"Kalau kamu di"klakson" kendaraan di belakangmu,, berarti kamu berbuat kesalahan dalam lalu lintas,, kamu membuat orang marah,, dan secara tidak langsung kamu sudah berbuat dosa" begitu kata salah satu dosen Kewarganegaraan di UGM.
Nah, sekarang saya mau cerita. Suatu hari saya mengendarai motor di daerah Bekasi. Sampai di perempatan lampu merah,, saya berhenti. Seperti kata Pak Polisi "Harap berhenti di belakang garis putih". And you know what???
Saya di "klakson" orang belakang saya. "Mbaa.. maju mbaaaaaaa... ". Ok, siapakah yg BENAR???
Cerita kedua. Saya mengendarai motor di perempatan mirota kampus UGM. Kemudian, lampu hijau menyala. Akan tetapi dari arah kanan, masih ada sepeda motor yang ngotot melaju. Alhasil, dia hampir menabrak motor yang "berhak" maju dari arah saya. And you know what???
Pengendara yang "ngotot" itu mengklakson dan membentak pengendara yang "berhak". Ok, siapakah yang BENAR???
Hmmm,, dari dua kejadian di atas, kalian dapat membayangkan bagaimana "tertibnya" lalu lintas di negara kita. Mungkin Pak Polisi juga sudah bosan karena terlalu banyak pelanggaran yang terjadi. Am I right?
Sebenarnya jika kita lihat pada aspek kehidupan yang lain, hal serupa pun terjadi.
Misal,
Pernahkah kamu dijauhi temanmu karena tidak mau mencontek atau memberi contekan??
Pernahkah kamu ditertawakan temanmu karena kamu masih virgin?
Pernahkah kamu diejek temanmu "sok baik" hanya karena kamu mau menolong seorang teman?
Pernahkah kamu diejek temanmu "sok rajin" ketika kamu memilih belajar daripada hang out bersama mereka?
dan masih banyak contoh lain yang bisa kamu temukan di kehidupan sehari-hari.
So, I want to ask you a question,,,
Nah, sekarang saya mau cerita. Suatu hari saya mengendarai motor di daerah Bekasi. Sampai di perempatan lampu merah,, saya berhenti. Seperti kata Pak Polisi "Harap berhenti di belakang garis putih". And you know what???
Saya di "klakson" orang belakang saya. "Mbaa.. maju mbaaaaaaa... ". Ok, siapakah yg BENAR???
Cerita kedua. Saya mengendarai motor di perempatan mirota kampus UGM. Kemudian, lampu hijau menyala. Akan tetapi dari arah kanan, masih ada sepeda motor yang ngotot melaju. Alhasil, dia hampir menabrak motor yang "berhak" maju dari arah saya. And you know what???
Pengendara yang "ngotot" itu mengklakson dan membentak pengendara yang "berhak". Ok, siapakah yang BENAR???
Hmmm,, dari dua kejadian di atas, kalian dapat membayangkan bagaimana "tertibnya" lalu lintas di negara kita. Mungkin Pak Polisi juga sudah bosan karena terlalu banyak pelanggaran yang terjadi. Am I right?
Sebenarnya jika kita lihat pada aspek kehidupan yang lain, hal serupa pun terjadi.
Misal,
Pernahkah kamu dijauhi temanmu karena tidak mau mencontek atau memberi contekan??
Pernahkah kamu ditertawakan temanmu karena kamu masih virgin?
Pernahkah kamu diejek temanmu "sok baik" hanya karena kamu mau menolong seorang teman?
Pernahkah kamu diejek temanmu "sok rajin" ketika kamu memilih belajar daripada hang out bersama mereka?
dan masih banyak contoh lain yang bisa kamu temukan di kehidupan sehari-hari.
So, I want to ask you a question,,,
"SIAPAKAH YANG BENAR????"
benar itu relatif maw...
ReplyDeletekebenaran hakiki adalah yang berasal dr Allah SWT
kebenaran yang Hakiki hanya berasal dr Allah SWT , maw :)
ReplyDelete