EvilKyu & Pabboya Jangmi Chapter 3

Tittle : EvilKyu & Pabboya Jangmi
Genre : Romance, Friendship
Pairing : Cho Kyuhyun, Lee Jangmi
DISCLAIMER : Semua tokoh yang ada di dalam ff ini hanyalah milik Tuhan dan kedua orang tuanya. FF ini karya saya dan hanya milik saya. Please comment and Review. DON'T LIKE DON'T READ.
WARNING: Typos, Khayalan author, Gaje

Summary : Jangmi adalah yeoja yang tak tertarik dengan dunia entertainment bertemu dengan Kyuhyun idola terkenal dan tak mengenalinya.. Apakah yang terjadi?

SELAMAT MEMBACA.. ^^




Cho Kyuhyun POV
Sudah tiga hari berlalu sejak pertemuan terakhirku dengan Jangmi. Setelah hari itu, aku kembali disibukkan oleh jadwalku yang menggunung. Kami hanya berhubungan lewat sms. Yah, sekarang dia menjadi hiburan tersendiri jika sedang sibuk. Hari ini jadwalku agak longgar. Aku teringat nomor telpon Nara ssi yang diberikan Jangmi. Segera aku menghubunginya. Kau Tanya untuk apa? Haha, sabar, sebentar lagi kalian akan tau rencana besarku *evil smirk.
“Yeoboseyo.. Nara ssi?”
“….”
“Nde, aku Kyuhyun yang kemarin berlibur dengan temanmu, bisakah kita bertemu sebentar? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu”
“….”
“Nde? Jam makan siang? Arasseo.. kau bisa dimana? Yang dekat tempat kerjamu?”
“…..”
“Oke, di Kona Bean jam setengah dua belas”
“.....”
“Ne, sampai jumpa..”

Oh Nara POV
Aku mematikan sambungan telpon dari Kyuhyun ssi. Hmm.. pekerjaan apa ya yang akan dia berikan padaku? Dari cara bicaranya sepertinya dia orang baik. Aku kembali teringat percakapanku dengan Jangmi dua hari lalu.

Flashback on
“Jangmi-aaaaahhhhhh.. kau sudah pulaaanggg.. jeongmal bogoshipoooo” ujarku sambil memeluknya. Aku memang tinggal satu apartemen dengannya. Aku tak sabar mendengar ceritanya.
“Yaaa.. yaa.. lepaskan aku, sesak tau, nado bogoshipo Nara-ah.. kau pasti menyesal tidak ikut liburan denganku kemarin.. hahahahaaa”
“Mwo? Apakah disana menarik?” ucapku penasaran
“Neeeeee.. pemandangan disana sangaaaaattt indah” ucapnya bersemangat. Lalu mengalirlah ceritanya sepanjang liburannya itu.
“Ohya, aku baru ingat, namja yang liburan bersamamu itu, siapa namanya? Apakah dia tampan?” tanyaku penasaran.
“Hahaa.. kau ini, to the point ya.. ndeeee.. dia sangaattt tampan, namanya Kyuhyun” ujarnya sambil berseri-seri
“Mwo? Kyuhyun?” ujarku terkejut.
Memang seberapa banyak nama Kyuhyun di dunia ini? Kenapa sama dengan nama idolaku? Ah, ani.. ani.. menurut sumber terpercaya Cho Kyuhyun sedang berlibur di Paris bersama managernya.
“Ndeeeee.. orangnya sangaatt baik, dia perhatian, yah, walaupun kadang sangat menyebalkan..” ujarnya sambil tersenyum berbanding terbalik sekali dengan yang baru saja dia ucapkan. Sepertinya dia juga tidak merasakan keterkejutanku barusan.
“Aigoooooo,, sepertinya sahabatku ini sedang jatuh cinta ne?” ujarku menggodanya.
Wajahnya pun memerah, jadi aku menyimpulkan bahwa perkataanku tepat sasaran. Haha, aku jadi penasaran seperti apa sosok Kyuhyun yang bisa mengambil hati Jangmi yang menurutku sangat susah ditaklukan berhubung  dengan sifatnya yang terlalu cuek itu.
Jangmi pun melanjutkan ceritanya, bagaimana Kyuhyun ini, bagaimana Kyuhyun itu, ckck.. temanku ini benar-benar sedang jatuh cinta. Dia pun mengatakan bahwa dalam waktu dekat mungkin Kyuhyun akan menghubungiku. Katanya ada sedikit keperluan mengenai bidangku, akuntansi.
Flashback off

Aku duduk di salah satu kursi di Kona Bean. Aku menunggu kedatangan Kyuhyun ssi. Café ini tidak pernah sepi pengunjung. Untung saja aku masih kebagian tempat duduk walaupun sedikit memojok. Aku pun memesan cappuccino kesukaanku dan mulai membuka-buka handphoneku. Tiba-tiba aku merasa ada orang disampingku..
“Apakah anda Nara ssi?” ucap suara bass itu.
“Nde.. Saya Nara” ucapku sambil menengadahkan kepalaku.
 Aku melihat seorang namja tinggi yang memakai topi, kacamata hitam dan syal. Dia segera duduk di depanku dan mulai membuka syal dan kacamata hitamnya. Kau tahu? Aku hampir jantungan melihatnya!
“Omoooo.. Kyunieee.. eh, anii.. Cho Kyuhyun ssi!!” ucapku setengah berteriak.
 Aku merasa badanku melemas seketika. Aku tidak menyangka bahwa idolaku berada di depanku saat ini dan itu adalah teman seperjalanan Jangmi?? ‘Oh my,, Jangmi paboyaaa!! Kenapa dia sampai tidak mengenalinya??’ batinku.
“Ssttt.. jangan keras-keras Nara ssi, aku tidak ingin membuat keributan disini” ucapnya sedikit  panik.
Untung saja hari ini sedang ramai, sehingga tidak ada yang mendengar teriakanku tadi. Aku pun segera menenangkan diriku.
“Omooo.. aku tidak menyangka Kyuhyun yang diceritakan Jangmi adalah ido.. eh, kau”
“Hahaa.. gwenchana Nara ssi, aku tau kau adalah penggemarku,,”ucapnya tersenyum jahil.
“Mwooo?? Pasti si pabbo Jangmi yang menceritakannya padamu! Aishhh.. dasar pabbo, kenapa dia tidak mengenalimu sih?” ucapku sedikit malu.
“Hahaaa.. untuk itu aku berterima kasih padamu Nara ssi karena telah menyebutku Kyunie sehingga dia tidak mengenaliku” ucapnya lagi sambil tertawa.
“Ndee.. lalu apakah kau kesini hanya untuk itu?” ujarku lagi.
“Oh, ani.. aku mempunyai sedikit rencana mengenai Jangmi dan aku ingin meminta bantuanmu” ucapnya sambil menyodorkan dua buah tiket. Aku segera mengambil tiket itu dan sedikit terbelalak.
“Mwoo?? Ini kan tiket konsermu minggu depan? VVIP? Omoooo..”ucapku syok.
“Nee, dan aku berencana untuk menyatakan cintaku padanya di tengah konser itu.. kuharap kau mau membantu..” ucapnya pelan.
Kulihat mukanya memerah karena malu. ‘Omoooo.. kedua orang ini! Ingin sekali aku jitak kepala Jangmi’. Aku pun segera mengerti maksudnya, Kyuhyun dan Jangmi adalah orang baik, aku tidak akan pernah menyesal jika mereka berdua akhirnya bersama.
“Hoo.. arasseo, aku mendukungmu,  dan jangan pernah mengecewakan dia ne?’ ujarku.
“Pasti Nara ssi, aku berjanji tidak akan pernah mengecewakannya”
“Geure..” ucapku sambil tersenyum tulus.
“Ahh.. aku hampir lupa, kau jangan memberitahu dia tentang aku ne? apalagi tentang rencanaku ini”
“Ne.. nee.. aku tidak sebodoh itu, kau tau?”
“Hahahaa.. arrasseo, kau memang bisa diandalkan, dan satu lagi, dandanilah dia sedikit ketika datang ke konserku nanti, paling tidak, jangan kau biarkan rambutnya itu diikat asal-asalan seperti biasanya”
“Mwwooooo? Kau kan tau kalau dia susah sekali untuk diajak hal yang satu itu?”
“Hahaa.. arrasseo, tapi aku ini ingin menembaknya, bukan mempermalukan dia di depan umum, kuharap kau mengerti, kau juga penggemarku kan?” ujarnya lagi.
Ha, aku mengerti sekali penggemarnya seperti apa. Aku tidak membayangkan Jangmi-ku menjadi korban kebrutalan penggemarnya karena tampil urakan seperti biasanya. Aissshhh.. kenapa jadi ribet begini?
“Ndee.. arrasseo, aku akan mengusahakannya”
“Nde, aku percaya padamu, kamsahamnida Nara ssi, sampai berjumpa lagi” ujarnya berpamitan.
“Sampai berjumpa lagi Kyuhyun ssi”

Lee Jangmi POV
Aku sedang menyiapkan makan malam untuk kami berdua ketika aku mendengar suara pintu apartemen yang dibuka. ‘Ah, itu pasti Nara’ ujarku dalam hati. Benar saja, Nara segera datang menghampiriku di dapur.
PLETAK
“Awwwww.. appooooo.. wae?? Kenapa kau datang-datang langsung menjitakku sih?” ujarku sambil mengusap kepalaku yang dijitak olehnya.
“Pabbo, pabbo, pabbooooo.. jeongmal pabbonikka!!” teriaknya.
“Mwooo??? Apa maksudmu mengataiku seperti itu??” balasku berteriak.
“Aishhhh…  sudahlah, aku tidak ingin berdebat dengan orang pabbo sepertimu” ujarnya kesal.
“Mwo?? Ya! Jelaskan padaku!” Kulihat raut wajah Nara langsung berubah. Tiba-tiba dia cengar-cengir tak jelas padaku.
“Aniiii.. aku hanya kesal dengan bosku, jadi aku iseng saja menjitak kepalamu dan mengataimu.. heheee..” ucapnya sambil cengar-cengir tak jelas.
“Mwooo?? Jadi aku hanya menjadi pelampiasanmu? Ya! Sini kau!” teriakku.

Akhirnya kami malah jadi kejar-kejaran. Sampai ketika perutku berbunyi, kami terdiam dan langsung terbahak-bahak bersama. Kami pun berakhir di meja makan sambil bersenda gurau seperti biasanya.

Oh Nara POV
Haaahhh.. aku benar-benar gemas dengan sahabatku yang satu ini. Makanya aku menjitak kepalanya tadi. Benar-benar.. walaupun aku tahu dia tidak suka menonton hal yang berbau entertainment, tapi setidaknya dia itu hidup di Korea apa bukan sih? Masa artis setenar Cho Kyuhyun saja dia tidak tahu?? Ck, jeongmal pabboya!! Untung saja aku tidak keceplosan tadi sehingga tidak mengacaukan rencana Kyuhyun padanya.
“Jangmi-ah, tadi aku sudah bertemu Kyuhyun” aku memulai pembicaraan.
“Jinjja? Bagaimana menurutmu? Apa yang ia bicarakan denganmu?” ujarnya antusias.
“Nee.. seperti yang kaubilang, cowok itu sangat tampan, dan sepertinya dia juga baik, aku mendukungmu dengannya, dan tadi aku hanya membicarakan pekerjaan dengannya”
“Nah, apa kubilang.. dia memang tampan ne?” ujarnya lagi.
Aku memutar bola mataku ‘Ya iyalaahh.. artis setenar dia mana mungkin tidak tampan? Dasar pabbo!’ batinku.
“Nee.. nee.. sepertinya dia juga menyukaimu”
“Eh? Jinjja?” kulihat matanya berseri-seri.
“Ohya, kau temani aku nonton konser minggu depan ya? Aku punya dua tiket gratis” ajakku.
“Mwo? Konser apa? Kau kan tahu aku tidak terlalu suka hal seperti itu?”
“Ndee.. aku mengerti, tapi ini konsernya Kyunie, kau menyukai lagunya kan? Lagipula aku mendapatkan tiket VVIP, otte?”
“Mwoo?? Kyunie? Hhmmm..” dia terlihat berfikir.
“Otte? Lagi pula ini gratis, kau tidak usah pusing-pusing membayarnya” desakku.
“Hmm.. arrasseo, aku akan menemanimu, aku sangat penasaran dengan orang yang mempunyai suara sebagus itu” ujarnya.
Pabbo! Kau telah berlibur bersamanya selama seminggu penuh.. pabbooo’ batinku gemas.
“Yaaayyy.. gomawo Jangmi-ahhh” ucapku sambil memeluknya. ‘Yes, tahap pertama berhasil’.
“Hahaa.. nde.. ngomong-ngomong darimana kau dapat tiket semahal itu? VVIP.. mana ada orang yang memberikan gratisan semahal itu?” aku langsung sweatdrop mendengarnya.
“Ahhh.. itu bosku yang memberikannya, sepertinya dia merasa bersalah padaku karena telah menggagalkan liburanku bersamamu kemarin…” ucapku ragu-ragu.
Aku tidak percaya aku mengatakan ini! Bosku memberiku gratisan?? Aku akan berenang sampai pulau Jeju jika itu memang benar terjadi.
“Ohh.. ternyata bosmu itu baik juga ya..” ujarnya. Syukurlah dia percaya saja.
“Nd.. ndee, oh ya, satu lagi..” ucapku sambil tersenyum.
“Apa?” ujarnya sambil menatapku.
“Kuharap kau mau berdandan sedikit saat ke konser nanti, aku tidak mau dibilang membawa-bawa gembel ke bangku VVIP” ujarku sedikit khawatir takut ia menolak.
“Mwo? Tapi aku..”
“Aku akan membantumu..” selaku cepat.
“Oh.. nee.. arrasseo…” ujarnya sambil tersenyum. Aku menghela nafas lega.
Hufffftttt syukurlahh.. tugasku selesai. ‘Ya Cho Kyuhyun! Kau harus membayar mahal untuk ini!’ batinku

Lee Jangmi POV
Aku berada di Stadion Utama Seoul. Aku dan Nara akan menonton konser yang katanya merupakan konser terbesar tahun ini. ‘Waaahh,, berarti Kyunie itu terkenal sekali ya,,’ pikirku. Aku memakai dress berwarna soft blue selutut dan bandana dengan warna senada. Rambut panjangku yang sedikit ikal di ujungnya aku biarkan menggantung indah di bahuku. ‘Ishh,, kalau bukan karena paksaan Nara, aku tak akan berpakaian seperti ini, aku merasa seperti bukan aku’ gerutuku dalam hati.

Flashback on
“Ya! Jangmi ! Hentikan itu!” saat ini tanganku sedang terulur ke bagian rambutku. Aku ingin mengikatnya seperti biasa. Beberapa waktu lalu Nara sudah ‘mempermak’ wajahku dengan memberikan sentuhan eyeliner tipis dan lipgloss. Katanya aku lebih cantik kalau berdandan natural.
“Wae?” tatapku dengan pandangan bertanya.
“Ani.. aku tak mau kau mengikat rambutmu itu, sini!” Ia mengambilkanku sebuah bandana berwarna soft blue yang senada dengan bajuku dan memakaikannya ke kepalaku.
“Okeee.. sudah selesaaai” ucapnya. Aku segera melarikan diriku ke sebuah cermin besar di kamarku.
“Ehmm.. Nara, apakah ini tidak terlalu terlihat.. err.. feminim?” ujarku ragu.
“Anii.. gwenchana.. percayalah padaku.. kau terlihat sangat cantik” Memang sih, cantik, tapi aku merasa dandanan ini tidak cocok dengan diriku.
Flashback off

“Omoooooo.. kita duduk paling depaaaannn” teriaknya. Ishh.. aku malu sekali, apa perlu dia berteriak seperti itu?
“Ndee.. mari kita duduk saja” aku menarik lengannya untuk segera duduk.

Aku memperhatikan keseluruhan stadion ini.. ‘Waaahhh.. stage-nya besar sekali’ ucapku dalam hati. Tak lama setelah seluruh penonton masuk, tiba-tiba semua lampu utama mati dan terdengarlah suara musik diikuti lampu-lampu sorot maupun laser. Aku menoleh ke arah Nara, wajahnya terlihat berseri-seri. Aku tersenyum, dia pasti senang sekali.
 Tak lama, semua lampu sorot mengarah ke satu tempat di tengah panggung. Semua penonton mulai berteriak histeris karena terlihat sosok  namja di atas panggung, begitu pula Nara. Tanpa sadar akupun berteriak terbawa suasana dan merasa sangat antusias mengikuti konser ini. 
Sosok namja di atas panggung itu menundukkan kepalanya. Ia memakai topi bergaya Michael Jackson. Dengan jarak sedekat ini saja aku masih tidak bisa melihat wajahnya. ‘Arrrghhh, kenapa menunduk? Aku kan penasaran dengan wajahnyaaa’ batinku. Tak lama, lagu intro berakhir dan mulailah musik baru. Namja itu mendongakkan kepala dan melempar topinya. Penonton mulai berteriak histeris lagi. Kamera langsung menyorot wajah namja itu sehingga tampak lebih jelas di layar belakangnya. Aku membelalakkan mataku. ‘Omoooooo… Kyuhyuuuuuunnn’.
Aku menatap Nara dengan tatapan bertanya. Ternyata, Nara juga sedang menatapku sambil tersenyum dan sesekali mengangguk. Aku tahu, aku tidak akan bisa berbicara padanya di ruangan yang penuh teriakan histeris seperti ini. ‘Dasar! Apa yang dipikirkannya sehingga dia tidak memberitahuku? Pabbooooo’ teriakku dalam hati.
Tiba-tiba aku merasa lemas, otakku memutar peristiwa pertemuanku dengan Kyuhyun. Aku ingat saat handphone ku berdering yang menggunakan ringtone lagu yang ternyata lagu Kyuhyun. Saat ia memandang aneh diriku. Saat ia menanyakan apakah aku mengenal penyanyinya. Saat aku memuji-muji lagunya dihadapannya. Saat.. saat.. ‘Aisssshhhh.. sungguh memalukaaannn.. jeongmal pabbonika Lee Jangmi!!’ ucapku sambil memukul-mukul kepalaku sendiri.
Aisshhh.. pantas saja waktu itu Nara menjitakku dan mengatai aku pabbo setelah dia bertemu dengan Kyuhyun… aisshhh pabbo.. pabboooooo’ ujarku lagi masih memukul-mukul kepalaku sendiri.
Tiba-tiba aku merasa lagu yang diputar berhenti. Panggung kembali sepi. Teriakan-teriakan pun sedikit berkurang. Aku merasakan lengan Nara yang mengusap bahuku lembut. Aku menoleh padanya.
“Wae? Kenapa kau tidak memberitahuku?” ucapku lemah.
“Hahaa.. gwenchana Jangmi-ah, aku hanya ingin mengerjaimu sedikit, kau sih Pabbooo” ujarnya sambil tersenyum jahil.
“Ya! Kau ini keterlaluan sekali.. aku hampir mati karena syok dan malu, kau tahu??”
“Aku kan sudah bilang, gwenchana Jangmi-ah, lagipula Kyuhyun sudah memaklumi ke-pabboanmu itu” ujarnya terkekeh.
“Aisssshhhh.. Ottohke??” ujarku panik.
“Hahahaa.. ekspresimu lucu sekali, bagaimana kalau kita nikmati saja lagunya? Bukankah kau memang menyukai lagunya?”
Aku kembali teringat diriku yang memuji-muji lagunya di hadapannya. Blussshhhhh.. Aku merasa wajahku memanas ‘Omooooooooo.. kenapa ini bisa terjadi??’ batinku sambil menutup wajahku dengan kedua tangan. Aku mendengar suara tawa Nara di sebelahku dan sepertinya lagu berikutnya akan segera dimulai.
“Geure Nara-ah.. mari kita nikmati konser ini!!” ucapku semangat sambil berdiri mengikuti Nara yang sudah lebih dulu berdiri.
 




 

Comments