SIFAT - MAUSHUF (Sifat dan
Yang Disifati)
MUDHAF - MUDHAF ILAIH (Kata Majemuk)
MUBTADA' - KHABAR (Subjek dan Predikat)
MUDHAF - MUDHAF ILAIH (Kata Majemuk)
MUBTADA' - KHABAR (Subjek dan Predikat)
Berkaitan dengan
Nakirah dan Ma'rifah, khususnya penggunaan Alif-Lam di awal kata atau baris
Tanwin di akhir kata, ada beberapa pola kalimat (rangkaian kata) yang perlu
kita ketahui perbedaannya dengan baik. Yaitu:
1. SHIFAT ( صِفَة ) dan MAUSHUF ( مَوْصُوْف )
Bila rangkaian dua buah Isim atau lebih, semuanya dalam keadaan Nakirah (tanwin) atau semuanya dalam keadaan Ma'rifah (alif-lam) maka kata yang di depan dinamakan Maushuf (yang disifati) sedang yang di belakang adalah Shifat.
Bila rangkaian dua buah Isim atau lebih, semuanya dalam keadaan Nakirah (tanwin) atau semuanya dalam keadaan Ma'rifah (alif-lam) maka kata yang di depan dinamakan Maushuf (yang disifati) sedang yang di belakang adalah Shifat.
بَيْتٌ جَدِيْدٌ
|
=
(sebuah) rumah baru
|
اَلْبَيْتُ الْجَدِيْدُ
|
= rumah yang baru
|
بَيْتٌ كَبِيْرٌ وَاسِعٌ
|
= (sebuah) rumah besar
lagi luas
|
اَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُ الْوَاسِعُ
|
= rumah yang besar lagi
luas
|
2. MUDHAF ( مُضَاف ) dan MUDHAF ILAIH ( مُضَاف إِلَيْه )
Rangkaian dua buah Isim
atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa tanwin) dinamakan
Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma'rifah dinamakan Mudhaf Ilaih. Contoh:
بَيْتُ
الْمُدَرِّسِ
|
(=rumah guru)
|
بَيْتُ
زَيْدٍ
|
(=rumah Zaid) -->
Zaid = Isim 'Alam (Ma'rifah)
|
مِفْتَاحُ
بَيْتِ الْمُدَرِّسِ
|
(=kunci rumah guru)
|
Bila Mudhaf berupa Isim
Mutsanna atau Jamak Mudzakkar Salim maka huruf Nun di akhirnya dihilangkan.
Perhatikan contoh di bawah ini:
مُسْلِمَا
الْجَاوِيِّ
|
(=dua muslim Jawa)
|
|
مُسْلِمُو
الْجَاوِيِّ
|
(=muslimin Jawa)
|
|
مُسْلِمَا dari kata مُسْلِمَانِ
(=dua orang muslim) --> Mutsanna
مُسْلِمُو dari kata مُسْلِمُوْنَ (=orang-orang muslim) --> Jamak Salim
مُسْلِمُو dari kata مُسْلِمُوْنَ (=orang-orang muslim) --> Jamak Salim
Baik Shifat-Maushuf
maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih, bukanlah merupakan sebuah JUMLAH MUFIDAH (جُمْلَة مُفِيْدَة) atau Kalimat Sempurna.
Berikut ini kita akan mempelajari sebuah pola Jumlah Mufidah (Kalimat
Sempurna).
3. MUBTADA' ( مُبْتَدَأ ) dan KHABAR ( خَبَر )
Sebuah JUMLAH ISMIYYAH (جُمْلَة اِسْمِيَّة) atau Kalimat Nominal (kalimat sempurna yang semua katanya adalah Isim), selalu terdiri dari dua bagian kalimat yakni Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat). Pada umumnya seluruh Mubtada' dalam keadaan Ma'rifah sedangkan seluruh Khabar (Predikat) dalam keadaan Nakirah. Perhatikan contoh kalimat-kalimat di bawah ini:
Sebuah JUMLAH ISMIYYAH (جُمْلَة اِسْمِيَّة) atau Kalimat Nominal (kalimat sempurna yang semua katanya adalah Isim), selalu terdiri dari dua bagian kalimat yakni Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat). Pada umumnya seluruh Mubtada' dalam keadaan Ma'rifah sedangkan seluruh Khabar (Predikat) dalam keadaan Nakirah. Perhatikan contoh kalimat-kalimat di bawah ini:
Jumlah Ismiyyah
|
Mubtada'
|
Khabar
|
اَلْبَيْتُ
كَبِيْرٌ
|
اَلْبَيْتُ
|
كَبِيْرٌ
|
(=rumah itu besar)
|
(=rumah itu)
|
(=besar)
|
اَلْبَيْتُ
الْكَبِيْرُ غَالٌ
|
اَلْبَيْتُ
الْكَبِيْرُ
|
غَالٌ
|
(=rumah yang besar itu mahal)
|
(=rumah yang besar itu)
|
(=mahal)
|
بَيْتُ
الْكَبِيْرِ جَمِيْلٌ
|
بَيْتُ
الْكَبِيْرِ
|
جَمِيْلٌ
|
(=rumah besar itu indah)
|
(=rumah besar itu)
|
(= indah)
|
مِفْتَاحُ
بَيْتِ الْكَبِيْرِ صَغِيْرٌ
|
مِفْتَاحُ
بَيْتِ الْكَبِيْرِ
|
صَغِيْرٌ
|
(=kunci rumah besar itu kecil)
|
(=kunci rumah besar itu)
|
(=kecil)
|
Dari contoh kalimat di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Baik Mubtada' maupun Khabar, bisa terdiri dari satu kata ataupun lebih.
2. Mubtada' pada umumnya selalu dalam keadaan Ma'rifah.
3. Khabar pada umumnya selalu dalam keadaan Nakirah.
4. Mubtada' yang terdiri dari beberapa kata bisa merupakan Shifat-Maushuf (contoh kalimat II) maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih (contoh kalimat III dan IV)
1. Baik Mubtada' maupun Khabar, bisa terdiri dari satu kata ataupun lebih.
2. Mubtada' pada umumnya selalu dalam keadaan Ma'rifah.
3. Khabar pada umumnya selalu dalam keadaan Nakirah.
4. Mubtada' yang terdiri dari beberapa kata bisa merupakan Shifat-Maushuf (contoh kalimat II) maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih (contoh kalimat III dan IV)
Sebagai penutup, untuk
mengingat-ingat perbedaan antara Shifat-Maushuf, Mudhaf-Mudhaf Ilaih dan
Mubtada'-Khabar, perhatikanlah perbedaan bentuk dan makna masing-masing pola
tersebut dalam kalimat sederhana di bawah ini:
Shifat-Maushuf
|
Mudhaf-Mudhaf
Ilaih
|
Mubtada'-Khabar
|
بَيْتٌ جَدِيْدٌ
|
بَيْتُ الْجَدِيْدِ
|
اَلْبَيْتُ جَدِيْدٌ
|
(sebuah rumah
baru)
|
(rumah baru)
|
(rumah itu baru)
|
اَلْبَيْتُ الْكَبِيْرُ
|
بَيْتُ الْكَبِيْرِ
|
اَلْبَيْتُ كَبِيْرٌ
|
(rumah yang
besar)
|
(rumah besar)
|
(rumah itu besar)
|
Comments
Post a Comment