah yang terjadi?
SELAMAT MEMBACA... ^^
Cho
Kyuhyun POV
Jam 4 pagi kami sudah dibangunkan oleh
Mr. Aria, katanya agar kami bisa melihat Sunrise di pantai Senggigi. Mendengar
kata sunrise, aku segera mengambil kamera SLR ku yang selalu aku bawa
kemana-mana.
Ketika sampai di lobi, aku melihat
Jangmi sudah ada disana, kepalanya terantuk-antuk, rambutnya dia ikat asal
sehingga lebih terlihat natural menurutku. ‘Haha,
ternyata dia masih mengantuk’ pikirku. Jelas saja, di Korea, kami baru akan
bangun sekitar jam 7 pagi untuk memulai aktivitas, lagipula, kemarin kami baru
melakukan perjalanan jauh. Aku membidikkan kameraku ke arahnya dan menekan
tombol shutter. Aku melihat hasil bidikanku dan tanpa sadar tersenyum sendiri.
‘Kyeopta’ pikirku.
“Ya, Kyuhyun-ah! Kenapa pagi-pagi kau
sudah senyum-senyum begitu?” teriaknya yang membuatku sedikit kaget.
“Hahaa.. ani.. memangnya senyum itu
dilarang? Lagipula kita harus memulai hari dengan tersenyum agar lebih
semangat!” ujarku mengalihkan pembicaraan.
“Ne.. nee.. ishh.. kau ini aneh sekali”
ujarnya lagi sambil bersungut-sungut.
“Ngomong-ngomong Jangmi-ah..”
“Ne? Waegeure?”
“Bekas air liurmu masih ada tuh..”
ujarku sambil menunjuk sudut bibirnya.
“Mwoooo??? Eoddieso??” ucapnya panik
sambil mengusap-ngusap mulutnya. ‘hahaha..
lucu sekali’ pikirku.
“Aniyaa.. aku cuma bercanda,
hahahahahaaaa” aku tertawa keras sambil memegang perutku.
“Mwooooo??? Ya! Cho Kyuhyun!! Awas
kau!!” teriaknya.
“Hahahaaaaaa..” aku langsung berlari
menyusul Mr. Aria yang sudah lebih dulu keluar hotel.
Lee
Jangmi POV
Huftt.. pagi-pagi aku sudah berkeringat,
kuucapkan terima kepada si Evil sialan itu yang pagi-pagi sudah kurang ajar
kepadaku. Haaahhhh.. udara pagi memang menyejukkan. Aku merasa tenang dan
damai. Yah, inilah yang kubutuhkan, liburan yang menenangkan.
Kami berjalan kurang lebih 10 menit
untuk sampai di pantai. Kami menelusuri sepanjang pantai Senggigi, katanya,
sunrise disini tidak terlalu kelihatan karena pantai ini berada di sebelah
Barat pulau Lombok. Tapi tak apalah, tak ada ruginya keluar pagi-pagi untuk
menikmati udara segar. Sebaliknya, sunset disini terkenal sangat indah. Wah,
aku sudah tak sabar menanti datangnya senja.
Aku merentangkan tanganku lebar-lebar.
“Huwaaaaaaaaaaaaaaaa..” teriakku
melepas penat.
“Ya! Kau ini kenapa?” ujar sebuah suara
di sampingku.
“Ya! Cho Kyuhyun! Kenapa kau
menggangguku?? Aku sedang melepas penatku disini” ujarku sedikit kesal.
“Hahahahaa.. memangnya kau kenapa?”
tanyanya lagi.
“Ani.. aku hanya membuang beban
pikiranku tentang pekerjaanku..” ucapku sambil nyengir.
“Hahaa.. jadi tujuanmu sama denganku..
aku juga berlibur karena ingin melupakan kesibukanku sejenak”
“Jinjja? Memang pekerjaanmu apa?”
“Ah? Pekerjaanku? A.. aku hanya pegawai
biasa.. bagaimana denganmu?” ujarnya.
“Ah.. aku juga hanya pegawai biasa,
sudah-sudah, jangan membahas pekerjaan lagi..”
Cho
Kyuhyun POV
“Ah? Pekerjaanku? A.. aku hanya pegawai
biasa.. bagaimana denganmu?” ujarku berbohong. ‘Eh, ani, aku tidak sepenuhnya berbohong, aku kan memang pegawai? Di
perusahaan SM Entertainment tentunya… hahahaha’
“Ah.. aku juga hanya pegawai biasa,
sudah-sudah, jangan membahas pekerjaan lagi..”
Aku bersyukur dia menghentikan topik
ini. Dia mulai merentangkan tangannya lagi sambil tersenyum menikmati keindahan
pagi di pantai Senggigi. Aku membidikkan
kameraku kepadanya. ‘Sungguh indah..’
batinku sambil tersenyum melihat hasil bidikanku.
Jam setengah tujuh pagi kami kembali ke
hotel untuk sarapan. Acara hari ini bebas, kami boleh melakukan kegiatan apapun
sampai sore nanti. Sore ini kami akan kembali ke pantai untuk menikmati Sunset.
###
Tak terasa 3 hari sudah kami berada
disini. Kali ini kali ketiga aku menikmati suasana matahari terbenam di pantai
Senggigi ini. Aku hanya berdua dengan Jangmi karena kami sudah hapal jalan
menuju kesini dari hotel sehingga tidak perlu meminta bantuan Mr. Aria untuk
mengantar kami. Lagi pula, Mr. Aria mempunyai anak istri di rumah, sehingga
kami sedikit merasa tidak enak kalau setiap hari dia harus pulang larut malam
karena mengantar kami.
Kami kembali kesini karena hari ini
adalah hari terakhir kami di pantai Senggigi, esok pagi-pagi sekali kami akan
berangkat menuju ke Kepulauan Gili. Mendengar cerita Mr. Aria, sepertinya
disana akan menarik. Selama tiga hari ini, kami telah mengunjungi berbagai
tempat wisata di Lombok, seperti Pura Meru, taman Narmadi, Air Terjun Sendang
Gila, dan banyak lagi. Kami sangat menikmati liburan ini. Disini aku sama
sekali tak memikirkan pekerjaanku. What a wonderful holiday!
Selama tiga hari ini, aku menyadari
bahwa Jangmi adalah seorang yang ekstrovert dan easy going. Ketika travelling,
dia lebih memilih membawa tas carrier dipunggungnya daripada membawa koper
seperti yeoja-yeoja pada umumnya karena menurutnya hal itu sama sekali tidak
praktis dan akan menyulitkannya (aku
bertaruh, artis-artis yeoja temanku pasti sangat menentang pemikirannya ini).
Dia suka sekali bercerita sampai cerita
sekecil apapun. Hal yang diceritakannya cukup sederhana, mulai dari dia anak
pertama yang memiliki banyak adik sehingga dia menjadi tumpuan keluarga karena
ayah ibunya sudah lama tidak bekerja, Bulan lahirnya yang Bulan Mei dan hanya
berbeda tiga Bulan denganku yang Bulan februari, sahabatnya bernama Oh Nara
(yang memberiku nama Kyunie) yang merupakan penggemar beratku (oh, aku harus hati-hati mengenai topik ini)
dan sepertinya cerewet sekali, dia yang suka menonton film-film fantasi seperti
harry potter, dia yang suka travelling, kenapa dia tidak suka menonton acara
entertainment dan lebih memilih acara kartun kesayangannya (Oke, aku sedikit kesal pada bagian ini
karena kalah oleh Shaun the Sheep!! Bahkan dia hapal nama-nama tokoh domba aneh
itu dan dia tidak tahu siapa aku??)
dan masih banyak lagi yang dia ceritakan kepadaku. Anehnya, dia bisa
membuat cerita itu lebih menarik jika dipaparkan olehnya. Mimik mukanya akan
berubah-ubah tergantung apa yang diceritakannya. What an attractive woman!
Lee
Jangmi POV
Jadi, disinilah kami, di kepulauan Gili,
tepatnya di Gili Trawangan. Kami akan bersnorkling mengelilingi kepulauan Gili
selama tiga hari. Saat ini, aku sedang berganti pakaian dengan pakaian
menyelam. Selama tiga hari ini, aku dan Kyuhyun evil itu semakin akrab karena
sering bersama. Aku merasa sangat nyaman jika bercengkrama dengannya. Dia
menceritakan sedikit tentang kehidupannya, kesimpulanku, sepertinya
kehidupannya lebih membosankan dariku karena menurutnya dia harus bekerja siang
dan malam. Bos macam apa yang menyuruh pegawainya bekerja 24 jam?? Sungguh
keterlaluan! Dia juga adalah pendengar yang baik walau terkadang menyebalkan
karena celetukan-celetukannya yang kurang ajar itu dan dia suka sekali
menjahiliku! Dasar Evil Kyu!!
Flashback On
“Ya! Kau! Apa yang kau lakukan?? Kenapa
botol minumanku kau tinggal di hotel??” kali ini kami sedang menikmati Sunset
di pantai Senggigi.
“Ahh.. ne.. minum punyaku saja.. aku
kan ingin berciuman tak langsung denganmu..” ucapnya sambil tersenyum jahil.
“Mwooo?? Ishh.. dasar evil kyu!!”
ucapku sambil merebut botol minuman di tangannya.
“Hahahaaaa.. kau tahu? Itu memang
julukanku, mungkin kau orang keseribu yang mengatakannya.. haaahaaa” ucapnya
sambil tertawa terbahak-bahak.
Aku hanya merengut dan segera berbalik
meninggalkan dirinya yang masih tertawa itu.
Flashback Off
Kami berada di sebuah boat kecil menuju
tempat snorkeling, katanya tempat itu memiliki terumbu karang dan ikan yang
beraneka ragam. Wah, aku sungguh tak sabar, tapi, walaupun pakai pelampung, aku
sedikit panik karena aku belum pernah snorkeling dan aku tidak terlalu bisa
berenang, Ottohke?!
Sesampainya di tempat snorkeling Mr.
Aria dan Kyuhyun segera memakai peralatan snorkel dan langsung menceburkan diri
ke laut. ‘Omoooo,, sepertinya sangat
dalam karena kami berada agak ke tengah laut’ pikirku panik. Aku pun tidak
segera menceburkan diri dan hanya berdiri di pinggir boat.
“Come on Ms. Jangmi, we’ll explore the
reef” ucap Mr. Aria mengajakku turun.
“Hmm.. how deep it is, sir?” tanyaku
ragu.
“Oh.. just 5 meters..”
“Waeyo Jangmi-ah? Ayo!” ucap Kyuhyun.
“Ani.. aaa.. aku.. aku sedikit takut..
aku belum pernah snorkel dan aku tidak terlalu bisa berenang..”
“Mwo? Pffttttt.. kekeke…” ujar Kyuhyun
sambil menahan tawanya.
“Ya!! Jangan tertawa kau Cho
Kyuhyun!”ujarku kesal.
“Ani.. ani.. gwenchana.. aku akan
menjagamu, ayo sini” ucapnya lembut sambil menjulurkan tangannya. Blushh.. entah kenapa aku merasa wajahku
memanas dan dengan ragu-ragu aku menyambut uluran tangannya.
Wah, benar-benar pemandangan bawah laut
yang indah. Aku tidak menyesal sedikit pun karena memaksakan tubuhku untuk
turun ke laut. Sesuai dengan perkataanya, selama snorkeling Kyuhyun selalu
berada di sampingku dan menjagaku. Tidak satupun kejahilannya muncul selama
kegiatan ini, mungkin dia tahu bahwa aku benar-benar takut kali ini. Dia
benar-benar menunjukkan sisi lembutnya dan hal ini membuatku jadi sedikit.. err..
terpesona padanya. ‘omooooo.. apa yang
kau pikirkan Jangmi-ah?’ ujarku pada diri sendiri.
Cho
Kyuhun POV
“Ani.. aaa.. aku.. sedikit takut.. aku
belum pernah snorkel dan aku tidak terlalu bisa berenang..” ujarnya
“Mwo? Pffttttt.. kekeke…” ujarku sambil
menahan tawaku karna mimik wajahnya ketika mengucapkan itu sungguh lucu sekali.
“Ya!! Jangan tertawa kau Cho Kyuhyun!”
teriaknya. Aku masih ingin tertawa, tapi ketika melihat matanya yang terlihat
begitu takut, aku jadi tak tega padanya.
“Ani.. ani.. gwenchana.. aku akan
menjagamu, ayo sini” aku berkata pelan sambil mengulurkan tanganku. Wajahnya
terlihat memerah dan ragu-ragu ia menyambut tanganku ‘Omooo.. neomu kyeopta..
sepertinya aku benar-benar sudah jatuh cinta padanya’ batinku.
Aku memutuskan untuk tidak menjahilinya
kali ini karena dia terlihat begitu ketakutan. Sepanjang kegiatan snorkeling,
tangan kami tidak pernah lepas dan aku tidak pernah beranjak jauh darinya.
Sempat terpikir olehku untuk melepasnya hanya untuk sekedar melihat ekspresinya
yang lucu itu, tapi aku segera menampik pemikiran itu karena tak tega
melihatnya ketakutan. ‘Hilangkan sifat
evilmu untuk kali ini saja Cho!’ ujarku dalam hati.
Kami duduk di sebuah café setelahnya.
Sepanjang makan malam, tak henti-hentinya dia bercerita tentang pengalaman kami
tadi. Sepertinya dia terlihat sangat gembira, tanpa sadar aku tersenyum
memperhatikannya.
“Ya! Kyuhyun-ah! Kenapa kau
senyum-senyum saja?” ujarnya sambil menatapku heran.
“Ani, sepertinya kau terlihat sangat
senang..” ujarku
“Ndeeee.. aku memang sangaaattt senang,
ini merupakan pengalamanku yang pertama, dan menurutku ini sangat hebat! Kau
lihat terumbu yang bewarna biru tadi?? Bla.. blaa..” dia melanjutkan lagi
celotehannya. Walaupun begitu, anehnya aku tidak pernah merasa bosan dan malah
merasa sangat terhibur dengan celotehannya itu.
###
Saat ini tengah malam dan kami sudah
berada di bandara Incheon. Ya, kami telah kembali ke Korea setelah seminggu
liburan.
“Sampai jumpa Jangmi-ah.. oh ya, boleh
aku minta nomer telfonmu?” ujarku. ‘Tentu
aku tidak akan menyia-nyiakan orang yang aku sukai kan?’
“Oh, nde.. sebutkan juga nomermu”
Kami pun segera bertukar nomor dan aku
melihat dia mengetik nama “EvilKyu” pada nomor kontakku.
“Ya! Namaku Cho Kyuhyun!! Bukan
EvilKyu!” ujarku.
“Hahaha.. tapi kau lebih cocok dengan
nama ini” ucapnya sambil tertawa.
“Aisshh.. terserah kau sajalah! Oh iya
satu lagi, aku minta nomor sahabatmu yang pernah kau ceritakan itu”
“Eh? Waeyo?” ucapnya heran.
“Ani.. katamu dia bekerja di perusahaan
akuntansi, sepertinya aku akan membutuhkan bantuannya”
“Oh.. oke.. tapi kau jangan macam-macam
ya?” tatapnya penuh selidik.
“Ya! Memangnya aku orang jahat?!”
ujarku tak terima.
“Hahahaa.. aku cuma bercanda.. walau
bagaimanapun dia sahabatku, kau harus memperlakukannya dengan baik..”
“Ahh.. arasseo” ucapku meyakinkannya.
Dia pun segera menyebutkan nomer temannya itu dan kami bertukar salam untuk
terakhir kalinya. ‘Ahhh,, kembali ke
kesibukan lagi’ ucapku lelah.
TBC coyyyy,, ^^
Comments
Post a Comment