Dalam tata bahasa
Indonesia, dikenal istilah Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan
contoh berikut ini:
Abubakar membuka
pintu. --> kata "membuka" disebut Kata Kerja Aktif.
Pintu dibuka oleh Abubakar. --> kata "dibuka" disebut Kata Kerja Pasif.
Pintu dibuka oleh Abubakar. --> kata "dibuka" disebut Kata Kerja Pasif.
Dalam tata bahasa Arab,
dikenal pula istilah Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul yang fungsinya mirip dengan
Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif.
Perhatikan contoh
kalimat di bawah ini:
ضَرَبَ
عُمَرُ
|
ضُرِبَ
عُمَرُ
|
(= Umar memukul)
|
(= Umar dipukul)
|
Fi'il ضَرَبَ (=memukul) adalah Fi'il
Ma'lum (Kata Kerja Aktif). Fa'il atau Pelakunya adalah Umar bersifat aktif
(melakukan pekerjaan yakni memukul).
Fi'il ضُرِبَ (=dipukul) adalah
Fi'il Majhul (Kata Kerja Pasif). Fa'il atau Pelakunya tidak diketahui (tidak
disebutkan). Untuk itu, dalam Fi'il Majhul, dikenal istilah Naib al-Fa'il ( نَائِبُ الْفَاعِل ) atau Pengganti
Fa'il (Pelaku). Dalam contoh di atas, Umar adalah Naib al-Fa'il (pengganti Pelaku).
Fi'il Majhul dibentuk dari Fi'il Ma'lum dengan perubahan
sebagai berikut:
a) Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah
b) Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fi'il Madhy dan menjadi berbaris Fathah untuk Fi'il Mudhari'.
a) Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah
b) Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fi'il Madhy dan menjadi berbaris Fathah untuk Fi'il Mudhari'.
Fi'il Madhy
|
Fi'il Mudhari'
|
||
Fi'il Ma'lum
|
Fi'il Majhul
|
Fi'il Ma'lum
|
Fi'il Majhul
|
فَعَلَ
|
فُعِلَ
|
يَفْعَلُ
|
يُفْعَلُ
|
Contoh-contoh dalam kalimat:
Fi'il Madhy أَمَرَ (=memerintah) menjadi
Fi'il Majhul أُمِرَ (=diperintah):
أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللهَ
|
= aku diperintah agar menyembah Allah
|
أُمِرْنَا أَنْ نَعْبُدَ اللهَ
|
= kami diperintah agar menyembah Allah
|
أُمِرْتَ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ
|
= engkau (lk) diperintah agar menyembah Allah
|
أُمِرْتِ
أَنْ تَعْبُدِي اللهَ
|
= engkau (pr) diperintah agar menyembah Allah
|
أُمِرْتُمَا
أَنْ تَعْبُدَا اللهَ
|
= kamu berdua
diperintah agar menyembah Allah
|
أُمِرْتُمْ أَنْ تَعْبُدُوا
اللهَ
|
= kalian (lk) diperintah
agar menyembah Allah
|
أُمِرْتُنَّ أَنْ تَعْبُدْنَ اللهَ
|
= kalian (pr) diperintah agar
menyembah Allah
|
أُمِرَ أَنْ يَعْبُدَ اللهَ
|
= dia (lk) diperintah agar menyembah Allah
|
أُمِرَتْ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ
|
= dia (pr) diperintah agar menyembah Allah
|
أُمِرَا أَنْ يَعْبُدَا اللهَ
|
= mereka (2 lk)
diperintah agar menyembah Allah
|
أُمِرَتَا أَنْ تَعْبُدَا اللهَ
|
= mereka (2 pr)
diperintah agar menyembah Allah
|
أُمِرُوْا أَنْ يَعْبُدُوا اللهَ
|
= mereka (lk) diperintah
agar menyembah Allah
|
أُمِرْنَ أَنْ يَعْبُدْنَ اللهَ
|
= mereka (pr) diperintah agar menyembah Allah
|
Fi'il
Mudhari' يَعْرِفُ (=mengenal) menjadi Fi'il Majhul يُعْرَفُ (=dikenal):
أُعْرَفُ
بِكَلاَمِيْ
|
= aku dikenal dari
bicaraku
|
نُعْرَفُ بِكَلاَمِنَا
|
= kami dikenal dari bicara kami
|
تُعْرَفُ بِكَلاَمِكَ
|
= engkau (lk) dikenal dari bicaramu
|
تُعْرَفِيْنَ بِكَلاَمِكِ
|
= engkau (pr) dikenal dari bicaramu
|
تُعْرَفَانِ
بِكَلاَمِكُمَا
|
= kamu berdua dikenal dari bicara kamu berdua
|
تُعْرَفُوْنَ بِكَلاَمِكُمْ
|
= kalian (lk) dikenal dari
bicara kalian
|
تُعْرَفْنَ بِكَلاَمِكُنَّ
|
= kalian (pr) dikenal dari
bicara kalian
|
يُعْرَفُ بِكَلاَمِهِ
|
= dia (lk) dikenal dari
bicaranya
|
تُعْرَفُ بِكَلاَمِهَا
|
= dia (pr) dikenal dari
bicaranya
|
يُعْرَفَانِ بِكَلاَمِهِمَا
|
= mereka (2 lk) dikenal dari bicara
mereka
|
يُعْرَفُوْنَ بِكَلاَمِهِمْ
|
= mereka (lk) dikenal dari bicara mereka
|
يُعْرَفْنَ بِكَلاَمِهِنَّ
|
= mereka (pr) dikenal dari bicara mereka
|
Comments
Post a Comment