Tittle : EvilKyu & Pabboya Jangmi
Genre : Romance, Friendship
Pairing : Cho Kyuhyun, Lee Jangmi
DISCLAIMER : Semua tokoh yang ada di dalam ff ini hanyalah milik Tuhan dan kedua orang tuanya. FF ini karya saya dan hanya milik saya. Please comment and Review. DON'T LIKE DON'T READ.
WARNING: Typos, Khayalan author, Gaje
Summary : Jangmi adalah yeoja yang tak tertarik dengan dunia entertainment bertemu dengan Kyuhyun idola terkenal dan tak mengenalinya.. Apakah yang terjadi?
Genre : Romance, Friendship
Pairing : Cho Kyuhyun, Lee Jangmi
DISCLAIMER : Semua tokoh yang ada di dalam ff ini hanyalah milik Tuhan dan kedua orang tuanya. FF ini karya saya dan hanya milik saya. Please comment and Review. DON'T LIKE DON'T READ.
WARNING: Typos, Khayalan author, Gaje
Summary : Jangmi adalah yeoja yang tak tertarik dengan dunia entertainment bertemu dengan Kyuhyun idola terkenal dan tak mengenalinya.. Apakah yang terjadi?
SELAMAT MEMBACA.. ^^
Cho Kyuhyun POV
Sudah tiga hari berlalu sejak pertemuan
terakhirku dengan Jangmi. Setelah hari itu, aku kembali disibukkan oleh
jadwalku yang menggunung. Kami hanya berhubungan lewat sms. Yah, sekarang dia
menjadi hiburan tersendiri jika sedang sibuk. Hari ini jadwalku agak longgar.
Aku teringat nomor telpon Nara ssi yang diberikan Jangmi. Segera aku
menghubunginya. Kau Tanya untuk apa? Haha, sabar, sebentar lagi kalian akan tau
rencana besarku *evil smirk.
“Yeoboseyo.. Nara ssi?”
“….”
“Nde, aku Kyuhyun yang kemarin berlibur
dengan temanmu, bisakah kita bertemu sebentar? Ada yang ingin aku bicarakan
denganmu”
“….”
“Nde? Jam makan siang? Arasseo.. kau
bisa dimana? Yang dekat tempat kerjamu?”
“…..”
“Oke, di Kona Bean jam setengah dua
belas”
“.....”
“Ne, sampai jumpa..”
Oh
Nara POV
Aku mematikan sambungan telpon dari
Kyuhyun ssi. Hmm.. pekerjaan apa ya yang akan dia berikan padaku? Dari cara
bicaranya sepertinya dia orang baik. Aku kembali teringat percakapanku dengan
Jangmi dua hari lalu.
Flashback
on
“Jangmi-aaaaahhhhhh.. kau sudah
pulaaanggg.. jeongmal bogoshipoooo” ujarku sambil memeluknya. Aku memang
tinggal satu apartemen dengannya. Aku tak sabar mendengar ceritanya.
“Yaaa.. yaa.. lepaskan aku, sesak tau,
nado bogoshipo Nara-ah.. kau pasti menyesal tidak ikut liburan denganku kemarin..
hahahahaaa”
“Mwo? Apakah disana menarik?” ucapku
penasaran
“Neeeeee.. pemandangan disana
sangaaaaattt indah” ucapnya bersemangat. Lalu mengalirlah ceritanya sepanjang
liburannya itu.
“Ohya, aku baru ingat, namja yang
liburan bersamamu itu, siapa namanya? Apakah dia tampan?” tanyaku penasaran.
“Hahaa.. kau ini, to the point ya..
ndeeee.. dia sangaattt tampan, namanya Kyuhyun” ujarnya sambil berseri-seri
“Mwo? Kyuhyun?” ujarku terkejut.
Memang seberapa banyak nama Kyuhyun di
dunia ini? Kenapa sama dengan nama idolaku? Ah, ani.. ani.. menurut sumber
terpercaya Cho Kyuhyun sedang berlibur di Paris bersama managernya.
“Ndeeeee.. orangnya sangaatt baik, dia
perhatian, yah, walaupun kadang sangat menyebalkan..” ujarnya sambil tersenyum berbanding
terbalik sekali dengan yang baru saja dia ucapkan. Sepertinya dia juga tidak
merasakan keterkejutanku barusan.
“Aigoooooo,, sepertinya sahabatku ini
sedang jatuh cinta ne?” ujarku menggodanya.
Wajahnya pun memerah, jadi aku
menyimpulkan bahwa perkataanku tepat sasaran. Haha, aku jadi penasaran seperti
apa sosok Kyuhyun yang bisa mengambil hati Jangmi yang menurutku sangat susah
ditaklukan berhubung dengan sifatnya
yang terlalu cuek itu.
Jangmi pun melanjutkan ceritanya,
bagaimana Kyuhyun ini, bagaimana Kyuhyun itu, ckck.. temanku ini benar-benar
sedang jatuh cinta. Dia pun mengatakan bahwa dalam waktu dekat mungkin Kyuhyun
akan menghubungiku. Katanya ada sedikit keperluan mengenai bidangku, akuntansi.
Flashback
off
Aku duduk di salah satu kursi di Kona
Bean. Aku menunggu kedatangan Kyuhyun ssi. Café ini tidak pernah sepi
pengunjung. Untung saja aku masih kebagian tempat duduk walaupun sedikit
memojok. Aku pun memesan cappuccino kesukaanku dan mulai membuka-buka
handphoneku. Tiba-tiba aku merasa ada orang disampingku..
“Apakah anda Nara ssi?” ucap suara bass
itu.
“Nde.. Saya Nara” ucapku sambil
menengadahkan kepalaku.
Aku melihat seorang namja tinggi yang memakai topi,
kacamata hitam dan syal. Dia segera duduk di depanku dan mulai membuka syal dan
kacamata hitamnya. Kau tahu? Aku hampir jantungan melihatnya!
“Omoooo.. Kyunieee.. eh, anii.. Cho
Kyuhyun ssi!!” ucapku setengah berteriak.
Aku merasa badanku melemas seketika. Aku tidak
menyangka bahwa idolaku berada di depanku saat ini dan itu adalah teman
seperjalanan Jangmi?? ‘Oh my,, Jangmi
paboyaaa!! Kenapa dia sampai tidak mengenalinya??’ batinku.
“Ssttt.. jangan keras-keras Nara ssi,
aku tidak ingin membuat keributan disini” ucapnya sedikit panik.
Untung saja hari ini sedang ramai,
sehingga tidak ada yang mendengar teriakanku tadi. Aku pun segera menenangkan
diriku.
“Omooo.. aku tidak menyangka Kyuhyun
yang diceritakan Jangmi adalah ido.. eh, kau”
“Hahaa.. gwenchana Nara ssi, aku tau
kau adalah penggemarku,,”ucapnya tersenyum jahil.
“Mwooo?? Pasti si pabbo Jangmi yang
menceritakannya padamu! Aishhh.. dasar pabbo, kenapa dia tidak mengenalimu
sih?” ucapku sedikit malu.
“Hahaaa.. untuk itu aku berterima kasih
padamu Nara ssi karena telah menyebutku Kyunie sehingga dia tidak mengenaliku”
ucapnya lagi sambil tertawa.
“Ndee.. lalu apakah kau kesini hanya
untuk itu?” ujarku lagi.
“Oh, ani.. aku mempunyai sedikit
rencana mengenai Jangmi dan aku ingin meminta bantuanmu” ucapnya sambil
menyodorkan dua buah tiket. Aku segera mengambil tiket itu dan sedikit
terbelalak.
“Mwoo?? Ini kan tiket konsermu minggu
depan? VVIP? Omoooo..”ucapku syok.
“Nee, dan aku berencana untuk
menyatakan cintaku padanya di tengah konser itu.. kuharap kau mau membantu..”
ucapnya pelan.
Kulihat mukanya memerah karena malu. ‘Omoooo.. kedua orang ini! Ingin sekali aku
jitak kepala Jangmi’. Aku pun segera mengerti maksudnya, Kyuhyun dan Jangmi
adalah orang baik, aku tidak akan pernah menyesal jika mereka berdua akhirnya
bersama.
“Hoo.. arasseo, aku mendukungmu, dan jangan pernah mengecewakan dia ne?’
ujarku.
“Pasti Nara ssi, aku berjanji tidak
akan pernah mengecewakannya”
“Geure..” ucapku sambil tersenyum
tulus.
“Ahh.. aku hampir lupa, kau jangan
memberitahu dia tentang aku ne? apalagi tentang rencanaku ini”
“Ne.. nee.. aku tidak sebodoh itu, kau
tau?”
“Hahahaa.. arrasseo, kau memang bisa
diandalkan, dan satu lagi, dandanilah dia sedikit ketika datang ke konserku
nanti, paling tidak, jangan kau biarkan rambutnya itu diikat asal-asalan
seperti biasanya”
“Mwwooooo? Kau kan tau kalau dia susah
sekali untuk diajak hal yang satu itu?”
“Hahaa.. arrasseo, tapi aku ini ingin
menembaknya, bukan mempermalukan dia di depan umum, kuharap kau mengerti, kau
juga penggemarku kan?” ujarnya lagi.
Ha, aku mengerti sekali penggemarnya
seperti apa. Aku tidak membayangkan Jangmi-ku menjadi korban kebrutalan penggemarnya
karena tampil urakan seperti biasanya. Aissshhh.. kenapa jadi ribet begini?
“Ndee.. arrasseo, aku akan mengusahakannya”
“Nde, aku percaya padamu, kamsahamnida
Nara ssi, sampai berjumpa lagi” ujarnya berpamitan.
“Sampai berjumpa lagi Kyuhyun ssi”
Lee
Jangmi POV
Aku sedang menyiapkan makan malam untuk
kami berdua ketika aku mendengar suara pintu apartemen yang dibuka. ‘Ah, itu pasti Nara’ ujarku dalam hati.
Benar saja, Nara segera datang menghampiriku di dapur.
PLETAK
“Awwwww.. appooooo.. wae?? Kenapa kau
datang-datang langsung menjitakku sih?” ujarku sambil mengusap kepalaku yang
dijitak olehnya.
“Pabbo, pabbo, pabbooooo.. jeongmal
pabbonikka!!” teriaknya.
“Mwooo??? Apa maksudmu mengataiku
seperti itu??” balasku berteriak.
“Aishhhh… sudahlah, aku tidak ingin berdebat dengan
orang pabbo sepertimu” ujarnya kesal.
“Mwo?? Ya! Jelaskan padaku!” Kulihat
raut wajah Nara langsung berubah. Tiba-tiba dia cengar-cengir tak jelas padaku.
“Aniiii.. aku hanya kesal dengan bosku,
jadi aku iseng saja menjitak kepalamu dan mengataimu.. heheee..” ucapnya sambil
cengar-cengir tak jelas.
“Mwooo?? Jadi aku hanya menjadi
pelampiasanmu? Ya! Sini kau!” teriakku.
Akhirnya kami malah jadi kejar-kejaran.
Sampai ketika perutku berbunyi, kami terdiam dan langsung terbahak-bahak
bersama. Kami pun berakhir di meja makan sambil bersenda gurau seperti
biasanya.
Oh
Nara POV
Haaahhh.. aku benar-benar gemas dengan
sahabatku yang satu ini. Makanya aku menjitak kepalanya tadi. Benar-benar.. walaupun
aku tahu dia tidak suka menonton hal yang berbau entertainment, tapi setidaknya
dia itu hidup di Korea apa bukan sih? Masa artis setenar Cho Kyuhyun saja dia
tidak tahu?? Ck, jeongmal pabboya!! Untung saja aku tidak keceplosan tadi
sehingga tidak mengacaukan rencana Kyuhyun padanya.
“Jangmi-ah, tadi aku sudah bertemu
Kyuhyun” aku memulai pembicaraan.
“Jinjja? Bagaimana menurutmu? Apa yang
ia bicarakan denganmu?” ujarnya antusias.
“Nee.. seperti yang kaubilang, cowok
itu sangat tampan, dan sepertinya dia juga baik, aku mendukungmu dengannya, dan
tadi aku hanya membicarakan pekerjaan dengannya”
“Nah, apa kubilang.. dia memang tampan
ne?” ujarnya lagi.
Aku memutar bola mataku ‘Ya iyalaahh.. artis setenar dia mana mungkin
tidak tampan? Dasar pabbo!’ batinku.
“Nee.. nee.. sepertinya dia juga
menyukaimu”
“Eh? Jinjja?” kulihat matanya
berseri-seri.
“Ohya, kau temani aku nonton konser minggu
depan ya? Aku punya dua tiket gratis” ajakku.
“Mwo? Konser apa? Kau kan tahu aku
tidak terlalu suka hal seperti itu?”
“Ndee.. aku mengerti, tapi ini
konsernya Kyunie, kau menyukai lagunya kan? Lagipula aku mendapatkan tiket
VVIP, otte?”
“Mwoo?? Kyunie? Hhmmm..” dia terlihat
berfikir.
“Otte? Lagi pula ini gratis, kau tidak
usah pusing-pusing membayarnya” desakku.
“Hmm.. arrasseo, aku akan menemanimu,
aku sangat penasaran dengan orang yang mempunyai suara sebagus itu” ujarnya.
‘Pabbo!
Kau telah berlibur bersamanya selama seminggu penuh.. pabbooo’ batinku
gemas.
“Yaaayyy.. gomawo Jangmi-ahhh” ucapku
sambil memeluknya. ‘Yes, tahap pertama
berhasil’.
“Hahaa.. nde.. ngomong-ngomong darimana
kau dapat tiket semahal itu? VVIP.. mana ada orang yang memberikan gratisan
semahal itu?” aku langsung sweatdrop mendengarnya.
“Ahhh.. itu bosku yang memberikannya,
sepertinya dia merasa bersalah padaku karena telah menggagalkan liburanku
bersamamu kemarin…” ucapku ragu-ragu.
Aku tidak percaya aku mengatakan ini!
Bosku memberiku gratisan?? Aku akan berenang sampai pulau Jeju jika itu memang
benar terjadi.
“Ohh.. ternyata bosmu itu baik juga ya..”
ujarnya. Syukurlah dia percaya saja.
“Nd.. ndee, oh ya, satu lagi..” ucapku
sambil tersenyum.
“Apa?” ujarnya sambil menatapku.
“Kuharap kau mau berdandan sedikit saat
ke konser nanti, aku tidak mau dibilang membawa-bawa gembel ke bangku VVIP”
ujarku sedikit khawatir takut ia menolak.
“Mwo? Tapi aku..”
“Aku akan membantumu..” selaku cepat.
“Oh.. nee.. arrasseo…” ujarnya sambil
tersenyum. Aku menghela nafas lega.
Hufffftttt syukurlahh.. tugasku
selesai. ‘Ya Cho Kyuhyun! Kau harus
membayar mahal untuk ini!’ batinku
Lee
Jangmi POV
Aku berada di Stadion Utama Seoul. Aku
dan Nara akan menonton konser yang katanya merupakan konser terbesar tahun ini.
‘Waaahh,, berarti Kyunie itu terkenal
sekali ya,,’ pikirku. Aku memakai dress berwarna soft blue selutut dan
bandana dengan warna senada. Rambut panjangku yang sedikit ikal di ujungnya aku
biarkan menggantung indah di bahuku. ‘Ishh,,
kalau bukan karena paksaan Nara, aku tak akan berpakaian seperti ini, aku
merasa seperti bukan aku’ gerutuku dalam hati.
Flashback
on
“Ya! Jangmi ! Hentikan itu!” saat ini
tanganku sedang terulur ke bagian rambutku. Aku ingin mengikatnya seperti
biasa. Beberapa waktu lalu Nara sudah ‘mempermak’ wajahku dengan memberikan
sentuhan eyeliner tipis dan lipgloss. Katanya aku lebih cantik kalau berdandan
natural.
“Wae?” tatapku dengan pandangan
bertanya.
“Ani.. aku tak mau kau mengikat
rambutmu itu, sini!” Ia mengambilkanku sebuah bandana berwarna soft blue yang
senada dengan bajuku dan memakaikannya ke kepalaku.
“Okeee.. sudah selesaaai” ucapnya. Aku
segera melarikan diriku ke sebuah cermin besar di kamarku.
“Ehmm.. Nara, apakah ini tidak terlalu
terlihat.. err.. feminim?” ujarku ragu.
“Anii.. gwenchana.. percayalah padaku..
kau terlihat sangat cantik” Memang sih, cantik, tapi aku merasa dandanan ini
tidak cocok dengan diriku.
Flashback
off
“Omoooooo.. kita duduk paling
depaaaannn” teriaknya. Ishh.. aku malu sekali, apa perlu dia berteriak seperti
itu?
“Ndee.. mari kita duduk saja” aku
menarik lengannya untuk segera duduk.
Aku memperhatikan keseluruhan stadion
ini.. ‘Waaahhh.. stage-nya besar sekali’
ucapku dalam hati. Tak lama setelah seluruh penonton masuk, tiba-tiba semua
lampu utama mati dan terdengarlah suara musik diikuti lampu-lampu sorot maupun
laser. Aku menoleh ke arah Nara, wajahnya terlihat berseri-seri. Aku tersenyum,
dia pasti senang sekali.
Tak lama, semua lampu sorot mengarah ke satu
tempat di tengah panggung. Semua penonton mulai berteriak histeris karena
terlihat sosok namja di atas panggung, begitu
pula Nara. Tanpa sadar akupun berteriak terbawa suasana dan merasa sangat
antusias mengikuti konser ini.
Sosok namja di atas panggung itu
menundukkan kepalanya. Ia memakai topi bergaya Michael Jackson. Dengan jarak
sedekat ini saja aku masih tidak bisa melihat wajahnya. ‘Arrrghhh, kenapa menunduk? Aku kan penasaran dengan wajahnyaaa’
batinku. Tak lama, lagu intro berakhir dan mulailah musik baru. Namja itu
mendongakkan kepala dan melempar topinya. Penonton mulai berteriak histeris
lagi. Kamera langsung menyorot wajah namja itu sehingga tampak lebih jelas di
layar belakangnya. Aku membelalakkan mataku. ‘Omoooooo… Kyuhyuuuuuunnn’.
Aku menatap Nara dengan tatapan
bertanya. Ternyata, Nara juga sedang menatapku sambil tersenyum dan sesekali
mengangguk. Aku tahu, aku tidak akan bisa berbicara padanya di ruangan yang
penuh teriakan histeris seperti ini. ‘Dasar!
Apa yang dipikirkannya sehingga dia tidak memberitahuku? Pabbooooo’ teriakku
dalam hati.
Tiba-tiba aku merasa lemas, otakku
memutar peristiwa pertemuanku dengan Kyuhyun. Aku ingat saat handphone ku
berdering yang menggunakan ringtone lagu yang ternyata lagu Kyuhyun. Saat ia
memandang aneh diriku. Saat ia menanyakan apakah aku mengenal penyanyinya. Saat
aku memuji-muji lagunya dihadapannya. Saat.. saat.. ‘Aisssshhhh.. sungguh memalukaaannn.. jeongmal pabbonika Lee Jangmi!!’
ucapku sambil memukul-mukul kepalaku sendiri.
‘Aisshhh..
pantas saja waktu itu Nara menjitakku dan mengatai aku pabbo setelah dia
bertemu dengan Kyuhyun… aisshhh pabbo.. pabboooooo’ ujarku lagi masih
memukul-mukul kepalaku sendiri.
Tiba-tiba aku merasa lagu yang diputar
berhenti. Panggung kembali sepi. Teriakan-teriakan pun sedikit berkurang. Aku
merasakan lengan Nara yang mengusap bahuku lembut. Aku menoleh padanya.
“Wae? Kenapa kau tidak memberitahuku?”
ucapku lemah.
“Hahaa.. gwenchana Jangmi-ah, aku hanya
ingin mengerjaimu sedikit, kau sih Pabbooo” ujarnya sambil tersenyum jahil.
“Ya! Kau ini keterlaluan sekali.. aku
hampir mati karena syok dan malu, kau tahu??”
“Aku kan sudah bilang, gwenchana
Jangmi-ah, lagipula Kyuhyun sudah memaklumi ke-pabboanmu itu” ujarnya terkekeh.
“Aisssshhhh.. Ottohke??” ujarku panik.
“Hahahaa.. ekspresimu lucu sekali,
bagaimana kalau kita nikmati saja lagunya? Bukankah kau memang menyukai
lagunya?”
Aku kembali teringat diriku yang
memuji-muji lagunya di hadapannya. Blussshhhhh.. Aku merasa wajahku memanas ‘Omooooooooo.. kenapa ini bisa terjadi??’
batinku sambil menutup wajahku dengan kedua tangan. Aku mendengar suara tawa
Nara di sebelahku dan sepertinya lagu berikutnya akan segera dimulai.
“Geure Nara-ah.. mari kita nikmati
konser ini!!” ucapku semangat sambil berdiri mengikuti Nara yang sudah lebih
dulu berdiri.
Comments
Post a Comment