Tittle : EvilKyu & Pabboya Jangmi
Genre : Romance, Friendship
Pairing : Cho Kyuhyun, Lee Jangmi
DISCLAIMER : Semua tokoh yang ada di dalam ff ini hanyalah milik Tuhan dan kedua orang tuanya. FF ini karya saya dan hanya milik saya. Please comment and Review. DON'T LIKE DON'T READ.
WARNING: Typos, Khayalan author, Gaje
Summary : Jangmi adalah yeoja yang tak tertarik dengan dunia entertainment bertemu dengan Kyuhyun idola terkenal dan tak mengenalinya.. Apakah yang terjadi?
Genre : Romance, Friendship
Pairing : Cho Kyuhyun, Lee Jangmi
DISCLAIMER : Semua tokoh yang ada di dalam ff ini hanyalah milik Tuhan dan kedua orang tuanya. FF ini karya saya dan hanya milik saya. Please comment and Review. DON'T LIKE DON'T READ.
WARNING: Typos, Khayalan author, Gaje
Summary : Jangmi adalah yeoja yang tak tertarik dengan dunia entertainment bertemu dengan Kyuhyun idola terkenal dan tak mengenalinya.. Apakah yang terjadi?
SELAMAT MEMBACA.. ^^
Lee Jangmi POV
“Lagu ini adalah lagu terakhir yang
akan aku nyanyikan” ucap Kyuhyun dari atas panggung. “Lagu ini aku persembahkan
untuk seseorang yang sangat berarti untukku.. ‘It has to be You’ selamat
menikmati.. ” ucapnya lagi sambil tersenyum.
“Kyaaaaaaa… Kyuhyun oppaaaaa..
saranghaeeee..” jerit penonton. ‘Omoooo.. dia keren sekali.. pantas saja penggemarnya
banyak’ pikirku.
Kami semua melambaikan tangan mengikuti
lagu yang Kyuhyun nyanyikan.
Today,
i wander in my memory
I’m
pasing around on the end of this way
You’re
still holding me tightly, even though i can’t see you any more
I’m
losing my way again
I’m
praying to the sky i want see you and hold you more
that
i want to see you and hold you more
It
can’t be if it’s not you
i
can’t be without you
it’s
okay if i’m hurt for a day and a year like this
it’s
fine even if my heart’s hurts
yes
because i’m just in love with you
Ketika
sampai di tengah lagu, Kyuhyun berjalan turun dari panggung. Jeritan penonton
pun semakin menjadi. Kulihat dia berjalan pelan ‘Omooo.. apakah dia menuju kesini?? Ottohke??’ batinku panik. Benar
saja, ia mengulurkan tangannya ketika sampai di depanku. Aku melotot ke arah
Nara yang hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya ke arah Kyuhyun seolah
menyuruhku menyambut tangannya. ‘Aisshhhh..
pasti mereka berdua berkomplot untuk mengerjaiku’ batinku lagi.
Sepertinya
Kyuhyun sudah tidak sabar menungguku sehingga ia menarik tanganku dan
menyeretku keluar tribun. Sebentar ia menoleh ke arahku dan tersenyum manis,
ah, aniya.. itu seperti sebuah seringaian licik bagiku. ‘Dasar Evil Kyu!! Saat konser begini sempat-sempatnya ia berfikir untuk
mengerjaiku!! Awas saja akan aku jitak kepala Evilnya nanti!!” gerutuku
dalam hati.
Dia
pun terus melanjutkan lagunya dan kembali naik ke atas panggung diiringi
teriakan histeris penonton. Aku mengikuti langkahnya karena tanganku terus
dipegangnya erat. Sesekali aku melemparkan tatapan tajam kepadanya yang hanya
dibalasnya sambil tersenyum dan tetap melanjutkan lagunya. ‘Aisssshhh.. apakah dia ingin aku dibantai penggemarnya
nanti?? Pabbooooo” gerutuku lagi.
i
cannot send you away one more time
i
can’t live without you
it
can’t be if it’s not you
i
can’t be without you
it’s
okay if i’m hurt for a day and a year like this
it’s
fine even if my heart’s hurts
yes
because i’m just in love with you
my
bruised heart
is
screaming to me to find you
where
are you?
can’t
you hear my voice?
to
me…
if
i live my life again
if
i’m born over and over again
i
can’t live without you for a day
You’re
the one i will keep
you’re
the one i will love
i’m…yes
because i’m happy enough if i could be with you
(Translation
: It has to be you ost. Cinderella sister)
Musik berhenti. Kau tahu? Saat ini
pikiranku kosong melompong. Mimpi apa aku semalam sehingga aku bisa berada
dalam situasi seperti ini?? Aku berdiri di atas panggung seperti orang bodoh di
sampingnya. Sayup-sayup setengah sadar, aku mendengar jeritan penonton yang
semakin terdengar karena Kyuhyun telah menyelesaikan lagunya. Dia mengangkat sebelah
tangannya, sepertinya untuk menenangkan penonton. Tangan sebelahnya lagi masih
menggenggam erat tanganku. Entahlah, aku tidak begitu memperhatikan, saat ini
aku benar-benar tak dapat berfikir. Tubuhku bergetar saking gugupnya. Aku
menundukkan kepalaku karena malu.
“Nee.. nee.. kumohon berhenti sebentar,
aku akan mengumumkan sesuatu” kudengar ia berbicara melalui microphone.
Seketika, seluruh stadion pun hening. Tidak terdengar suara sekecil apapun.
“Gomawo..” ucapnya lagi. Dia terlihat
menarik nafas dalam.
“Hmm.. sebelumnya aku berterima kasih
pada kalian semua karena telah datang ke konserku ini..” dia memandang ke
seluruh stadion, kemudian melanjutkan “Seperti yang kalian tahu, saat ini
umurku sudah menginjak 24 tahun, kalian tidak ingin aku jadi perjaka tua ne?”
ucapnya lagi sambil terkekeh pelan.
“Dan seperti yang kalian dengar sebelumnya,
Lagu tadi aku persembahkan pada orang yang sangat berarti untukku..” dia
mengambil jeda sebentar dan sambil mengangkat tanganku yang digenggamnya.. “Dan
orang itu adalah yeoja yang saat ini berada di sampingku ini”.
‘Mwoooo???’
Aku mengangkat kepalaku terburu-buru dan menoleh dengan cepat ke arahnya,
menatapnya tak percaya seakan berkata ‘Michieoso??
Apa kau gila?’ Tapi aku hanya mendapatkan senyumannya dan ia berkata lagi..
“Aku mohon dukungan dan
pengertiannya…Aku yakin kalian akan mendukungku.. ” ucapnya sambil membungkuk
dalam, meninggalkanku yang masih menatapnya tak percaya.
Suasana stadion hening, mungkin para
penggemar Kyuhyun masih syok dengan penuturannya barusan. Kulihat Kyuhyun masih
membungkuk dalam. ‘Pabboooooo… sekalian saja kau masukkan aku ke nerakaaa..
omooo.. aku bakalan diserbu penggemarnya.. dasar Evil!!’ batinku panik.
“Kami mendukungmu Kyu..” terdengar
suara pelan dari arah tribun atas.
“Kami juga mendukungmuuuu oppaaa”
terdengar beberapa teriakan lagi.
“Oppaaaaa.. kami mendukungmuuuuu” kini
semua penggemarnya berteriak mendukung Kyuhyun.
Kau tahu, aku sungguh terharu, betapa
penggemar Kyuhyun menyayanginya. Kulihat Kyuhyun bangkit dan memberi hormat
berkali-kali kepada para penggemarnya.
“Gomawo kalian semua, saranghaee”
ucapnya sambil tersenyum. Kemudian ia menghadapku lagi. Semua penggemarnya
kembali terdiam. ‘Aissshhh.. ini
memalukan sekaliii’
“Jadi, apakah kau mau menjadi
pendampingku?” ujarnya sambil menatapku lembut. Suasana stadion masih hening. ‘Ya! Kenapa jadi menegangkan begini? Apakah
harus pakai cara seperti ini? Tidakkah ada cara yang lebih biasa?’ panikku.
Sekilas aku melirik ke arah penonton
yang menatap antusias kepada kami berdua. ‘Ya!
Hebat kau Cho Kyuhyun! Kalau begini caranya aku tak mungkin menolakmu kan? Bisa
jadi bubur kalau aku menolakmu.. Dasar Evil!’ batinku sengit.
“Ndee…” ucapku pelan.
“Mwo? Aku tidak mendengarnya?” ucapnya
sambil tersenyum jahil.
‘Ya!
Apakah di saat seperti ini dia masih ingin mengerjaiku??’ batinku sambil
melempar deathglare kepadanya. Dia malah memasang tampang bingung seolah
berkata ‘Mwo?’
“Ndeeeee.. aku bersedia menjadi
pendampingmu Cho Kyuhyun ssi..” tekanku sambil menatap kesal padanya. Dia pun
terkekeh pelan ‘Ishhhh.. orang ini!’
batinku.
Akupun membuang wajahku dari
hadapannya. Tiba-tiba aku merasa ditarik dan seketika aku sudah berada di
pelukannya. ‘Ah, wangi mint’ batinku
sambil menghirup aroma Kyuhyun Aku mendongak dan tersenyum kepadanya. Seketika
itu pula, teriakan histeris berkumandang di seluruh stadion.
“Kyaaaaaaaa… selamat oppaaaaaaa” dan
diantara teriakan itu, aku masih bisa mendengarnya berbisik di telingaku.
“Gomawo… Saranghae nae Jangmi..”
ucapnya lalu mengecup puncak kepalaku. Aku tersenyum di pelukannya dan kemudian
mengangkat kepalaku menatap matanya.
“Nado Kyu…”
###
Kami berjalan menuju backstage, tanganku
masih digenggam erat olehnya. Tanpa terasa, airmataku mengalir keluar. Mungkin
karena terlalu gugup tadi.
“Omoooo.. kenapa kau menangis? Uljima
Jangmi-ah..” ucapnya lembut.
“Ya! Kau keterlaluan sekali!! Aku gugup
sekali sampai-sampai aku merasa bahwa aku akan pingsan di atas sana, kau tahu?”
teriakku.
“Hahaa… nee.. ne… mianhe.. aku harus
melakukan semua ini agar penggemarku juga menerimamu.. aku tak mau terjadi
apa-apa denganmu..”
“Jadi.. jadii.. selama ini kau
membohongiku?” ucapku sambil terisak.
“Bagian mana aku pernah membohongimu
Jangmi-ah?”
“Tentang Kyunie?”
“Loh, itukan memang julukan temanmu
kepadaku?”
“Arraa.. kalau begitu waktu aku
menceritakan tentang lagumu..”
“Oh.... saat itu seingatku aku hanya
berkata kepadamu bahwa aku hapal semua lagunya kan?”
“Eh? Jinjja? Kau Cuma bicara seperti
itu? Geure… bagai mana saat aku menanyakan pekerjaanmu?” cecarku lagi. Aku
yakin kali ini dia tidak bisa mengelak.
“Aku tidak berbohong Jangmi-ah.. aku
kan memang pegawai.. pegawai SM Entertainment…” ucapnya sambil tersenyum jahil.
“Mwo?? Arraaaaaa… arrasseooo.. aku
kalah!!” teriakku kesal sambil mengerucutkan bibirku.
Aku hendak berbalik meninggalkannya
ketika tanganku ditarik olehnya dan mengecup bibirku lembut. Aku terkejut dan
wajahku memanas seketika. Mungkin saat ini wajahku sudah seperti kepiting
rebus.
“Y..yaaa.. a.. apa yang kau lakukan!!
Ini di tempat umum, pabbo!!” ujarku sedikit berteriak.
“Hahaa.. geure.. ah.. lagipula jika aku
mengatakan yang sebenarnya.. kau tidak akan pernah berteriak kepadaku seperti
ini bukan?”
“Eh? Mungkin saja..” ujarku asal.
“Arrasseo.. aku memang yakin ini yang
terbaik.. aku tidak suka jika ada orang yang ‘berpura-pura’ menghormatiku..”
ujarnya lagi.
“Nee.. nee.. aku kalah.. kajja kita ke
ruanganmu”
Ternyata Nara sudah berada di ruangan
Kyuhyun. Dia tersenyum melihatku masuk ruangan. Sepertinya sebelumnya Kyuhyun
sudah memberikan card pass kepadanya. ‘Aissshh..
mereka pasti bersekongkol’
“Ya! Kau ini sungguh keterlaluan!”
ujarku padanya.
“Hahaa.. kumohon kau jangan marah
Jangmi-ah.. aku hanya ingin membuatmu bahagia..”
“Ishh.. geure.. kau kumaafkan.. gomawo
Nara-ah” ujarku sambil memeluknya.
“Nee.. selamat ya.. dan kurangi
kepabboanmu itu.. hahahaa” Kali ini Kyuhyun ikut tertawa bersamanya sehingga
membuatku men-deathglare mereka berdua.
Cklek
“Kyuhyun-aahhh.. chukkaee.. eh, ramai
sekali disini?” tiba-tiba seseorang masuk ke ruangan Kyuhyun.
“Omooooo… bukankah kau Siwon oppa?”
ujarku reflek. Siwon oppa langsung menoleh ke arahku.
“Eh? Ndee.. kau Jangmi bukan?
Akhir-akhir ini Kyuhyun sering bercerita tentangmu kepadaku.. Ck, aku sampai
bosan mendengarnya..” ujarnya seraya mendekatiku. Tapi sebelum Siwon oppa
mendekat, tanganku sudah ditarik oleh Kyuhyun dan aku berakhir di pelukannya.
“Yakk Hyung!! Mau apa kau?? Jangan
mendekati Jangmi-ku!! Dan apa maksudmu memanggilnya tanpa embel-embel ssi?”
ujarnya possesif.
Aku memutar bola mataku.
“Astaga Kyu.. aku kan hanya ingin
berkenalan dengannya.. kau ini..” jawab Siwon oppa.
“Yak! Sopan sedikit pada hyung-mu..
pabbo!” ujarku sambil menjitak kepalanya.
“Aww.. appoo… ya! Apa yang kau lakukan?
Aku tau kau adalah penggemar Siwon hyung, sampai-sampai kau mengenal Siwon
hyung tapi tidak mengenaliku.. Lagipula sekarang kan kau milikku?? Kau tidak
boleh berdekatan dengannya!”
“Ck.. dasar pabbo! Ibuku yang
penggemarnya, setiap hari dia selalu mengoceh tentang Siwon oppa! Makanya aku
tau dia, arra?” ucapku lagi sambil memberikan satu jitakan ‘sayang’ lagi pada
namjachinguku yang pabbo ini.
“Eh? Ibumu? Hee.. heee.. arra..”
ucapnya nyengir sambil mengusap-usap belakang kepalanya yang tidak gatal.
“Huahaaahaaahaaaaaaa….” Aku dan Kyuhyun
terkejut mendengar Siwon oppa yang tiba-tiba tertawa dengan keras.
Aku menatapnya bingung.
“Eh? Waeyo?” ucapku pelan.
“Aniii.. baru kali ini aku melihat
Kyuhyun seperti itu.. biasanya dia keras kepala sekali.. mungkin kau yeoja
pertama yang pernah menjitaknya seperti itu, kau tau? Dia
kan selalu dikelilingi yeoja-yeoja yang memujanya.. hahahahaa..” ujar Siwon
oppa sambil masih tertawa terbahak-bahak. Aku melihat Nara juga ikut tertawa.
“Y..yaa! Hyung! Kenapa kau bicara
seperti itu?? Aisshhhh…” ujarnya lagi. Kulihat wajahnya sudah memerah. ‘Hahaa.. dia lucu sekali kalau sedang begitu’
batinku.
Setelah itu, kami kembali mengobrol
biasa. ‘Hari yang membahagiakan sekaligus
melelahkan..’ batinku sambil tersenyum melihat Siwon oppa dan Nara yang
masih gencar menggoda Kyuhyun.
Flashback
On
Aku masih memeluk Kyuhyun di atas
panggung. Kami berdua berterima kasih kepada semua penggemar Kyuhyun. Ahh..
bahagia sekali rasanya.
“Hei.. bukankah kau pernah bilang mau
karaokean bersamaku? Kajja.. sekalian saja kita karaokean disini” celetuknya
tiba-tiba sambil tersenyum jahil.
“Mwoooo??? Ya!” teriakku sambil menatap
tajam padanya.
“Hahaaahaaaaaa.. sama saja bukan?!”
kekehnya.
“Aissshhh.. kau ini! Dasar Evil!!”
Flashback
Off
END
Comments
Post a Comment