Saya adalah tipe orang yang lebih suka sendiri dan tidak peduli dengan sekitar saya. Saya akan mencoba membantu apa yang ada di depan mata saya, tapi tidak mencari-cari apa yang dibutuhkan orang lain di sekitar saya. Saya tidak peduli apa yang terjadi dengan mereka.
Saya sadari itu salah, dan saya mencoba merubah sikap itu secara perlahan karena telah menemukan alasan kenapa saya harus merubah itu.
Kitab Al-Qur'an dalam ajaran agama saya, menyebutkan "Tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan Taqwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam dosa dan kejahatan"
Saya pernah berfikir, untuk apa saya berbuat baik kepada orang lain? (selain pahala dari Tuhan yang yang sama saja dengan imbalan) toh saya tidak peduli apakah mereka akan berbuat baik kepada saya atau tidak? saya lebih suka sendiri tanpa ada gangguan dari orang lain.
Saya mengira semua orang berbuat kepalsuan dengan menolong orang lain. Saya menganggap dibalik semua itu mereka pasti mengharapkan imbalan yang entah langsung ataupun tidak langsung, kalau kata halus jaman sekarang "Mencari Koneksi" atau "Membuat Jaringan".
Saya sering mendengar kata-kata tersebut keluar dari mulut orang-orang. Lantas apa bedanya hal itu dengan imbalan? Saya langsung memutuskan bahwa semua pertolongan tersebut adalah bentuk KEPALSUAN semata.
Saya terus berfikir dan mencari alasan untuk berbuat baik kepada orang lain, dan pada suatu hari, pemikiran saya tentang kepalsuan tersebut berubah total. Saya telah menemukan salah satu alasan kenapa saya harus berbuat baik dan membantu orang lain, yaitu..
"Saya suka melihat orang lain tersenyum dan tertawa karena saya.. karena apa yang telah saya perbuat untuk mereka.."
Awalnya saya tidak menyadari hal itu. Suatu hari saya senang sekali melihat senyuman orang tua saya karena hal yang saya perbuat. Sejak saat itu, saya menyadari kenapa saya harus berbuat baik, berbuat semaksimal mungkin.. Karena senyuman orang tua saya.. senyuman mereka.. yang menyemangati saya sampai saat ini...
-NURSINA-
Saya sadari itu salah, dan saya mencoba merubah sikap itu secara perlahan karena telah menemukan alasan kenapa saya harus merubah itu.
Kitab Al-Qur'an dalam ajaran agama saya, menyebutkan "Tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan Taqwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam dosa dan kejahatan"
Saya pernah berfikir, untuk apa saya berbuat baik kepada orang lain? (selain pahala dari Tuhan yang yang sama saja dengan imbalan) toh saya tidak peduli apakah mereka akan berbuat baik kepada saya atau tidak? saya lebih suka sendiri tanpa ada gangguan dari orang lain.
Saya mengira semua orang berbuat kepalsuan dengan menolong orang lain. Saya menganggap dibalik semua itu mereka pasti mengharapkan imbalan yang entah langsung ataupun tidak langsung, kalau kata halus jaman sekarang "Mencari Koneksi" atau "Membuat Jaringan".
Saya sering mendengar kata-kata tersebut keluar dari mulut orang-orang. Lantas apa bedanya hal itu dengan imbalan? Saya langsung memutuskan bahwa semua pertolongan tersebut adalah bentuk KEPALSUAN semata.
Saya terus berfikir dan mencari alasan untuk berbuat baik kepada orang lain, dan pada suatu hari, pemikiran saya tentang kepalsuan tersebut berubah total. Saya telah menemukan salah satu alasan kenapa saya harus berbuat baik dan membantu orang lain, yaitu..
"Saya suka melihat orang lain tersenyum dan tertawa karena saya.. karena apa yang telah saya perbuat untuk mereka.."
Awalnya saya tidak menyadari hal itu. Suatu hari saya senang sekali melihat senyuman orang tua saya karena hal yang saya perbuat. Sejak saat itu, saya menyadari kenapa saya harus berbuat baik, berbuat semaksimal mungkin.. Karena senyuman orang tua saya.. senyuman mereka.. yang menyemangati saya sampai saat ini...
-NURSINA-
Comments
Post a Comment