MANAJEMEN WAKTU



MANAJEMEN WAKTU
Oleh : Mawar Indah Nursina
           
            Rata-rata orang sukses mempunyai pengalaman organisasi sewaktu sekolah maupun kuliah. Belakangan ini, pengalaman organisasi juga termasuk syarat utama untuk melamar suatu pekerjaan. Beberapa  alasannya adalah orang yang terbiasa berorganisasi lebih mudah bersosialisasi dengan orang lain dan lebih bisa mengatur waktu.
            Berkata memang lebih mudah daripada melaksanakannya.
Jika kita perhatikan, kebanyakan mahasiswa mempunyai kegiatan di luar jam kuliahnya. Mereka sering kita dapati berkecimpung di suatu komunitas maupun organisasi mahasiswa. Bahkan beberapa orang mengikuti lebih dari satu macam organisasi. Mungkin sebagian dari kita pun termasuk dari mahasiswa tersebut.
Kalian pasti merasakan juga bagaimana banyaknya tugas yang diberikan pada setiap mata kuliah. Kadang kita berfikir ‘tugas kuliah saja sudah banyak, mana sempat untuk ikut organisasi yang lain?’. Jadi, apakah mereka yang sibuk berorganisasi menelantarkan kuliah mereka? Atau dengan kata lain mereka mengikuti berbagai macam organisasi adalah sebagai ‘pelarian’ karena kurang sukses dalam dunia perkuliahan?
            Jawabannya adalah ‘tidak’. Berdasarkan hasil survei di Fakultas MIPA, mayoritas  mahasiswa yang aktif berorganisasi adalah mahasiswa yang mempunyai rata-rata IP ≥ 3,00. Dan tidak sedikit dari mereka yang mengikuti lebih dari satu organisasi. Nah, pertanyaannya adalah  ‘Bagaimana cara mereka membagi waktu?’
            Waktu merupakan suatu hal yang sangat penting. Seperti yang kita ketahui, waktu yang telah lewat tidak akan pernah bisa kita putar kembali. Yang akan kita bicarakan disini adalah bagaimana cara mengendalikannya agar kita tidak tertinggal oleh jalannya waktu. Banyak orang yang mengalami kegagalan karena tidak bisa mengendalikan waktu. Akan tetapi, banyak pula orang yang sukses karena dapat menghargai waktu.
            Kalau kita perhatikan situasi Negara ini, kebanyakan orang sama sekali tidak menghargai waktu. Sampai-sampai muncul istilah ‘ngaret’ atau jam karet’ yang berarti mengulur waktu. Istilah seperti ini sudah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sangat sering. Separah itukah bangsa Indonesia ini dalam menghargai waktu? Mungkinkah hal itu pula yang menyebabkan Negara ini kian bobrok? Jawabannya dapat kita renungi masing-masing.’Sudahkah kita menghargai waktu?’
            Masalah seperti ini dapat sedikit teratasi dengan manajemen waktu. Mungkin sebagian dari kita pernah tanpa sadar telah melakukan pembagian waktu. Akan tetapi, mungkin perlu lebih ditata lagi agar tidak ada yang terlewat. Membagi waktu adalah hal yang mudah, tetapi sulit untuk dilakukan. Terkadang, di saat kita merasa sudah sesempurna mungkin membagi waktu, tiba-tiba ada suatu hal atau kegiatan yang terlewatkan. Bahkan, ada pula kegiatan yang berlangsung pada waktu yang sama. Bagaimanakah cara kita mengatasinya?
            Mahasiswa yang mengikuti berbagai organisasi di luar kuliah terlihat sangat sibuk sehingga kita berfikir bahwa mereka pasti tidak mempunyai waktu luang untuk berkumpul bersama keluarga ataupun teman-teman misalnya, maupun waktu untuk istirahat. Tapi pada kenyataannya, mereka masih mempunyai waktu luang untuk berkumpul bersama keluarga, teman-teman, maupun untuk  beristirahat.
            Mereka mempunyai suatu manajemen waktu yang sangat baik. Ada beberapa langkah untuk memudahkan kita dalam pembagian waktu. Pertama, catatlah segera semua kegiatan yang diinformasikan agar tidak lupa (usahakan catat di buku khusus_sejenis agenda). Kedua, buatlah jadwal dalam jangka waktu satu minggu. Ketiga, update jadwal tersebut setiap hari sesuai dengan informasi yang didapat, karena mungkin saja ada tambahan kegiatan yang masuk. Keempat, pastikan semuanya sudah tertulis. Kelima, jika ada tugas ataupun kegiatan yang mendadak dan bertabarakan dengan jadwalmu yang lain, segera rubah jadwal tersebut. Nah, dengan begitu kamu sudah siap untuk beraktifitas.
Jika kita mempunyai dua kegiatan yang berlangsung pada waktu yang sama, kita juga harus memikirkan tujuan utama kita. Misalkan tujuan utama kita kuliah, maka kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kuliahlah yang harus diutamakan. Atau jika kedua kegiatan tersebut tidak menyangkut tujuan utama kita, maka pilihlah yang terpenting dan paling bermanfaat.
            Pembagian waktu yang sempurna dapat membantu dan memudahkan kita dalam menyelesaikan semua masalah. Akan tetapi, pembagian waktu ini tidak akan berguna jika kita tidak bisa menghargai waktu. Kita harus menepati dan mentaati semua jadwal yang sudah dibuat. Jangan menunda-nunda pekerjaan yang sudah tertera pada jadwal. Jika tidak, maka jadwal tersebut akan tersia-sia. Pembagian waktu ini  akan terasa sangat berguna jika kamu mendapat informasi bahwa ada tugas ataupun kegiatan yang mendadak.
            Jadi, kuncinya adalah bagaimana menempatkan semua itu dengan baik dan menghargai waktu. Ubahlah hidupmu sekarang!

Comments